1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

orang-orang Quraisy di luar batas perikemanusiaan.
Oleh sebab itu mulailah beliau berfikir untuk meninggalkan Makkah yang penduduknya sangat menentang beliau dan mencari tempat lain yang lebih subur di mana beliau dapat mengembangkan kegiatan memberitakan kebenaran dangan lebih aman.

Sejak zaman dahulu, sebelum Masehi, kota Yatstib di huni oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Arab yang beragama Yahudi dan bekuasa di kota Yatstib. Sebagian besar penduduknya mengerti Kitab Taurat dan juga Injil, oleh sebab itu mereka telah paham tentang Ketuhanan, Kenabian, wahyu dan hari khiamat dan mereka hidup berserah diri sepenuhnya kepada Allah yang Esa (Islam).

Tempat inilah yang dipilih oleh NabiMuhammad SAW sebagai jalan keluar dari tekanan-tekanan dan siksaan-siksaan orang-orang Quraisy di Mekah. Setelah beliau memperkirakan bahwa di Yatsrib kegiatan penyiaran kebenaran dapat lebih dikembangkan, maka disuruhnyalah para sahabat-sahabatnya pindah ke Yatsrib dan beliau berkata:
"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah menjadikan orang-orang Yatsrib sebagai saudara-saudara bagimu dan negeri itu sebagai tempat yang aman bagimu"

Teryata pikiran Nabi Muhammad SAW benar bahwa kegiatan penyiaran kabar gembira tentang kebenaran berkembang sangat pesatnya di Yatsrib sehingga orang-orang Quraisy di Mekkah menjadi kuatir bahwa pengikut-pengikut NabiMuhammad SAW menjadi kuat dan akan menyerang kafilah-kafilah dagang mereka yang pulang pergi ke Syam melalui Yatsrib.

Oleh sebab itu orang-orang Quraisy memutuskan bahwa NabiMuhammad SAW harus dibunuh dengan dalih demi keselamatan masa depan orang-orang Quraisy. Rencana pembunuhan yang akan dilakukan ialah bahwa setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemuda pilihan, dengan demikian jika NabiMuhammad SAW berhasil dibunuh, maka keluarganya tidak akan mampu menuntut bela kepada seluruh suku.

Rencana keji Quraisy ini telah diketahui oleh Nabi Muhammad SAW, lalu beliau memberitahukan sahabatnya Abu Bakar bahwa beliau akan segera pindah ke Yatsrib. Abu Bakar minta kepada NabiMuhammad SAW supaya diizinkan menemani beliau. Kemudian Abu Bakar menyediakan persiapan untuk perjalanan ini.

Pada malam hari sewaktu pemuda-pemuda Quraisy sedang mengepung rumah NabiMuhammad SAW dan siap akan membunuhnya, maka beliau berkemas- kemas untuk meninggalkan rumahnya. Disuruhnya Ali bin Abi Thalib menempati tempat tidur beliau supaya pemuda-pemuda Quraisy mengira bahwa beliau masih tidur. Kemudian dengan diam- diam beliau keluar dari rumah. Dilihatnya semua pemuda- pemuda yang mengepung rumah beliau sedang tertidur dengan pulas tidak sadarkan diri. Sambil melemparkan pasir di kepala mereka NabiMuhammad SAW berkata :

"Alangkah kejinya mukamu"

Kemudian dengan hati-hati dan dengan sembunyi-sembunyi beliau pergi ke rumah Abu Bakar. Setelah itu mereka keluar dari pintu belakang rumah lalu menaiki unta yang sudah disiapkan oleh Abu Bakar menuju sebuah goa di bukit Tsuur sebelah selatan kota Mekkah. Kemudian mereka sembunyi dalam goa itu.
Setelah pemuda-pemuda Quraisy mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW tidak ada dan terlepas dari kepungan mereka, maka mereka menjelajahi seluruh kota mencari Nabi Muhammad SAW tetapi sia-sia belaka, karena beliau tidak ditemukan. Akhirnya mereka sampai di gua Tsuur tempat Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar bersembunyi. Disinilah Allah memberikan perlindungan-Nya kepada beliau dan Abu Bakar karena di muka gua terdapat jaringan sarang laba-laba yang berlapis-lapis seolah-olah sudah lama terjadi sebelum Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar masuk ke dalamnya dan jaringan laba-laba tersebut masih utuh sehingga tidak ada tanda- tanda orang telah melalui sarang laba-laba tersebut. Melihat keadaan demikian, pemuda-pemuda Quraisy tersebut sedikitpun tidak menaruh curiga.