|
|
penghafal ayat Al Qur'an. Bahkan sebelum itu pada masa Nabi
Muhammad SAW, telah gugur pula sekitar 70 orang lebih dalam suatu
pertempuran di Sumur Ma'unah dekat kota Madinah.
Dengan banyaknya penghafal-penghafal ayat Al Qur'an yang telah
gugur dalam peperangan, maka Umar bin Khatab menjadi sangat kuatir
karena penghafal ayat Al Qur'an jumlahnya makin berkurang dan yang
hidup tinggal sedikit. Karena cemas bahwa yang tinggal sedikitpun
akan gugur dalam peperangan berikutnya, maka Umar bin Khatab segera
pergi ke Abu Bakar untuk membicarakan masalah ini dan
mengemukakan perlunya semua ayat-ayat Al Qur'an dikumpulkan.
Tetapi Abu Bakar berkata:
"Mengapa aku akan melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh
NabiMuhammad SAW ?"
Kemudian Umar bin Khatab menjawab :
"Demi Allah ! Ini adalah perbuatan yang baik." Setelah
beberapa kali dibujuk dan diyakinkan betapa pentingnya
dilakukan usaha pengumpulan ayat-ayat Al Qur'an ini,
barulah Abu Bakar dapat menyetujuinya.
Kemudian Abu Bakar memanggil Zaid bin Tsabit dan berkata
kepadanya :
"Umar mengajakku mengumpulkan ayat-ayat Al Qur'an."
Kemudian Abu Bakar berkata lagi :
"Engkau adalah seorang yang cerdas yang kupercayai sepenuhnya
dan engkau adalah seorang penulis wahyu yang selalu disuruh oleh Nabi
Muhammad SAW, oleh karena itu maka kumpulkanlah ayat-ayat Al
Qur'an itu. "
Zaid bin Tsabit menjawab :
"Demi Allah ini adalah pekerjaan yang berat bagiku. Seandainya
aku diperintahkan untuk memindahkan seluruh bukit, maka hal itu
tidaklah lebih berat bagiku dari pada mengumpulkan ayat-ayat Al
Qur'an yang engkau perintahkan itu.
Kemudian ia berkata lagi kepada Abu Bakar dan Umar bin Khatab :
"Mengapa melakukan sesuatu yang tidak diperbuat oleh Nabi
|
|
Muhammad SAW ?"
Lalu Abu Bakar menjawab
"Demi Allah ini adalah perbuatan yang baik."
Dia lalu memberikan alasan-alasan pentingnya dikumpulkan ayat-
ayat Al Qur'an tersebut kepada Zaid bin Tsabit sehingga akhimya Zaid
bin Tsabit memenuhi perintah yang diberikan kepadanya lalu
mengumpulkan ayat-ayat Al Qur'an dari daun pelepah kurma, batu,
tanah keras, tulang unta, kulit kambing dan dari penghafal-penghafal
sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam usaha pengumpulan ayat-ayat
Al Qur'an ini Zaid bin Tsabit bekerja dengan sangat teliti dan
mencocokkan hafalan-hafalan antara sahabat-sahabat Nabi Muhammad
SAW dengan disaksikan oleh dua orang saksi. Setelah semua ayat Al
Qur'an itu terkumpul dengan benar maka Zaid bin Tsabit menuliskannya
ke dalam lembaran-lembaran kulit hewan ataupun daun kayu lalu diikat
dengan baik, tersusun menurut ayat-ayatnya sebagaimana yang telah
ditetapkan sewaktu Nabi Muhammad SAW masih hidup.
Kemudian seluruh lembaran yang terikat rapi tersebut yang dalam
bahasa Arabnya dinamakan Mushhaf, diserahkan kepada Abu Bakar.
Mushhaf tersebut tetap disimpan di rumah Abu Bakar sampai beliau
wafat,kemudian dipindahkan ke rumah Umar bin Khatab. Setelah Umar
bin Khatab wafat maka Mushhaf tersebut dipindahkan lagi ke rumah
Hafsah, Putri Umar bin Khatab dan juga isteri Nabi MuhammadSAW.
2.MASA KEPEMIMPINAN UTSMAN BIN AFFAN. (Tahun 644-
656 Masehi)
Sebagaimana yang telah dilakukan,oleh khafilah-khafilah yang
terdahulu dalam usaha memperluas kekuasaan Pengikut Nabikeluar
dari Arabia seperti oleh Khafilah Abu Bakar yang telah memasuki kota-
kota Hirah, Anbar di Mesopotamia, dan sampai di sungai Yarmuk di
Siria, dan oleh Khafilah Umar bin Khatab yang telah menaklukkan
Bactriane dekat sungai Ayax dan Mesir bagian barat, maka di masa
Khafilah Utsman bin Affan, kekuasaannya telah sampai ke Armenia dan
Azarbaijan di sebelah timur dan Tripoli di sebelah barat, sehingga kaum
pengikut Nabi telah tersebar terpencar-pencar di Mesir, Syria, Irak,
Persia, dan Afrika. Kaum pengikut Nabi yang terpencar-pencar itu,
masing-masing memiliki naskah ayat-ayat Al Qur'an yang susunan ayat-
ayatnya dan surat-suratnya tidak sama.
1. PROSES PEMBUATAN KITAB
AL QUR'AN.
|
|