|
|
|
|
pertentangan dalam susunan ayat-ayatnya dan ejaannya.
Kemudian pembagian-pembagian Al Qur'an disempurnakan
lagi dan pada tahun 1337 Hijrah, atas dasar pembagian yang
disempurnakan tersebut Al Qur'an dicetak oleh percetakan
Amiriayah milik pemerintah Mesir di bawah pengawasan
para guru besar Al Azhar. Al Qur'an terdiri dari 114 surat
dan dibagi 30 Juz yang terdiri atas 1456 ayat yang
diturunkan di Madinah dan 4780 ayat yang diturunkan di
Makkah. Sejak saat itu susunan ayat-ayat Al Qur'an tidak
lagi mengalami perubahan.
4.PUSAKA WARISAN MUHAMMAD SAW.
Pada waktu NabiMuhammad SAW masih hidup sampai pada
waktu beliau wafat maka di samping adanya bangsa Arab yang
menyembah berhala adapula bangsa Arab yang sudah beriman dan
mengenal agama Tauhid, sehingga Kitab Suci Taurat dan Kitab Suci
Injil telah banyak pula dipahami oleh masyarakat Arab.
Jika ditelusuri kehidupan NabiMuhammad SAW, maka dapat
dilihat hal-hal yang menarik sebagai berikut :
|
|
|
|
Sementara itu kaum pengikut Nabi yang kedudukannya terpencar-
pencar itu memiliki naskah ayat-ayat Al Qur'an yang susunan surat-
suratnya masing-masing berlainan dan susunan ayat-ayatnya pun
masing-masing tidak sama, terdapat pula perbedaan-perbedaan ejaan di
antara mereka. Adanya perbedaan-perbedaan ini menimbulkan
perselisihan dan perpecahan di antara kaum pengikut Nabi karena
masing-masing menganggap naskah miliknya yang benar.
Keadaan ini makin membahayakan karena timbulnya pertikaian-
pertikaian, di antara mereka sendiri justru pada waktu mereka berada
dalam pertempuran menghadapi musuh-musuh mereka. Keadaan ini
segera dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman kepada kafilah Utsman bin
Affan di Madinah. Setelah menerima laporan itu kafilah Utsman bin
Affan segera meminta kepada Hafsah binti Umar lembaran ayat-ayat Al
Qur'an yang ditulis pada masa kafilah Abu Bakar dan yang disimpan di
rumahnya.
Kemudian setelah lembaran-lembaran ayat-ayat Al Qur'an itu
diserahkan kepada kafilah Utsman bin Affan oleh Hafsah binti Umar,
maka dibentuklah suatu panitia yang terdiri dari Zaid bin Tsabit sebagai
ketua, dan anggota lainnya adalah Abdulah bin Zubair, Za'id bin Ash
dan Abdur Rahman bin Harits bin Hisyam. Tugas panitia ini adalah
membukukan ayat-ayat Al Qur'an dengan jalan menyalin dari lembaran-
lembaran tersebut menjadi buku. Di dalam pelaksanaan tugas panitia
ini kafilah Utsman bin Affan menasehatkan agar mengambil pedoman
kepada mereka yang hafal ayat-ayat Al Qur'an dan dialek bacaan yang
berlaku ialah dialek dari kaum Quraisy. Maka dikerjakanlah oleh
panitia sebagaimana yang ditugaskan kepada mereka dan setelah tugas
itu selesai, maka lembaran-lembaran ayat-ayat Al Qur'an itu
dikembalikan, kepada Hafsah binti Umar. Al Qur'an yang telah
dibukukan dinamai dengan "Al Mushhaf" dan oleh panitia dituliskan
sebanyak lima buah "Al Mushhaf " empat buah di antaranya dikirim ke
Makkah, Syria, Basrah, Kufah, agar di tempat-tempat itu disalin pula
dari masing-masing Mushhaf itu, dan satu buah itu ditinggalkan di
Madinah untuk Utsman bin Affan dan itulah dinamakan "Mushhaf Al
Imam".
Dari Mushhaf yang ditulis pada masa Utsman bin Affan
inilah, kaum pengikut Nabi diseluruh pelosok menyalin Al
Qur'an ini. Demikian adanya setelah lebih dari lima belas
tahun wafatnya Nabi Muhammad SAW barulah dapat di
wujudkan kitab Al Qur'an yang menjadi pedoman bagi kaum
pengikut Nabisehingga tidak akan timbul lagi pertentangan-
|
|
|
|
|
|
a.
|
|
|
NabiMuhammad SAW memperisterikan Siti Khadijah yang
berusia 15 tahun lebih tua dari beliau serta seorang yang berpegang
kepada Kitab Suci Taurat, Zabur & Injil yang patuh danyang telah
menyalin serta menterjemahkan isi Kitab Suci tersebut dari bahasa
Ibrani ke bahasa Arab. Hampir dua puluh lima tahun lamanya Nabi
Muhammad SAW berada dalam pemeliharaan dan asuhan Siti
Khadijah yang taat kepada Kitab Taurat, Zabur & Injil sehingga
Nabi Muhammad SAW makin menjadi orang yang saleh dan terus
bertahannuts mempersiapkan dirinya untuk menjadi rasul.
Ketika Nabi Muhammad SAW menghadapi keadaan yang kritis
karena cemas, khawatir dan penuh keraguan setelah beliau menerima
wahyu yang pertama, maka Nabi Muhammad SAW bersama
isterinya datang kepada Waraqah bin Naufal seorang pendeta
Nasrani untuk mendapatkan penjelasan mengenai peristiwa yang
terjadi atas diri beliau. Dengan adanya penjelasan dari Waraqah bin
Naufal kepada Nabi Muhammad SAW maka beliau menjadi tenang
dan merasakan kedamaian dan kesentosaan dalam hatinya.
Pada waktu orang-orang Quraisy di Makkah melancarkan
|
|