|
|
Dengan terkejut NabiMuhammad SAW menjawab:
"Aku tidak dapat membaca"
Beliau lalu direngkuh beberapa kali oleh malaikat Jibril AS
sehingga nafasnya sesak, lalu dilepaskan dan disuruhnya
membaca sekali lagi:
"Bacalah"
Tetapi NabiMuhammad SAW masih tetap menjawab:
"Aku tidak dapat membaca"
Begitulah keadaan berulang sampai tiga kali dan akhirnya Nabi
Muhammad SAW berkata :
"Apa yang aku baca"
Maka Malaikat Jibril AS membaca Surat 96 Al Alaq ayat 1
sampai 5.
Dengan dibacakannya ayat tersebut oleh malaikat Jibril AS
maka hal ini bermakna bahwa NabiMuhammad SAW
dinobatkan sebagai Rasul.
Segera setelah menerima wahyu yang pertama itu beliau
langsung pulang ke rumahnya dalam keadaan cemas dan
gemetar, sehingga setelah tiba dirumahnya beliau diselimuti
oleh isterinya Siti Khadijah. Setelah agak reda dari cemasnya,
maka NabiMuhammad SAW menceritakan kepada isterinya
semua peristiwa yang terjadi atas dirinya di gua Hira dengan
perasaan kuatir. Tetapi isterinya Siti Khadijah sedikitpun
tidak memperlihatkan kekhawatirannya bahkan menatap
suaminya sambil berkata:
"Bergembiralah hai anak pamanku, tetaplah hatimu, demi
Tuhan yang jiwa Khadijah ada di dalam tanganNya, saya
harap engkaulah yang menjadi nabi bagi umat kita ini.
Allah tidak akan mengecewakan engkau yang senantiasa
|
|
berkata benar yang selalu menumbuhkan tali silaturahim,
bukankah engkau senantiasa menolong anak yatim,
memuliakan tamu dan menolong setiap orang yang ditimpa
kemalangan dan kesengsaraan ?"
Demikianlah Siti Khadijah menentramkan hati suaminya.
Peristiwa besar yang baru saja terjadi atas diri NabiMuhammad
SAW menyebabkan beliau sangat lelah dan beliaupun akhimya
tertidur. Sementara itu Siti Khadijah pergi ke rumah anak
pamannya Waraqah bin Naufal, seorang yang tidak
menyembah berhala karena telah lama percaya kepada Taurat,
Zabur & Injil yang telah dapat menulis dalam bahasa Ibrani,
telah mempelajari dan menyalin ke bahasa Arab isi daripada
kitab Taurat dan Injil, usianya telah lanjut dan matanya sudah
buta, lalu diceritakannya oleh Siti Khadijah semua apa yang
terjadi atas diri suaminya. Setelah didengamya seluruh cerita
Siti Khadijah, lalu ia berkata:
"Quddus, Quddus, demi Tuhan yang jiwa Waraqah ada di
dalam tanganNya, jika engkau percaya padaku yang paham
isi Taurat, Zabur & Injil, sesungguhnya telah datang kepada
suamimu Nabi Muhammad SAW, Nanus Akbar (petunjuk
yang maha besar), sebagaimana pernah datang kepada Nabi
Musa AS, dia sesungguhnya akan menjadi Nabi bagi umat
kita ini. Dan katakanlah kepada suamimu, hendaklah ia
tetap tenang."
Setelah selesai mendengarkan penjelasan dari Waraqah bin
Naufal, Siti Khadijah segera kembali ke rumahnya dan
menyampaikan apa yang didengar dari Waraqah bin Naufal
kepada suaminya dengan jelas dan lemah leinbut sehingga dapat
menghilangkan kecemasan NabiMuhammad SAW.
Selang beberapa waktu lamanya setelah keadaan fisik Nabi
Muhammad SAW pulih kembali dan merasa segar serta sehat
seperti sedia kala dan suaranya sudah berangsur terang, maka
Khadijah mengajak Nabi Muhammad SAW untuk menemui
Waraqah bin Naufal di rumahnya dengan maksud agar Nabi
Muhammad SAW dapat menanyakan langsung kepada
Waraqah bin Naufal mengenai peristiwa yang telah terjadi atas
dirinya. Sesampainya di rumah Waraqah bin Naufal, maka Siti
|
|