1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

penghafal ayat Al Qur'an. Bahkan sebelum itu pada masa Nabi Muhammad SAW, telah gugur pula sekitar 70 orang lebih dalam suatu pertempuran di Sumur Ma'unah dekat kota Madinah.
Dengan banyaknya penghafal-penghafal ayat Al Qur'an yang telah gugur dalam peperangan, maka Umar bin Khatab menjadi sangat kuatir karena penghafal ayat Al Qur'an jumlahnya makin berkurang dan yang hidup tinggal sedikit. Karena cemas bahwa yang tinggal sedikitpun akan gugur dalam peperangan berikutnya, maka Umar bin Khatab segera pergi ke Abu Bakar untuk membicarakan masalah ini dan mengemukakan perlunya semua ayat-ayat Al Qur'an dikumpulkan. Tetapi Abu Bakar berkata:

"Mengapa aku akan melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh NabiMuhammad SAW ?"

Kemudian Umar bin Khatab menjawab :

"Demi Allah ! Ini adalah perbuatan yang baik." Setelah beberapa kali dibujuk dan diyakinkan betapa pentingnya dilakukan usaha pengumpulan ayat-ayat Al Qur'an ini, barulah Abu Bakar dapat menyetujuinya.

Kemudian Abu Bakar memanggil Zaid bin Tsabit dan berkata kepadanya :

"Umar mengajakku mengumpulkan ayat-ayat Al Qur'an."

Kemudian Abu Bakar berkata lagi :

"Engkau adalah seorang yang cerdas yang kupercayai sepenuhnya dan engkau adalah seorang penulis wahyu yang selalu disuruh oleh Nabi Muhammad SAW, oleh karena itu maka kumpulkanlah ayat-ayat Al Qur'an itu. "

Zaid bin Tsabit menjawab :

"Demi Allah ini adalah pekerjaan yang berat bagiku. Seandainya aku diperintahkan untuk memindahkan seluruh bukit, maka hal itu tidaklah lebih berat bagiku dari pada mengumpulkan ayat-ayat Al Qur'an yang engkau perintahkan itu.
Kemudian ia berkata lagi kepada Abu Bakar dan Umar bin Khatab :

"Mengapa melakukan sesuatu yang tidak diperbuat oleh Nabi

Muhammad SAW ?"
Lalu Abu Bakar menjawab
"Demi Allah ini adalah perbuatan yang baik."
Dia lalu memberikan alasan-alasan pentingnya dikumpulkan ayat- ayat Al Qur'an tersebut kepada Zaid bin Tsabit sehingga akhimya Zaid bin Tsabit memenuhi perintah yang diberikan kepadanya lalu mengumpulkan ayat-ayat Al Qur'an dari daun pelepah kurma, batu, tanah keras, tulang unta, kulit kambing dan dari penghafal-penghafal sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam usaha pengumpulan ayat-ayat Al Qur'an ini Zaid bin Tsabit bekerja dengan sangat teliti dan mencocokkan hafalan-hafalan antara sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW dengan disaksikan oleh dua orang saksi. Setelah semua ayat Al Qur'an itu terkumpul dengan benar maka Zaid bin Tsabit menuliskannya ke dalam lembaran-lembaran kulit hewan ataupun daun kayu lalu diikat dengan baik, tersusun menurut ayat-ayatnya sebagaimana yang telah ditetapkan sewaktu Nabi Muhammad SAW masih hidup.

Kemudian seluruh lembaran yang terikat rapi tersebut yang dalam bahasa Arabnya dinamakan Mushhaf, diserahkan kepada Abu Bakar. Mushhaf tersebut tetap disimpan di rumah Abu Bakar sampai beliau wafat,kemudian dipindahkan ke rumah Umar bin Khatab. Setelah Umar bin Khatab wafat maka Mushhaf tersebut dipindahkan lagi ke rumah Hafsah, Putri Umar bin Khatab dan juga isteri Nabi MuhammadSAW.

2.MASA KEPEMIMPINAN UTSMAN BIN AFFAN. (Tahun 644-
656 Masehi)

Sebagaimana yang telah dilakukan,oleh khafilah-khafilah yang terdahulu dalam usaha memperluas kekuasaan Pengikut Nabikeluar dari Arabia seperti oleh Khafilah Abu Bakar yang telah memasuki kota- kota Hirah, Anbar di Mesopotamia, dan sampai di sungai Yarmuk di Siria, dan oleh Khafilah Umar bin Khatab yang telah menaklukkan Bactriane dekat sungai Ayax dan Mesir bagian barat, maka di masa Khafilah Utsman bin Affan, kekuasaannya telah sampai ke Armenia dan Azarbaijan di sebelah timur dan Tripoli di sebelah barat, sehingga kaum pengikut Nabi telah tersebar terpencar-pencar di Mesir, Syria, Irak, Persia, dan Afrika. Kaum pengikut Nabi yang terpencar-pencar itu, masing-masing memiliki naskah ayat-ayat Al Qur'an yang susunan ayat- ayatnya dan surat-suratnya tidak sama.

1. PROSES PEMBUATAN KITAB
AL QUR'AN.