orang-orang Quraisy di luar batas perikemanusiaan.
Oleh sebab itu mulailah beliau berfikir untuk meninggalkan
Makkah yang penduduknya sangat menentang beliau dan
mencari tempat lain yang lebih subur di mana beliau dapat
mengembangkan kegiatan memberitakan kebenaran dangan
lebih aman.
Sejak zaman dahulu, sebelum Masehi, kota Yatstib di huni
oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Arab yang beragama
Yahudi dan bekuasa di kota Yatstib. Sebagian besar
penduduknya mengerti Kitab Taurat dan juga Injil, oleh sebab
itu mereka telah paham tentang Ketuhanan, Kenabian, wahyu
dan hari khiamat dan mereka hidup berserah diri sepenuhnya
kepada Allah yang Esa (Islam).
Tempat inilah yang dipilih oleh NabiMuhammad SAW
sebagai jalan keluar dari tekanan-tekanan dan siksaan-siksaan
orang-orang Quraisy di Mekah. Setelah beliau memperkirakan
bahwa di Yatsrib kegiatan penyiaran kebenaran dapat lebih
dikembangkan, maka disuruhnyalah para sahabat-sahabatnya
pindah ke Yatsrib dan beliau berkata:
"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah menjadikan
orang-orang Yatsrib sebagai saudara-saudara bagimu dan negeri
itu sebagai tempat yang aman bagimu"
Teryata pikiran Nabi Muhammad SAW benar bahwa
kegiatan penyiaran kabar gembira tentang kebenaran
berkembang sangat pesatnya di Yatsrib sehingga orang-orang
Quraisy di Mekkah menjadi kuatir bahwa pengikut-pengikut
NabiMuhammad SAW menjadi kuat dan akan menyerang
kafilah-kafilah dagang mereka yang pulang pergi ke Syam
melalui Yatsrib.
Oleh sebab itu orang-orang Quraisy memutuskan bahwa
NabiMuhammad SAW harus dibunuh dengan dalih demi
keselamatan masa depan orang-orang Quraisy. Rencana
pembunuhan yang akan dilakukan ialah bahwa setiap suku
Quraisy mengirimkan seorang pemuda pilihan, dengan
demikian jika NabiMuhammad SAW berhasil dibunuh, maka
keluarganya tidak akan mampu menuntut bela kepada seluruh
suku.
|