|
|
Thalib bahwa dia melihat tanda kenabian pada Nabi
Muhammad SAW. Oleh karena itu beliau harus dilindungi dan
agar Abu Thalib segera kembali ke Mekkah setelah
dagangannya selesai
Ketika Nabi Muhammad SAW berumur lima belas tahun
timbul peperangan antara suku Quraisy dan Kinnah di satu
pihak melawan suku Qais Ailan di pihak lain. Dalam
peperangan ini Nabi Muhammad SAW aktif membantu paman-
pamannya menyediakan keperluan peperangan.
Menginjak masa dewasa dalam perjalanan hidupnya,
Muhammad SAW mulai berusaha hidup sendiri. Karena beliau
terkenal seorang pria yang jujur, maka seorang janda kaya
yang berpegang kepada Kitab Suci Taurat, Zabur & Injil
bernama Siti Khadijah yang masih satu keturunan dengan
beliau, mempercayakan Muhammad SAW untuk membawa
barang dagangannya ke Syam. Hasil dagangan yang dilakukan
oleh NabiMuhammad SAW membawa keuntungan sehingga
Siti Khadijah tertarik oleh perilaku Muhammad SAW dan
akhimya beliau dilamarnya.
Padahal sebelum itu banyak laki-laki meminang Siti
Khadijah untuk diperisterikannya, tetapi selalu ditolak dengan
cara bijaksana dan halus. Kemudian Siti Khadijah
menyampaikan hal lamaran tersebut kepada pamannya
Waraqah bin Naufal yang juga berpegang kepada Kitab Suci
Taurat, Zabur & Injil. Setelah mencapai kesepakatan maka
pernikahan antara NabiMuhammad SAW dan Siti Khadijah
dilangsungkan. Pada waktu itu NabiMuhammad SAW
berumur 25 tahun dan Siti Khadijah berumur 40 tahun.
Siti Khadijah adalah orang yang berpegang kepada
Taurat,Zabur & Injilyang sangat patuh dan paham bahasa
Ibrani dan menterjemahkan Kitab lnjil dari Bahasa Ibrani ke
Bahasa Arab. Siti Khadijah juga turunan Qushai sama dengan
NabiMuhammad SAW seperti dapat ditelusurl berikut : Siti
Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai.
Perkawinan ini telah memberi ketenangan dan
ketentraman kepada Nabi Muhammad SAW, karena beliau
telah memperoleh cinta kasih yang tulus dari seorang wanita
|
|
yang sangat patuh terhadap Taurat, Zabur & Injil dan yang
selalu siap sedia menyertai beliau dalam segala penderitaan dan
kesusahan dengan pengurbanan harta bendanya sekalipun. Hal
ini pula yang membentuk Nabi Muhammad SAW menjadi
seorang yang saleh dan yang membenci berhala sehingga beliau
tidak lagi menyembah berhala dan tidak lagi makan daging
hewan yang disembelih untuk korban berhala-berhala seperti
halnya kebiasaan orang Arab pada zaman jahiliyah pada waktu
itu. Beliau selalu menjauhkan diri dari keramaian dan upacara-
upacara pemujaan kepada berhala.
Beliau mulai mempersiapkan diri bertahannuts
(bermeditasi) untuk mendapatkan pemusatan jiwa yang lebih
sempurna. Tempat yang dipilih beliau untuk bertahannuts
adalah sebuah gua kecil yang bernama Hira dan yang terletak
pada sebuah bukit yang bernama Jabal Nur (Bukit Cahaya).
Pada waktu Nabi Muhammad SAW berusia 35 tahun
terjadilah perselisihan di antara pemuka-pemuka Quraisy yang
mempersengketakan pembaharuan bentuk Ka'bah. Ternyata
Nabi Muhammad SAW dapat mendamaikan pemuka-pemuka
Quraisy yang berselisih, sehingga beliau mendapat gelar "Al
Amin" yang berarti orang yang dapat dipercaya.
|
|
|
|
|
4. NABI MUHAMMAD SAW MENERIMA
WAHYU.
Pada waktu menjelang usia 39 tahun, NabiMuhammad
SAW lebih banyak melakukan pekerjaan tahannuts
dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Pada tanggal 8
Agustus tahun 610 Masehi, sewaktu beliau berusia 39 tahun 3
bulan 8 hari, turunlah wahyu yang pertama di gua Hira.
Pada waktu itu beliau sedang bertahannuts, malaikat Jibril
AS datang kepada NabiMuhammad SAW dan menyuruh
membaca, katanya:
|
|