1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

12. TUGAS NABI MUHAMMAD SAW SELESAI.

Ketika wahyu yang pertama diterima oleh Nabi Muhammad SAW bangsa Arab pada waktu itu adalah bangsa yang sebagian besar buta huruf dan hanya sedikit sekali di antara mereka yang pandai membaca dan menulis.

Ada macam-macam cara yang dialami Nabi Muhammad SAW selagi menerima wahyunya diantaranya ialah :

Muhammad SAW pada waktu perang Badar yang tidak mampu menebus dirinya dengan uang, tetapi pandai menulis dan membaca, masing-masingnya diharuskan mengajar, menulis dan membaca sebagai tebusan untuk sepuluh orang pengikut Nabi Muhammad SAW. Maka bertambahlah orang yang pandai menulis dan membaca. Nabi Muhammad SAW sendiri mempunyai beberapa orang penulis yang bertugas menulis wahyu yang diturunkan kepala beliau. Penulis-penulis beliau yang terkenal ialah: Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Ubay. bin Ka'ab,Zaid bin Tsabit dan Mu'awiyah yang terbanyak menulis untuk beliau ialah Zaid bin Tsabit dan Mu'awiyah.

Menyadari bahwa kemampuan daya ingat bangsa Arab sangat tinggi, maka Nabi Muhammad SAW menyuruh pengikut-pengikutnya untuk menghafal seluruh wahyu yang diturunkan kepadanya. Di samping menyuruh para penulis wahyu untuk sering membaca tulisan mereka masing-masing. Wahyu yang dituliskan pada batu, kulit binatang, pelepah camar dan lain-lain, merupakan ayat-ayat bacaan yang harus sering dibaca dan dihafalkan Dalam bahasa Arab "Bacaan" disebut Quran berasal dari kata "qaraa" oleh sebab itu ayat-ayat bacaan disebut ayat-ayat Quran.

Jika lamanya waktu dihitung sejak diterimanya wahyu yang pertama sampai dengan wahyu yang terakhir, maka lamanya masa waktu tersebut adalah 22 tahun 2 bulan dan 22 hari yaitu 12 tahun lebih di kota Makkah dan 10 tahun di kota Madinah.

Untuk memelihara keutuhan ayat-ayat Qur'an yang tercakup dalam hafalan dari mereka yang hafal, naskah tulisan dari mereka yang pandai menulis dan naskah tulisan dari penulis-penulis Nabi Muhammad SAW sendiri, maka malaikat Jibril mengadakan ulangan (repetisi) sekali setahun di mana Nabi Muhammad SAW disuruh mengulang memperdengarkan semua wahyu yang diturunkan.

Nabi Muhammad SAW sering pula mengadakan ulangan terhadap sahabat-sahabatnya dengan cara menyuruh sahabat- sahabatnya memperdengarkan hafalan ayat-ayat Qur'an atau membaca naskah-naskah tulisan dan jika ada hafalan atau

a.

Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi Muhammad SAW berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya, sehingga beliau mengetahui dan hafal benar kata-kata itu.
Malaikat memasukan wahyunya kedalam hatinya. Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW tidak melihat suatu apapun, hanya beliau merasa wahyu itu sudah berada dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi Muhammad SAW mengatakan "Ruhul Qudus, mewahyukan ke dalam kalbuku."
Wahyu datang kepadanya seperti gemerciknya lonceng. Cara inilah yang dirasakan amat berat. Kadang-kadang keningnya berkeringat, meskipun turunnya wahyu itu di musim dingin. Jika wahyu itu turun pada saat beliau sedang naik unta, maka untanya terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat.

Malaikat menurunkan wahyu kepada beliau dengan menampakan dirinya bukan sebagai seorang laki-laki tetapi benar-benar dalam bentuk aslinya.

b.

c.

d.

Setiap wahyu diturunkan, Nabi Muhammad SAW menyuruh orang menghafalnya dan jika ada orang yang pandai menulis beliau menyuruh menulis pada batu, kulit binatang, pelepah camar dan apa saja yang bisa ditulis di atasnya, karena pada waktu itu bangsa Arab belum mengenal kertas.

Karena sedikitnya orang-orang Arab yang bisa menulis maka orang-orang musrikin yang ditawan oleh Nabi