PENGANTAR UNTUK BAG. III

Satu hal yang perlu dijelaskan di sini adalah, bahwa Kitab Suci Al-Qur'an mencatat tentang akhir kehidupan Nabi Isa AS di dunia ini. Hanya saja, bagaimana prosesnya secara terperinci sama sekali tidak dikisahkan. Beberapa ayat Al-Qur'an jelas-jelas menunjuk ke soal kematian, kebangkitan dan diangkatnya Nabi Isa AS kepada Allah SWT. Semasa hidupnya, Nabi Isa AS sudah menyampaikan sendiri perihal bagaimana akhir hidupnya (QS 19 ayat 33), artinya : "dan kesejahteraan atasku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku wafat dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."~ perkataan Nabi Isa AS sendiri waktu masih bayi dan (QS 3 ayat 55), artinya : "Ingatlah tatkala Allah berfirman : Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan mengangkatmu kepadaKU, dan akan menyucikan engkau dari orang-orang kafir,"~ firman Allah sendiri. Jadi bagaimana kita mengetahui proses akhir hidup Nabi Isa AS di dunia ini, hanya dapat diketahui dari Kitab Suci yang ditinggalkannya (Injil).

Jika kita merujuk kepada Rukun Iman ke-3, yaitu beriman kepada Nabi-Nabi, Kitab Suci-Kitab Suci, Rasul-Rasul, Malaikat-Malaikat dan Hari Kiamat, maka sangat pantas bagi kita jika untuk mengetahui lebih lengkap tentang Seorang Nabi Utusan Tuhan adalah melalui Kitab Suci yang dibawa oleh nabi tersebut. Riwayat Nabi Musa AS hanya dapat diketahui dari Kitab Taurat, Riwayat Nabi Dawud AS hanya dapat diketahui dari Kitab Zabur. Demikian halnya tentang Nabi Isa AS, jika kita mengakuinya sebagai Nabi Utusan Tuhan, kita harus mempelajari dan mengakui Kitab Suci yang dibawanya (Injil), pekerjaan dan perbuatannya serta keistimewaan yang Allah SWT berikan kepadanya. Jika kita menyangkal hal ini, maka kita termasuk orang-orang yang merugi.

Nabi Muhammad SAW, menurut kesaksian Al-Qur'an semasa hidupnya, jika mengalami suatu persoalan yang sulit, oleh

Allah SWT disuruh bertanya kepada ahli-ahli kitab atau merujuk kepada Kitab-Kitab sebelumnya (QS 10 Yunus, ayat 94), artinya : "Maka jika engkau (Muhammad) dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Al-kitab sebelum engkau. Sungguh telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang ragu."

Jadi, dengan tetap menegakkan Rukun Iman dan mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW, maka kami mengambil bagian terakhir dari Riwayat Nabi Isa AS sesuai dengan Injilnya, tanpa menambah dan menguranginya, hanya cara penuturannya yang disesuaikan dengan gaya bercerita.

ISA AS, TERKEMUKA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT

Pemberitahuan tentang akhir pelayanan Nabi Isa AS, sejak zaman Nabi-Nabi terdahulu, jauh sebelum Nabi Isa AS sendiri diutus Allah SWT.

QS 3 Aali Imraan ayat 45 :

"Idz qalatil malaikatu yaa Maryama innallaaha yubasyiruki bi kalimatim minhus muhul masihu 'isabnu Maryama wajihan fiddun-yaa wal akhirati wa minal muqarrabiin,"

Artinya :

Ingatlah ketika malaikat berkata, hai Maryam sesungguhnya


Allah menggembirakan kamu dengan Kalimah dari padaNya namanya Almasih putra Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang yang paling dekat dengan Allah."

Walau Isa Al Masih tidak bersalah, para pemimpin Yahudi mendesak dengan keras agar Pilatus menyerahkan Nabi Isa untuk dihukum mati. Nabi Isa, Sang Kurban Agung yang tidak bercacat, bersedia menjadi kurban. Al Masih mati bukan karena dikalahkan oleh kuasa musuhnya, tetapi oleh karena Dia menyerahkan diri kepada rencana Allah. Nabi Isa mengatakan, "Tidak seorang pun mengambil nyawa-Ku dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak Allah."

Pada malam Jum'at itu, sebelum Al Masih tertangkap, Ia bergumul dalam doa kepada Allah. Karena Dia ada dalam wujud manusia, Al Masih tentu tidak suka pada siksaan. Tetapi, oleh karena Ia sungguh tawakal, Isa Al Masih bersedia menjadi kurban. Itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan manusia.

Memang, Isa Al Masih menderita sesuai dengan kehendak Allah,. Karena Nabi Isa taat kepada Allah, maka Allah tetap membimbing Dia, menguatkan Dia sampai pada ajal-Nya.

Mari kita merenungkan kehendak Allah ini. Nabi Isa Al Masih adalah Firman-Nya sesuai QS 4 An Nisaa ayat 171 :

"In-namal masiihu iisab-nu maryama rasuulul-laahi wa kalimatuhu, al qaahaa ilaa maryama wa ruuhum minh,"

Artinya :

"Sesungguhnya Al Masih Isa putera Maryam adalah Rasul Allah, dan terjadinya dengan Kalimat Cipta yang disampaikan kepada Maryam dengan perantaraan Ruh sesuai dengan perintah-Nya"

Carilah pengertian mengenai maksud dan tujuan Allah. Dari awal, penderitaan Al Masih mengerikan sekali. Para penjaga Yahudi dan tentara Roma senang menyiksa orang terdakwa. Mereka memukul, menampar, dan meludahi muka Isa. Kemudian Nabi Isa dicambuki 39 kali dengan cambuk yang merobek daging punggungnya. Lalu, para tentara membuat sebuah mahkota dari ranting berduri, dan menancapkannya di kepala Al Masih. Sambil mengolok-olokkan dia, mereka memukul-mukul mahkota itu dengan tongkat.

Sang Al Masih, utusan Allah, dianggap oleh seluruh umat Allah sebagai orang terkemuka di dunia dan akhirat. Mengapa ? Dalam Injil, Nabi Isa sendiri memberi penjelasan :

"Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Mesias (Isa Al Masih) datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Dalam penderitaan-Nya, Nabi Isa menjadi teladan ketaatan yang sempurna.. Ia tidak membela diri, tidak mengutuki mereka yang menyiksa-Nya, tidak mencoba melarikan diri.

Nabi Isa harus memikul kayu hukuman, keluar dari Yerusalem ke tempat pelaksanaan hukuman mati. Sesuai dengan pemberitahuan jauh sebelumnya oleh Nabi Yesaya,

"Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian."

Pada Jum'at pagi, pukul 09.00, Al Masih dipakukan di kayu hukuman itu. Itulah hari Kaum Yahudi mengurbankan domba


untuk memperingati peristiwa mereka keluar dari perbudakan di Tanah Mesir pada zaman Nabi Musa AS. Mereka bisa keluar dari Tanah Mesir karena Allah SWT mengirim musibah untuk membunuh setiap anak sulung di seluruh Tanah Mesir, termasuk Putera Mahkota Fir'aun sendiri. Hanya mereka yang membubuhkan darah domba di pintu rumah mereka yang tidak terkena musibah kematian anak sulung. Jadi, sesuai dengan nubuat para Nabi, Isa Al Masih menjadi Domba Kurban Allah yang menghapus murka Allah SWT kepada semua orang yang mau

Yaa ay-yuhal-ladziina aamanuu kuunuu qaw-waamiina lil-laahi syuhadaa-a bil qisth, wa laa yajriman-nakum sya-na-aanu qaumin 'alaa al-laa ta'diluu. I'diluu, huwa aqrabu lit-taqwaa. Wat taqul-laah, in-nal-laaha khabiirum bi-maa ta'maluun.

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman ! Hendaklah kamu berdiri tegak di atas kebenaran yang adil semata-mata karena Allah dalam memberi kesaksian. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, sampai mempengaruhi dirimu untuk berlaku adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Karena itu, bertakwalah kepada Allah !. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

QS 5, Al Maaidah ay. 8

percaya. Sama seperti Allah SWT menyediakan kurban pengganti untuk menggantikan putera

Nabi Ibrahim AS karena ketaatannya, demikian juga Allah SWT menyediakan Nabi Isa sebagai kurban untuk menggantikan semua orang yang percaya dari hukuman dosa yaitu neraka jahanam. Perlu diingat, jika Allah SWT yang menyediakan, berarti Allah SWT yang memberikan langsung. Diantara Nabi-Nabi, hanya dua orang nabi yang diberikan langsung oleh Allah SWT ke dunia ini. Nabi Adam AS, diberikan langsung, tetapi bukan kurban pengganti, sebab waktu itu belum ada manusia yang berdosa, dan Isa Al Masih, diberikan Allah SWT sebagai pengganti bagi semua orang yang mau percaya kepada-Nya.

Wa 'adal laahul-ladziina aamanuu wa 'amilush-shaalihaati lahum maghfiratuw-wa ajrun 'azhiim.

Artinya :

Allah telah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh.

QS 5, Al Maaidah ay. 9.

Penderitaan Isa Al Masih bukan merupakan kegagalan kehendak Allah SWT. Sebelum Nabi Isa AS, juga ada utusan-utusan Allah SWT yang rela berkorban untuk menyampaikan pesan Allah SWT dan memulihkan hubungan manusia dengan Allah SWT. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun, harus menderita oleh penganiayaan kaumnya sendiri, demi menjalankan tugas kerasulannya. Nah, Isa Al Masih juga harus menderita untuk


yang menyiksa Dia. Dalam menanggung siksaan yang sangat kejam, Nabi Isa AS masih menaruh perhatian kepada sesama. Bagi semua orang yang melakukan pembunuhan terhadap diri-Nya, Nabi Isa AS berdoa, "Ya, Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat," (Sapaan "Bapa" menggambarkan kedekatan hubungan roh Isa Al Masih yang adalah Rohullah, Kalimatullah dengan Allah SWT, bukan berarti "Bapak" sebagai orang tua laki-laki)

Ada dua orang jahat yang dihukum mati di samping Nabi Isa AS. Salah satunya menyesali dosanya dan bertobat sebelum mati. Ia sadar dan mengakui bahwa Nabi Isa AS sesungguhnya tidak bersalah, tetapi dirinya memang bersalah dan layak mendapat hukuman itu. Lalu Nabi Isa AS berjanji kepadanya, katanya, "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan-Ku di Firdaus." Kepala Pasukan Romawi yang melakukan hukuman mati itu pun tersentuh hatinya melihat sikkap Nabi Isa AS menghadapi hukuman-Nya itu, sehingga ia berkata, "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

I'lamuu an-nal-laaha syadiidul 'iqaabi wa an-nal-laaha ghafuurur-rahiim.

Artinya :

Ketahuilah, bahwasanya Allah sangat hebat siksaan-Nya, namun Allah juga Maha Pengampun dan Penyayang.

QS 5, Al Maaidah ay. 98.

Pengurbanan Isa Al Masih menunjukkan betapa besar kasih Allah SWT kepada umat manusia yang terpisah dari hadirat-Nya. Oleh karena dosa, hubungan manusia dengan Allah SWT terputus, dan manusia tidak dapat memulihkannya kembali.

melaksanakan kehendak Allah.

Justru, tidak ada seorangpun, kecuali Isa Al Masih sendiri yang mengerti bahwa ia harus tersiksa untuk melaksanakan kehendak Allah. Para tentara hanya melaksanakan perintah atasannya. Para Pemimpin Bani Israel dan pengikut-pengikut Nabi Isa AS pun tidak sadar bahwa Dia harus menderita, walaupun Nabi Isa AS sudah berkali-kali mengatakan hal itu kepada mereka. Kehendak Allah menjadi samar-samar karena manusia memang tidak dapat mengerti kehendak dan rancangan Allah SWT. Orang-orang tidak sadar, bahwa semua peristiwa itu sudah ditentukan oleh Allah Yang Maha Kuasa. Bahkan manusia cenderung tidak bisa menerima hal itu, karena manusia memang tidak bisa mengerti pikiran Allah SWT, sehingga sering dikatakan bahwa tidak mungkin, Nabi Isa AS yang mempunyai sifat keilahian dari Roh Allah yang ada dalam diri-Nya harus menderita dan mati seperti itu, tapi inilah kehendak Allah yang tidak bisa manusia tolak.

Wal-ladziina kafaruu wa kadz-dzabuu bi aayaatinaa ulaa-ika ashaabul jahiim.

Artinya :

Adapun terhadap orang-orang yang kafir dan mendustakan keterangan-keterangan Kami, mereka adalah penghuni neraka.

QS 5, Al Maaidah ay. 10.

Seluruh hidup Isa Al Masih adalah bukti dari Kasih Allah SWT, lebih-lebih kesediaan-Nya untuk menanggung hukuman yang semestinya pantas ditimpakan kepada kita manusia. Sesuai dengan ajaran-Nya sendiri, Isa Al Masih mengasihi mereka


Seruan Nabi Isa AS itu, adalah kutipan dari pemberitahuan sebelumnya yang disampaikan Nabi Dawud AS mengenai penderitaan Isa Al Masih dalam kitab Zabur pasal 22. Nubuat itu memberitahukan bahwa Al Masih harus dihina, tangan dan kaki-Nya dipaku dan Dia akan menjadi tontonan. Tetapi ada juga pernyataan bahwa Allah SWT tidak akan meninggalkan Nabi Isa AS.

"Sebab Ia(Allah SWT) tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengseraan orang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya."

Allah SWT tidak membiarkan Nabi Isa AS, karena Allah SWT sendirilah yang mengutus-Nya untuk menanggung kesengsaraan sebagai kurban penebusan dosa. Itu sebabnya dalam kitab Zabur 22 tertulis nubuat Nabi Dawud AS mengenai penebusan dosa. Hasil pengurbanan Isa Al Masih,

Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada Tuhan; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya."

Nabi Isa AS tahu persis, bahwa dengan mempersembahkan nyawa-Nya, Dia sudah menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini.

Idz qaalal hawaariy-yuuna yaa'iisabna maryama hal yastathii'u rab-buka ay-yunaz-zila 'alainaa maa-idatam minas-samaa-i qaalat taqul-laaha in kuntum mu'niniin.

Artinya :

Selanjutnya, ingat pulalah ketika kaum Hawari berkata : "Hai Isa putera Maryam! Berkenankah Tuhanmu menurunkan

Tetapi karena kasih Allah SWT terhadap manusia tidak pernah luntur, Allah SWT sendiri bertindak untuk menyelamatkan manusia dari akibat dosanya. Betapa besar kasih Allah SWT yang bersedia memberikan Al Masih sebagai kurban penebus dosa manusia.

In-na fikh tilaafil-laili wan-nahaari wa maa khalaqal-laahu fis-samaawaati wal ardhi la-aayatil-liqaumiy-yat taquun.

Artinya :

Sesungguhnya pada peristiwa pergantian malam dan siang dan pada apa yang telah diciptakan Allah di langit dan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya oleh orang-orang yang takwa. QS 10, Yunus

Pada hari itu, mulai pukul dua belas siang sampai pukul tiga sore, seluruh daerah itu menjadi gelap seperti malam. Sudah enam jam Isa Al Masih berada di kayu hukuman itu dan penderitaan-Nya mengerikan sekali. Punggung-Nya masih sakit karena dicambuki, belum lagi paku-paku besar pada tangan dan kaki-Nya, nyeri tak terbayangkan! Dia semakin letih dan sulit bernafas. (Peristiwa matahari menjadi gelap pada ri, menunjukkan kebesaran Allah oleh ketakwaan Isa Alasihtuk

Sesaat kemudian, menjelang Ia menghem-buskan nafas terakhir-Nya Nabi Isa AS berseru dengan perasaan yang tak tertahan lagi, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?" Wajar memang, dari segi perasaan, Nabi Isa AS merasa seperti ditinggalkan. Tetapi dari segi iman, Ia tahu bahwa Allah SWT tidak meninggalkan-Nya, karena tidak berapa lama kemudian, dengan suara mantap, Ia berseru, "Sudah genap."


hidangan dari langit untuk kami?" Isa menjawab : "Bertakwalah kepada Allah, jika kamu betul-betul orang beriman."

QS 5, Al Maaidah ay. 112.

Tentara Romawi diminta oleh Orang Yahudi untuk mempercepat kematian ketiga orang yang dipaku pada kayu hukuman itu supaya mayat-mayat itu tidak menajiskan perayaan hari besar Yahudi. Waktu mereka datang untuk memeriksa Nabi Isa AS, Ia sudah wafat. Untuk memastikan bahwa Ia sudah wafat, salah seorang tentara menikamkan tombaknya ke lambung Nabi Isa AS sampai ke jantung-Nya; maka keluarlah air dan darah dari bekas tikaman itu.

Isa Al Masih sama sekali tidak mati secara sia-sia. Dengan kematian-Nya, Dia yang sempurna menggantikan manusia supaya dosa manusia dapat diampuni. Sesuai dengan nubuat para Nabi Allah SWT, Allah SWT telah menimpakan kepada Al Masih hukuman yang sepantasnya ditimpakan kepada manusia.

Mari kita lihat QS 4 An Nisaa ayat 157 :

"wa maa qataluuhu wa maa shalabuuhu wa laakin syub-biha lahum. Wa in-nalladziinakh talafuu fiihi lafii syak-kimminh."

Artinya :

"mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih pendapat tentang terbunuhnya Isa,

merekapun masih ragu-ragu tentang (menen-tukan) pembunuhannya"

Kata "mereka" di sini adalah orang-orang Yahudi. Jadi ayat ini bersaksi tentang kedustaan orang-orang Yahudi yang mengatakan mereka telah membunuh Nabi Isa AS. Siapapun pasti akan membenarkan ayat ini, karena kenyataannya bahwa bukan orang Yahudi yang membunuh Nabi Isa AS, melainkan Tentara Romawi, buktinya Ia disalibkan, suatu cara penghukuman orang Romawi. Jika orang Yahudi yang membunuh Nabi Isa AS, maka Ia akan dirajam dengan batu sampai mati. Mengapa orang Yahudi tidak menghukum Nabi Isa AS dengan cara mereka?. Jawabannya adalah, karena jika demikian, maka Nabi Isa AS akan disebut mati syahid, suatu cara kematian yang terhormat. Jadi dengan demikian orang Yahudi tidak dapat menyangkal tentang kenabian Isa Al Masih. Jadi ayat Al-Qur'an ini, jelas menentang pengakuan orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa AS, karena sebenarnya mereka menggunakan tangan tentara Romawi. Tetapi ayat ini, tidak pernah menyangkal dan tidak diwahyukan untuk menyangkal kematian Nabi Isa AS. Lanjutannya pada ayat 158, mengatakan bahwa Allah SWT mengangkat derajat Nabi Isa AS ke tempat yang mulia. Jadi bukan jasad Nabi Isa AS yang diangkat hidup-hidup seperti versi Injil Barnabas.

Bar-rafa'ahul-laahu ilaihi, wa kaanal-laahu'aziizan hakiimaa."

Artinya :

"Tetapi yang sebenarnya Allah telah mengangkat derajat Isa ke tempat yang mulia. Dan adalah Allah Maha Perkasa dan


Bijaksana."

Peristiwa ini menjadi sama dengan peristiwa Perang Badar yang dimenangkan oleh Kaum Muslim, meskipun kemenangan itu atas nama Kaum Muslim, tetapi sesuai Al-Qur'an, bukan Kaum Muslim yang membunuh musuh-musuh itu, melainkan Allah SWT, karena kenyataannya demikian.

QS 8, Al Anfaal ayat 17 :

"Falam taqtuluuhum wa laakin-nal-laaha qatalahum. Wa maa ramaita idz ramaita wa laakin-nal-laaha ramaa, wa liyubliyal mu'minina minhu balaa-an hasanaa, in nal-laaha samii'un 'aliim"

Artinya :

"Sebenarnya, bukan kamu yang membunuh mereka itu, tetapi Allah, dan waktu kamu melempar itu sebenarnya bukan kamu yang melakukannya, tetapi Allah jualah, Tuhan berbuat demikian hendak menganugerahkan nikmat kemenangan yang gemilang kepada kaum mukmin. Sesungguhnya Allah itu maha Mendengar dan Mengetahui."


Dengan demikian menjadi nyata, tuduhan bahwa Kitab-Kitab Suci sebelumnya (Taurat, Zabur dan Injil atau salah satu dari antaranya) sudah dipalsukan, tidak dapat dipertanggung jawabkan secara fakta, akal sehat maupun menurut keterangan-keterangan Al-Qur'an sendiri. Itu hanyalah isu isapan jempol belaka yang telah membodohi umat yang benar-benar taat kepada Allah, dan itu adalah pekerjaan Iblis yang telah berhasil untuk sementara waktu, mempengaruhi dan membelokkan ajaran Tauhid dari kemurniannya.

Pertanyaan yang perlu Anda renungkan.

Apakah saudara memahami isi buku ini?

Ya

Tidak

Berikan penjelasan

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________

Jika saudara percaya dengan iman dan mengundang Isa Almasih ke dalam hatimu, dimanakah dia berada? Jelaskan.

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ______________

Apakah saudara ingin menjadi jemaah Allah SWT yang mengakui Isa putra Maryam sebagai rahmat Allah bagi manusia?

Ya

Tidak

Pertanyaan untuk Anda renungkan :

Menurut anda mengapa Al Quran menyaksikan bahwa Isa Almasih adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat?

Setelah membaca bagian ketiga ini, apakah anda sudah percaya bahwa Isa Almasih wafat, bangkit dan diangkat kepada Allah? Ya/tidak

Menurut anda mengapa Isa Almasih diwafatkan dan dibangkitkan?

Menurut Al Quran dan Injil Isa Almasih kelak akan menjadi Hakim pada Hari Kiamat. Dapatkah Isa Almasih merahmati kita supaya bebas dari hukuman?

Sesuai jawaban pada nomor 14, apakah anda percaya dan menerima Isa Almasih sebagai rahmat dari Allah dan Pembela pada Hari Kiamat?

Jika Jawaban Saudara "YA" pada nomor 15, apakah Saudara ingin mendapat bimbingan lanjutan?

(Jawaban saudara kami tunggu, sebelum kami kirimkan bagian berikutnya).