1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Dengan terkejut NabiMuhammad SAW menjawab:

"Aku tidak dapat membaca"

Beliau lalu direngkuh beberapa kali oleh malaikat Jibril AS sehingga nafasnya sesak, lalu dilepaskan dan disuruhnya membaca sekali lagi:
"Bacalah"

Tetapi NabiMuhammad SAW masih tetap menjawab:

"Aku tidak dapat membaca"

Begitulah keadaan berulang sampai tiga kali dan akhirnya Nabi Muhammad SAW berkata :

"Apa yang aku baca"

Maka Malaikat Jibril AS membaca Surat 96 Al Alaq ayat 1 sampai 5.

Dengan dibacakannya ayat tersebut oleh malaikat Jibril AS maka hal ini bermakna bahwa NabiMuhammad SAW dinobatkan sebagai Rasul.

Segera setelah menerima wahyu yang pertama itu beliau langsung pulang ke rumahnya dalam keadaan cemas dan gemetar, sehingga setelah tiba dirumahnya beliau diselimuti oleh isterinya Siti Khadijah. Setelah agak reda dari cemasnya, maka NabiMuhammad SAW menceritakan kepada isterinya semua peristiwa yang terjadi atas dirinya di gua Hira dengan perasaan kuatir. Tetapi isterinya Siti Khadijah sedikitpun tidak memperlihatkan kekhawatirannya bahkan menatap suaminya sambil berkata:

"Bergembiralah hai anak pamanku, tetaplah hatimu, demi Tuhan yang jiwa Khadijah ada di dalam tanganNya, saya harap engkaulah yang menjadi nabi bagi umat kita ini. Allah tidak akan mengecewakan engkau yang senantiasa

berkata benar yang selalu menumbuhkan tali silaturahim, bukankah engkau senantiasa menolong anak yatim, memuliakan tamu dan menolong setiap orang yang ditimpa kemalangan dan kesengsaraan ?"

Demikianlah Siti Khadijah menentramkan hati suaminya. Peristiwa besar yang baru saja terjadi atas diri NabiMuhammad SAW menyebabkan beliau sangat lelah dan beliaupun akhimya tertidur. Sementara itu Siti Khadijah pergi ke rumah anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang yang tidak menyembah berhala karena telah lama percaya kepada Taurat, Zabur & Injil yang telah dapat menulis dalam bahasa Ibrani, telah mempelajari dan menyalin ke bahasa Arab isi daripada kitab Taurat dan Injil, usianya telah lanjut dan matanya sudah buta, lalu diceritakannya oleh Siti Khadijah semua apa yang terjadi atas diri suaminya. Setelah didengamya seluruh cerita Siti Khadijah, lalu ia berkata:

"Quddus, Quddus, demi Tuhan yang jiwa Waraqah ada di dalam tanganNya, jika engkau percaya padaku yang paham isi Taurat, Zabur & Injil, sesungguhnya telah datang kepada suamimu Nabi Muhammad SAW, Nanus Akbar (petunjuk yang maha besar), sebagaimana pernah datang kepada Nabi Musa AS, dia sesungguhnya akan menjadi Nabi bagi umat kita ini. Dan katakanlah kepada suamimu, hendaklah ia tetap tenang."

Setelah selesai mendengarkan penjelasan dari Waraqah bin Naufal, Siti Khadijah segera kembali ke rumahnya dan menyampaikan apa yang didengar dari Waraqah bin Naufal kepada suaminya dengan jelas dan lemah leinbut sehingga dapat menghilangkan kecemasan NabiMuhammad SAW.

Selang beberapa waktu lamanya setelah keadaan fisik Nabi Muhammad SAW pulih kembali dan merasa segar serta sehat seperti sedia kala dan suaranya sudah berangsur terang, maka Khadijah mengajak Nabi Muhammad SAW untuk menemui Waraqah bin Naufal di rumahnya dengan maksud agar Nabi Muhammad SAW dapat menanyakan langsung kepada Waraqah bin Naufal mengenai peristiwa yang telah terjadi atas dirinya. Sesampainya di rumah Waraqah bin Naufal, maka Siti