1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

keadaan sekelilingnya yaitu adat istiadat kaumnya yang menyembah dan mendewakan patung dan berhala. Demikian pula ia sangat benci pada kegemaran kaumnya yang berjudi dan meminum khamar (semacam minuman keras) disamping kaumnya yang suka perbuatan-perbuatan diluar peri kemanusiaan serta membunuh bayi perempuan mereka dengan alasan malu dan takut miskin.

2.Siti Khadijah memberi suaminya kesempatan dan
keleluasaan yang sebesar-besamya untuk kehidupan berpikir
dan alam nafsani untuk mencari hakikat yang benar dan
mutlak. Siti Khadijah dengan pengetahuannya atas isi Kitab
Suci Taurat, Zabur & Injil memberi dorongan dan semangat
kepada suaminya agar terus mencari hakikat yang benar dan
mutlak dengan tidak dibebani dengan masalah-masalah
rumah tangga. Dan ketika suaminya betafakur atau
bertahannuts di gua Hira, Siti Khadijah selalu menyediakan
perbekalan untuk tinggal beberapa haridalammelakukan
tahannuts.

3.Pada waktu NabiMuhammadSAW berada dalam
kegelisahan dan kebingungan setelah menerima wahyu yang
pertama, Siti Khadijah menghibur dan meyakinkan hati
suaminya bahwa suaminya akan menjadi nabi dan akan
mengangkat derajat kemuliaan dan kebahagiaan abadi.
Kemudian setelah hilang keraguan dan kecemasan suaminya,
Siti Khadijah pergi ke Waraqah bin Naufal menceritakan
perihal yang dialami suaminya. Dan oleh Waraqah
ditegaskan berdasarkan pengetahuannya dalam Kitab Injil
yang dipelajarinya, bahwa Muhammad SAW akan jadi nabi.

4.Ketika Nabi Muhammad SAW berada dalam keraguan dan
kebimbangan menghadapi kejadian-kejadian yang dilihatnya
dalam mimpi, Siti Khadijah sebagai isteri yang setia
meyakinkan suaminya, bahwa dengan akhlaknya yang mulia
dan tidak pernah berdusta atau menyakiti orang lain,
mustahil ia akan diganggu atau digoda oleh jin dan setan.

5.Ketika suaminya menerima wahyu yang kedua berisi
perintah menyuruh mulai bekerja dan berjuang
memberitakan kebenaran dan mengajak kaumnya kepada

agama Tauhid maka Siti Khadijah adalah yang pertama yang percaya bahwa suaminya adalah Rasulullah (utusan Allah).

Peranan Siti Khadijah sebagai isteri dan wanita pilihan yang memang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan QadarNya adalah sangat besar sekali artinya dalam usaha suaminya untuk menyeru dan mengajak kaumnya kepada agama Tauhid yaitu percaya kepada Allah YangEsa dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah (Islam) dengan meninggalkan agama berhala dan adat istiadat Jahiliyah.
6.NABI MUHAMMAD SAW MENYIAR-KAN
BERITA GEMBIRATENTANG
KEBENARAN.

Setelah NabiMuhammad SAW menerima wahyu yang kedua mulailah beliau dengan cara sembunyi-sembunyi memberitakan kebenaran dimulai dengan keluarganya yang tinggal serumah dan sahabat-sahabat beliau yang terdekat dengan menyeru kepada masing-masing seorang demi seorang agar mereka masing-masing meninggalkan agama berhala dan hanya menyembah Allah Yang Esa.

Segera setelah itu, disamping Siti Khadijah telah beriman terlebih dahulu, maka datanglah beriman kepada Nabi Muhammad SAW putera pamannya yang masih amat muda Ali bin Abi Thalib, kemudian disusul oleh Zaid bin Haritsah, budak beliau yang kemudian menjadi anak angkat beliau, kemudia Abu Bakar. Melalui perantaraan Abu Bakar menyusul pula Utsman bin Affan, Zubair bin 'Auf, Thalbah bin 'Ubaidillah dan banyak lainnya dari penduduk Mekkah dan Kafilah Quraisy yang pada waktu itu adalah penyembah-penyembah berhala. Karena mereka adalah orang-orang yang pertama menerima berita gembira tentang kebenaran maka mereka diberi gelar "As Saabi Quu-unal Awwalun".

Mereka ini mendapat gemblengan atau pelajaran tentang kebenaran yang diberikan sendiri oleh NabiMuhammad SAW ditempat yang tersembunyi dirumah Arqam bin Abil Arqam dalam kota Mekkah. Berita gembira tentang kebenaran yang disiarkan oleh NabiMuhammad SAW itu menyatakan bahwa