|
|
membujuk agar Abu Thalib menghentikan gerakan Nabi
Muhammad SAW, tetapi ditolaknya. Telah beberapa kali
orang-orang Quraisy membujuk Abu Thalib tetapi ditolaknya
permintaan mereka, malah Abu Thalib telah bertekad bulat
untuk melindungi NabiMuhammad SAW dengan sepenuh
tenaganya.
Karena tingkat permusuhan dari orang-orang
Quraisymakin memuncak, maka Abu Thalibmengingatkan
Bani Hasyim dan Bani Muthalib agar tetap memelihara
semangat setia terhadap keluarga dan jika salah seorang dari
keluarga mereka dianiaya oleh orang-orang Quraisy, maka
seluruh keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib harus bangkit
serentak membelanya.
Akibat sikap yang tegas dari Abu Thalib terhadap orang-
orang Quraisy maka orang-orang Quraisy pun mengambil
tindakan balasan dengan jalan memutuskan segala pertalian dan
hubungan dengan Bani Hasyim dan Bani Muthalib, hubungan
perkawinan, jual beli, ziarah menziarahi dan lain-lain dan
melancarkan pemboikotan umum terhadap Bani Hasyim dan
Bani Muthalib.
|
|
|
sebab itu berangkatlah rombongan yang pertama terdiri dari
sepuluh orang laki-laki dan empat orang perempuan.
Kemudian disusul oleh rombongan-rombongan berikutnya
hingga mencapai hampir seratus orang diantaranya Utsman bin
Affan beserta istri, Rukayyah (putri NabiMuhammad SAW),
Zuber bin Awwam, Abdurahman bin Auf, Ja'far bin Abu Thalib
dan lain-lainnya.
|
|
|
|
|
|
|
Telah sepuluh tahun NabiMuhammad SAW melakukan
tugasnya sebagai rasul dengan segala cobaan yang dialaminya
belum lagi sembuh dari kesedihan yang dirasakan akibat
pemboikotan umum yang dilancarkan oleh orang-orang
Quraisy, datang pula musibah besar yang menimpa dirinya yaitu
wafatnya paman beliau Abu Thalib dalam usia 87 tahun. Tidak
selang beberapa lama menyusul pula istrinya Siti Khadijah
meninggalkan beliau ke alam ba'qa. NabiMuhammad SAW
mendapat pukulan yang sangat berat karena ditinggalkan oleh
kedua orang yang dicintainya yaitu pamannya yang merupakan
perisai bagi beliau dan istrinva yang begitu setia berkurban
untuk beliau dan selalu mendampingi beliau pada saat-saat
kritis.
Wafatnya kedua orang yang dicintai justru pada saat-saat
dimana permusuhan orang-orang Quraisy terhadap beliau
sedang berada di puncaknya yaitu orang-orang Quraisy tersebut
sudah berani menyakiti badan NabiMuhammad secara phisik.
Walaupun beliau mengalami segala macam musibah dan
penganiayaan, tetapi semangat perjuangan beliau tidak pernah
mengendor.
10.NABI MUHAMMAD SAW HIJRAH KE
YATSRIB (MADINAH).
Sudah hampir tiga belas tahun lamanya NabiMuhammad
SAW di Mekah berjuang memberitakan kebenaran dengan
mendapat perlawanan yang sengit dari orang-orang Quraisy
sementara itu semua pengikut-pengikut beliau terus disiksa oleh
|
|
|
|
Setelah orang-orang Quraisy merasa bahwa usaha-usaha
mereka membujuk Abu Thalib tidak berhasil, maka mereka
meningkatkan gangguan-gangguan terhadap NabiMuhammad
SAW dengan segala macam penghinaan dan memperhebat
siksaan-siksaan diluar perikemanusian terhadap pengikut-
pengikut NabiMuhammad SAW.
Akhimya NabiMuhammad SAW tidak tahan melihat
penderitaan sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya lalu
beliau menganjurkan agar mereka semua hijrah ke Habasyah
(Abisinia) yang rakyatnya seluruhnya sudah menganut agama
Nasrani dan sudah lama berserah diri sepenuhnya kepada Allah
yang Esa. NabiMuhammad SAW mengetahui bahwa Raja
Habasyah yaitu Najasyi adalah orang yang taat kepada Taurat,
Zabur & Injil yang patuh dan dikenal seorang yang adil, oleh
|
|
|
|