|
|
Khadijah memperkenalkan Nabi Muhammad SAW kepadanya
dan menceritakan maksud kedatangannya, kemudian Waraqah
berkata :
"Quddus, Quddus hai Muhammad anak saudaraku, itu adalah
rahasia yang paling besar yang pernah diturunkan Allah
kepada Nabi Musa AS. Andaikata aku dapat menjadi muda
kembali dan kuat, semoga aku masih hidup hingga dapat
melihat ketika engkau diusir dari kaummu."
Setelah mendengar kata Waraqah tersebut lalu
NabiMuhammad bertanya:
"Apakah kaumku akan mengusir aku ?"
Lalu Waraqah menjawab:
"Ya, semua orang yang membawa tugas seperti rasul akan
tetap dimusuhi. Seandainya aku masih hidup sewaktu
engkau dimusuhi itu, maka aku akan menolong engkau
dengan sekuat tenagaku."
Dengan adanya penjelasan dari Waraqah mengenai
peristiwa yang baru dialaminya itu, maka NabiMuhammad
SAW merasa memperoleh keterangan yang dibutuhkan dan Siti
Khadijah memegang teguh semua keterangan dari Waraqah bin
Naufal dan memang itulah berita gembira yang dinanti-
nantikannya tentang pengangkatan suaminya menjadi Rasul.
5. PERANAN SITI KHADIJAH PADA WAKTU
WAHYUDITURUNKAN.
Siti Khadijah sebagai pemeluk Kitab Suci Taurat, Zabur &
Injil yang taat mempunyai pribadi yang luhur dan akhlak yang
mulia. Dalam kehidupannya sehari-hari senantiasa memelihara
istiadat kesucian dan martabat dirinya, ia selalu menjauhi adat
istiadat yang tidak senonoh sebagaimana yang dilakukan oleh
wanita-wanita Arab Jahiliyah pada waktu itu, sehingga oleh
penduduk Mekkah ia diberi gelar "At Thahirah."
Telah hampir dua tahun berlalu sejak diterimanya Wahyu
|
|
yang pertama dengan tidak lagi mengalami peristiwa apa-apa.
Beliau terus menunggu-nunggu Wahyu yang berikutnya
sehingga timbullah perasaan cemas dan khawatir kalau-kalau
wahyu tidak akan diturunkan lagi, malahan beliau hampir saja
putus asa. Walaupun demikian beliau meneguhkan hatinya dan
terus menerus melakukan pekerjaan tahannuts sebagaimana
biasa di gua Hira.
Kemudian tiba-tiba terdengarlah suara dari langit dan beliau
menengadah dan tampaklah malaikat Jibril AS sehingga beliau
merasa ketakutan dan sambil menggigil, beliau segera pulang ke
rumah. Sampai di rumah beliau minta kepada isterinya Siti
Khadijah supaya diselimuti. Dalam keadaan berselimut itulah
malaikat Jibril AS menyampaikanAllahyangkeduakepada
beliau sebagaimana yang tertuang dalamSuratAlMuddatsir
ayatsatusampaitujuh.
Dengan turunnya wahyu yang kedua ini menjadi jelaslah
bagi Nabi Muhammad SAW tentang tugas yang harus
dilaksanakannya. Inilah permulaan perintah memberi-takan
kebenaran yaitu agar manusia mengenal Allah Yang Maha Esa
dan agar manusia menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah
SWT. Dalam bahasa Arab penyerahan diri sepenuhnya
kepada Allah SWT dinamakan Islam atau Muslim.
Oleh sebab itu semua agama yang dibawa oleh rasul-
rasul yang terdahulu seperti Musa AS, Dawud AS, dan
Isa A.S adalah juga agama Islam, karena Islam dalam
bahasa Arab berarti penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan. Tetapi karena agama yang dibawa oleh
rasul-rasul yang terdahulu diturunkan di Israel dan
bukan di Arabia, maka tentulah bukan bahasa Arab
yang dipakai untuk menyampaikan penyerahan diri
sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Esa.
Adapun peranan Siti Khadijah sebagai isteri Nabi
Muhammad SAW pada saat beliau menerima wahyu, secara
ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.Siti Khadijah yang patuh dan setia kepada suaminya Nabi
Muhammad SAW sangat mengenal perilaku beliau baik jiwa,
pribadi serta akhlaknya sejak beliau kecil. Siti Khadijah
dapat menyelami jiwa suaminya yang tidak puas terhadap
|
|