1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Khadijah memperkenalkan Nabi Muhammad SAW kepadanya dan menceritakan maksud kedatangannya, kemudian Waraqah berkata :

"Quddus, Quddus hai Muhammad anak saudaraku, itu adalah rahasia yang paling besar yang pernah diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS. Andaikata aku dapat menjadi muda kembali dan kuat, semoga aku masih hidup hingga dapat melihat ketika engkau diusir dari kaummu."

Setelah mendengar kata Waraqah tersebut lalu NabiMuhammad bertanya:

"Apakah kaumku akan mengusir aku ?"

Lalu Waraqah menjawab:

"Ya, semua orang yang membawa tugas seperti rasul akan
tetap dimusuhi. Seandainya aku masih hidup sewaktu
engkau dimusuhi itu, maka aku akan menolong engkau
dengan sekuat tenagaku."
Dengan adanya penjelasan dari Waraqah mengenai peristiwa yang baru dialaminya itu, maka NabiMuhammad SAW merasa memperoleh keterangan yang dibutuhkan dan Siti Khadijah memegang teguh semua keterangan dari Waraqah bin Naufal dan memang itulah berita gembira yang dinanti- nantikannya tentang pengangkatan suaminya menjadi Rasul.

5. PERANAN SITI KHADIJAH PADA WAKTU
WAHYUDITURUNKAN.

Siti Khadijah sebagai pemeluk Kitab Suci Taurat, Zabur & Injil yang taat mempunyai pribadi yang luhur dan akhlak yang mulia. Dalam kehidupannya sehari-hari senantiasa memelihara istiadat kesucian dan martabat dirinya, ia selalu menjauhi adat istiadat yang tidak senonoh sebagaimana yang dilakukan oleh wanita-wanita Arab Jahiliyah pada waktu itu, sehingga oleh penduduk Mekkah ia diberi gelar "At Thahirah."

Telah hampir dua tahun berlalu sejak diterimanya Wahyu

yang pertama dengan tidak lagi mengalami peristiwa apa-apa. Beliau terus menunggu-nunggu Wahyu yang berikutnya sehingga timbullah perasaan cemas dan khawatir kalau-kalau wahyu tidak akan diturunkan lagi, malahan beliau hampir saja putus asa. Walaupun demikian beliau meneguhkan hatinya dan terus menerus melakukan pekerjaan tahannuts sebagaimana biasa di gua Hira.

Kemudian tiba-tiba terdengarlah suara dari langit dan beliau menengadah dan tampaklah malaikat Jibril AS sehingga beliau merasa ketakutan dan sambil menggigil, beliau segera pulang ke rumah. Sampai di rumah beliau minta kepada isterinya Siti Khadijah supaya diselimuti. Dalam keadaan berselimut itulah malaikat Jibril AS menyampaikanAllahyangkeduakepada beliau sebagaimana yang tertuang dalamSuratAlMuddatsir ayatsatusampaitujuh.
Dengan turunnya wahyu yang kedua ini menjadi jelaslah bagi Nabi Muhammad SAW tentang tugas yang harus dilaksanakannya. Inilah permulaan perintah memberi-takan kebenaran yaitu agar manusia mengenal Allah Yang Maha Esa dan agar manusia menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Dalam bahasa Arab penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dinamakan Islam atau Muslim. Oleh sebab itu semua agama yang dibawa oleh rasul- rasul yang terdahulu seperti Musa AS, Dawud AS, dan Isa A.S adalah juga agama Islam, karena Islam dalam bahasa Arab berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Tetapi karena agama yang dibawa oleh rasul-rasul yang terdahulu diturunkan di Israel dan bukan di Arabia, maka tentulah bukan bahasa Arab yang dipakai untuk menyampaikan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Esa.

Adapun peranan Siti Khadijah sebagai isteri Nabi Muhammad SAW pada saat beliau menerima wahyu, secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.Siti Khadijah yang patuh dan setia kepada suaminya Nabi
Muhammad SAW sangat mengenal perilaku beliau baik jiwa,
pribadi serta akhlaknya sejak beliau kecil. Siti Khadijah
dapat menyelami jiwa suaminya yang tidak puas terhadap