|
|
12. TUGAS NABI MUHAMMAD SAW
SELESAI.
Ketika wahyu yang pertama diterima oleh Nabi
Muhammad SAW bangsa Arab pada waktu itu adalah bangsa
yang sebagian besar buta huruf dan hanya sedikit sekali di
antara mereka yang pandai membaca dan menulis.
Ada macam-macam cara yang dialami Nabi Muhammad
SAW selagi menerima wahyunya diantaranya ialah :
|
|
Muhammad SAW pada waktu perang Badar yang tidak mampu
menebus dirinya dengan uang, tetapi pandai menulis dan
membaca, masing-masingnya diharuskan mengajar, menulis dan
membaca sebagai tebusan untuk sepuluh orang pengikut Nabi
Muhammad SAW. Maka bertambahlah orang yang pandai
menulis dan membaca. Nabi Muhammad SAW sendiri
mempunyai beberapa orang penulis yang bertugas menulis
wahyu yang diturunkan kepala beliau. Penulis-penulis beliau
yang terkenal ialah: Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan,
Ubay. bin Ka'ab,Zaid bin Tsabit dan Mu'awiyah yang
terbanyak menulis untuk beliau ialah Zaid bin Tsabit dan
Mu'awiyah.
Menyadari bahwa kemampuan daya ingat bangsa Arab
sangat tinggi, maka Nabi Muhammad SAW menyuruh
pengikut-pengikutnya untuk menghafal seluruh wahyu yang
diturunkan kepadanya. Di samping menyuruh para penulis
wahyu untuk sering membaca tulisan mereka masing-masing.
Wahyu yang dituliskan pada batu, kulit binatang, pelepah
camar dan lain-lain, merupakan ayat-ayat bacaan yang harus
sering dibaca dan dihafalkan Dalam bahasa Arab "Bacaan"
disebut Quran berasal dari kata "qaraa" oleh sebab itu ayat-ayat
bacaan disebut ayat-ayat Quran.
Jika lamanya waktu dihitung sejak diterimanya wahyu yang
pertama sampai dengan wahyu yang terakhir, maka lamanya
masa waktu tersebut adalah 22 tahun 2 bulan dan 22 hari yaitu
12 tahun lebih di kota Makkah dan 10 tahun di kota Madinah.
Untuk memelihara keutuhan ayat-ayat Qur'an yang
tercakup dalam hafalan dari mereka yang hafal, naskah tulisan
dari mereka yang pandai menulis dan naskah tulisan dari
penulis-penulis Nabi Muhammad SAW sendiri, maka malaikat
Jibril mengadakan ulangan (repetisi) sekali setahun di mana
Nabi Muhammad SAW disuruh mengulang memperdengarkan
semua wahyu yang diturunkan.
Nabi Muhammad SAW sering pula mengadakan ulangan
terhadap sahabat-sahabatnya dengan cara menyuruh sahabat-
sahabatnya memperdengarkan hafalan ayat-ayat Qur'an atau
membaca naskah-naskah tulisan dan jika ada hafalan atau
|
|
|
|
a.
|
|
Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi
Muhammad SAW berupa seorang laki-laki yang
mengucapkan kata-kata kepadanya, sehingga beliau
mengetahui dan hafal benar kata-kata itu.
Malaikat memasukan wahyunya kedalam hatinya.
Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW tidak melihat suatu
apapun, hanya beliau merasa wahyu itu sudah berada
dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi Muhammad
SAW mengatakan "Ruhul Qudus, mewahyukan ke dalam
kalbuku."
Wahyu datang kepadanya seperti gemerciknya lonceng.
Cara inilah yang dirasakan amat berat. Kadang-kadang
keningnya berkeringat, meskipun turunnya wahyu itu di
musim dingin. Jika wahyu itu turun pada saat beliau
sedang naik unta, maka untanya terpaksa berhenti dan
duduk karena merasa amat berat.
Malaikat menurunkan wahyu kepada beliau dengan
menampakan dirinya bukan sebagai seorang laki-laki
tetapi benar-benar dalam bentuk aslinya.
|
|
|
|
|
Setiap wahyu diturunkan, Nabi Muhammad SAW menyuruh
orang menghafalnya dan jika ada orang yang pandai menulis
beliau menyuruh menulis pada batu, kulit binatang, pelepah
camar dan apa saja yang bisa ditulis di atasnya, karena pada
waktu itu bangsa Arab belum mengenal kertas.
Karena sedikitnya orang-orang Arab yang bisa menulis
maka orang-orang musrikin yang ditawan oleh Nabi
|
|
|