Riwayat dan Kisah Nyata

Isa Al Masih

Untuk Kalangan Sendiri

ISA AS, RAHMAT ALLAH

engan cuma-cuma karena penebusan dalam Isa Almasih."

(Kitab Suci Injil Surah Roma 3 : 21 - 24 & 5 : 8-9)

QS 19 Maryam ayat 18 - 21

Qaalat innii a'uudzu bir rahmaani minka in kunta taqiyyaa. Qaala innamaa ana rasuulu rabbiki li ahaba laki ghulaaman zakiyyaa. Qaalat annaa yakuunu lii ghulaamuw wa lam yamsasnii basyaruw wa lam aku baghiyyaa. Qaala kadzaalika qaala rabbuki huwa 'alayya hayyinuw wa li naj'alahuu aayatal lin naasi wa rahmatam minnaa wa kaana amram maqdhiyyaa.

Artinya :

Maryam berkata , "Sesungguhnya aku berlindung kepada Yang Maha Pemurah dari engkau jika betul engkau orang yang taqwa." (Jibril) berkata, "Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci." Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak, sedang aku belum pernah disentuh seorang laki-laki pun (suami) dan tiadalah aku perempuan jahat." (Jibril) berkata, "Demikianlah, Tuhanmu berfirman, 'Hal itu mudah bagiku. Kami hendak menjadikannya sebagai tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami, dan adalah urusan itu telah ditetapkan.'

Pada akhir zaman, Nabi Isa akan meng-hakimi Iblis dan semua pengikutnya. Al Masih, yang mengalahkan Iblis pada hari Dia dibangkitkan dari alam maut, akan merobohkan kerajaan Iblis yang memberontak kepada Allah SWT dan yang memusuhi


manusia. Allah SWT telah menyiapkan lautan api yang selamanya menyala-nyala. Si Iblis, setan-setan, ad'Dajal, jin-jin, dan penguasa-penguasa maut akan dilemparkan ke dalam lautan api oleh Al Masih, supaya tidak menipu dan menggodai manusia lagi. Tidak ada yang akan luput dari penghakiman itu; mereka akan menderita selama-lamanya.

Kemudian, tingkah laku setiap orang akan diadili oleh Isa Al Masih. Yang sudah meninggal dan yang masih hidup, masing-masing akan dihakimi. Karena Allah Yang Mahatahu sudah menyiapkan Kitab di mana tercatat semua perbuatan kita, semua dosa lahir dan batin akan tersingkap semuanya.

Tetapi mereka yang namanya tercatat dalam Kitab Kehidupan akan selamat. Al Masih sendiri telah berkata :

"Sesungguhnya barangsiapa mende-ngar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup." Dan lagi kata-Nya :

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Allah, kalau tidak melalui Aku."

Demikianlah kata Isa Al Masih, dan inilah yang dimaksudkan dengan Jalan Yang Lurus (Shiraathal Mustaqiim). Al Masih sebagai Kurban dari Allah sudah menyiapkan jalan agar setiap orang yang percaya kepada-Nya bisa masuk surga.

Allah SWT telah berfirman mengenai kota yang disediakan-Nya sebagai tempat tinggal semua orang yang diterima di sisi-Nya, :

"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.

Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka dan maut tidak akan ada

lagi. Tidak akan ada lagi ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

"Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Isa Al Masih adalah lampunya,"

(Kitab Suci Injil Surah Wahyu 21 : 3-4 & 23)

Dengan mempercayai pengurbanan Isa Al Masih, kita orang-orang yang berdosa, dinyatakan diampuni di hadapan Allah SWT. Dosa kita dapat dihapus; Inilah Rahmat Allah.

Kitab Suci mengatakan, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu, bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan Kurban yang mahal, yaitu pengurbanan Al Masih, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu (Ia) baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah."

Kitab Suci Injil Surah I Petrus 1 : 18-21

Isa Al Masih yang telah dibangkitkan dari kematian, hidup selama-lamanya untuk menjamin keselamatan bagi kita yang percaya. Ia mendoakan kita apabila kita berbuat dosa segera bertaubat supaya kita tetap selamat.

"Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka," demikianlah bunyi Kitab Suci Injil Surah Ibrani 7 : 25.

Selain mendoakan kita, Isa Al Masih sedang menyiapkan


tempat tinggal di surga untuk setiap orang yang percaya kepada-Nya. Isa Al Masih berkata : "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. di surga banyak tempat tinggal. Jika demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku"

(Kitab Suci Injil Surah Yahya 14 : 1-3)

Sampai nanti kita masuk ke surga, Isa Al Masih tidak meninggalkan kita sendirian. Al Masih berjanji, "Penghibur, yaitu Ruh'ul Qudus yang akan diutus oleh Allah dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu.."

(Kitab Suci Injil Surah Yahya 14 : 26)

Ruh'ul Qudus adalah hadirat Allah SWT sendiri yang diam bersama orang-orang yang percaya kepada Al Masih. Hadirat Allah itu menandai orang-orang yang percaya untuk menjamin keselamatan mereka. Ruh'ul Qudus mewujudkan keselamatan di dalam hidup seseorang ketika orang itu menerima Isa Al Masih sebagai Rahmat Allah SWT baginya. Maka terjadilah perubahan di dalam hati dan pikirannya. Ruh'ul Qudus selalu menyertai kita yang beriman kepada Al Masih. Ia mengajar dan membimbing kita kepada Shiraathal Mustaqiim. Dia Penghibur, Penolong dan Ruh Kebenaran.

Ruh'ul Qudus memimpin hidup kita yang taat pada pimpinan-Nya. Hasilnya : hubungan kita dengan Allah SWT menjadi akrab.

Karena kita sudah menerima keselamatan yang begitu berharga dalam Isa Al Masih, kita harus hidup selalu menyenangkan hati Allah SWT. Kita sudah menjadi berbeda

dengan hidup kita sebelumnya, pada saat kita percaya kepada Al Masih. Kuasa dalam Ruh'ul Quduslah yang membuat ini terjadi. Dengan demikian, kita dapat menyebut Allah Yang Maha Esa sebagai Allahuma yang sangat mengasihi kita. Kita dapat mengenal Dia yang mengasihi dan memperhatikan kita masing-masing.

Isa Al Masih datang bukan hanya untuk menghindarkan kita dari azab Allah SWT, tetapi juga supaya kita mengalami hidup yang baik dan sejahtera. "Aku datang supaya mereka mempunyai hidup , dan mempunyainya dalam segala kelimpahan," kata Al Masih (Menurut Kitab Suci Injil Surah Yahya 10 : 10b). IA juga berjanji, "Air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

(Kitab Suci Injil Surah Yahya 4 : 14b)

Bila kita diampuni dan dibenarkan di hadapan Allah SWT, itu semata-mata pemberian Allah SWT kepada kita yang mengakui bahwa Isa Al Masih telah menjadi kurban tebusan bagi dosa kita, dan bahwa IA telah menang atas kuasa maut. Nabi Ibrahim alaihissalaam, memberi kita teladan bagaimana beriman.

Nabi Ibrahim AS diberkati Allah SWT oleh karena ia beriman, bukan karena menaati hukum. Ia percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah Yang Mahakuasa. Kitapun diberkati karena kita beriman bahwa tidak mustahil bagi Allah untuk mengampuni dosa manusia melalui pengurbanan Isa Al Masih. Syukurlah kita diselamatkan karena tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Allah SWT berjanji kepada Nabi Ibrahim AS bahwa Dia akan memberi suatu negeri kepada keturunannya. Walau sampai ajalnya dia tidak melihat penggenapan janji itu, Nabi Ibrahim AS tetap percaya kepada janji Allah SWT. Kita juga sudah


"Wa qaulihim innaa qatalnal masiiha 'iisabna maryama rasuulallaahi wa maa qataluuhu wa maa shalabuuhu walaakin syubbiha lahum wa innal ladziinakh talafuu fiihi lafii syakkim minhu maa lahum bihii min 'ilmin illat tibaa'azh zhanni wa maa qataluuhu yaqiinaa."

"...mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya (menghukum), tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka..." (dikutip sebagian).

Berarti bahwa Isa tidak disalibkan tetapi ada seseorang yang secara ajaib menggantikan-Nya. tetapi jika konteks ini dipelajari secara keseluruhan, kita dapat melihat bahwa pokok dari kalimat ini adalah orang-orang Yahudi, dan sungguh, orang Yahudi tidak membunuh-Nya. Pandangan-pandangan dari penafsir-penafsir ini sebenarnya mengandung pertentangan. Pertentangan-pertentangan itu adalah :

Sangatlah sulit untuk mencocokkan bagian ini dari konteks dengan ayat yang berikut dari Surat An Nisaa yaitu ayat 158

"Bar rafa'ahullaahu ilaihi wa kaanallaahu 'aziizan hakiimaa."

"... Allah membangkitkan dia kepada-Nya.....".

Mengapa Allah membangkitkan Dia kalau Dia tidak mati?

2. Sangatlah sulit untuk mencocokkan penafsiran ini dengan ayat-ayat Al-Qur'an ini yaitu : QS 2 Al Baqarah ay 87 ; QS 3 Aali 'Imraan ay 55. QS 5 Al Maa'idah ay 117 dan QS 19 Maryam ay 33-34.

3. Banyak ayat Al-Qur'an lain juga akan menjadi tidak mungkin untuk

pantas mempercayai bahwa Isa Al Masih sedang menyediakan tempat di surga bagi kita yang percaya kepada-Nya, walaupun kita belum melihat tempat itu.

Nabi Ibrahim AS disuruh mempersembahkan putranya sebagai kurban tetapi dia percaya, Allah SWT akan menyediakan pengganti putranya itu. Karena dia taat dan percaya kepada Allah SWT, Nabi Ibrahim AS lulus dari ujian itu. Lalu Allah SWT menebus putranya dengan seekor domba. Kita lulus dari ujian iman kalau kita percaya kepada Kurban Yang Disediakan Allah SWT, yaitu Isa Al Masih, yang menggantikan kita.

Kalau anda mau percaya kepada Isa Al Masih untuk memperoleh keselamatan itu, ucap-kanlah doa ini :

Sebelum mengakhiri pelajaran ini ada beberapa SARAN PENTING, yang ingin kami anjurkan ialah agar Anda mempelaiari dengan teliti dua hal yang penting dan menentukan di bawah ini :

1. Adakah orang yang menggantikan Isa Almasih di kayu hukuman?

II. Apakah Alkitab (Taurat, Zabur, dan Injil) dipalsukan?

Mari kita bahas satu persatu dua pernyataan di atas tersebut

ADAKAH ORANG YANG MENGGAN-TIKAN ISA ALMASIH DI KAYU HUKUMAN?

a ayat yang begitu terkenal,

QS 4 An Nisaa ay 157


dapat saling dicocokkan atau diterima apa lagi Taurat, Zabur, dan Injil. (Contohnya QS 29 Al Ankabut ay 46)

"Wa laa tujaadiluu ahlal kitaabi illaa bil latii hiya ahsanu illal ladziina zhalamuu minhum wa quuluu aamannaa bil ladzii unzila ilainaa wa unzila ilaikum wa ilaahunaa wa ilaahukum waahiduw wa nahnu lahuu muslimuun."

"...janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka. Dan katakanlah :'Kami telah beriman kepada (Kitab-Kitab) yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nyalah berserah diri.",

QS 2 Al Baqarah ay 136

"Quuluu aamannaa billaahi wa maa unzila ilainaa wa maa unzila ilaa ibraahiima wa ismaa'iila wa is-haaqa wa ya'quuba wa asbaathi wa maa uutiya muusaa wa 'iisaa wa maa uutiyan nabiyyuuna mir rabbihim laa nufarriqu baina ahadim minhum wa nahnu lahuu muslimuun."

"Katakanlah (hai orang-orang mu'min) :'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan

kepada Ibrahim, Ismail, Iskhaq, Yaqup dan anak cucunya, dan apa yang diberikan-Nya kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan Nabi-Nabi dari Tuhannya. Kami tidak membedakan seorangpun, di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya';

dan QS 26 Asysyu'ara ay 192-196

"Wa innahuu la tanziilu rabbil 'aalamiin.

Nazala bihir ruuhul amiin.

'Alaa qalbika li takuuna minal mundziriin.

Bi lisaanin 'arabiyyim mubiin.

Wa innahuu la fii zuburil awwaliin."

".....sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibrail) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-Kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama bani Israil mengetahuinya?".

Beberapa penafsir Islam kuno yang dihormati dan beberapa penulis Hadits juga tidak sepaham. Seperti Az Zamakhshari, Ar Razi, Ibnu Abbas, Wahab, Muhammad Ibn Ishaak dan yang lain mengatakan bahwa Isa Al Masih benar-benar mati untuk kira-kira tiga sampai tujuh jam sebelum Dia diangkat/ dibangkitkan ke sorga oleh Allah. Kisah mengenai penggantian Isa dari kayu hukuman


Kita kembali ke QS 4 An Nisaa ay 157 "... tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. . . " (dks). Seharusnya seorang penafsir yang baik tidak perlu mengawali dengan suatu penggantian sama sekali. Ini akan berarti seolah-olah Orang Yahudi telah berhasi1, bahwa rencana mereka berhasil, dan sangat luar biasa bahwa Allah Yang Maha Adil dan Bijaksana melakukan penipuan kepada umat-Nya sendiri. Apakah hal ini dapat diterima oleh akal kita?

Tetapi yang sebenarnya, seperti yang mereka (Orang Yahudi) inginkan yaitu orang Romawi telah mengerjakan pekerjaan yang hina untuk mereka, suatu pekerjaan yang tak mau mereka kerjakan bahkan tidak mampu untuk mengerjakannya. Tetapi semua keberhasilan itu hanya sebentar. Allah telah mempunyai rencana di luar dugaan dan ingatan mereka. Dia telah membangkitkan Isa dari kematian dengan segala akibat yang tidak dapat diterima oleh semua orang berdosa dimana-mana : Orang Yahudi, orang Kristen, dan juga orang Romawi! Di sinilah Allah menyatakan dengan jelas dan tegas Kuasa-NYA.

II. APAKAH ALKITAB (TAURAT, ZABUR, INJIL) DIPALSUKAN?

Beberapa penafsir Al-Qur'an sesudah Zaman Muhammad SAW yang mengajarkan secara salah bahwa Isa telah digantikan pada kayu hukuman, mengemukakan bahwa Alkitab bertentangan dengan ajaran mereka yang tanpa dasar itu, sebagai pengganti pandangan yang berdasarkan fakta dan kenyataan sebagaimana seorang penafsir yang baik, yang ahli. Tetapi mereka lebih cenderung memilih jalan menfitnah dengan kampanye menentang Alkitab dengan mengatakan bahwa Alkitab telah dipalsukan. Mari kita sejenak melihat apa yang dikatakan oleh Muhammad SAW dan Al-

tak dapat dipercayai karena beberapa sebab berikut :

a). Paling tidak ada sepuluh orang yang akan diajukan sebagai pengganti, dari teman-teman dekat Isa hingga musuh-musuh-Nya yang paling jahat, ataupun orang-orang yang tidak termasuk dalam kedua golongan ini.

b). Sangatlah tidak dapat diterima bahwa Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Perkasa harus mengadakan mujizat pemalsuan untuk mengelabuhi mata Orang Yahudi.

c). Dalam QS 2 Al Baqarah ay 253 dan di beberapa tempat dalam Al-Qur'an kita membaca bahwa Allah memperkuat Isa Al Masih dengan Ruhul Qudus. Tidak mampukah Allah untuk membenarkan/meneguhkan dan melindungi-Nya hingga akhir?

d). Al-Qur'an menyatakan bahwa Isa Al Masih dapat bangkit dari kematian. Tidak mampukah Dia untuk melindungi hidupNya sendiri?

e). Karena Allah sendiri dapat membangkitkan Isa dari kubur, apakah keuntungan-Nya membunuh seseorang yang lain untuk menggantikan Dia pada tempat-Nya.?

f). Atau tidak dapatkah si pengganti ini melakukan usaha untuk membela dirinya, dengan berteriak bahwa ia bukanlah Isa? Sesungguhnya segala sesuatunya menjadi tersiar jika ini betul-betul telah terjadi!

g). Orang-orang yang sangat mengasihi dan menghormati Isa mengatakan bahwa mereka telah melihat dengan mata kepala sendiri, Isa telah menderita seperti seorang penjahat di tangan serdadu Romawi. Sungguh mereka, dari kebanyakan orang, akan lebih senang jika Dia mengakhiri kehidupan-Nya dengan cara yang mereka pikir lebih cocok untuk kematian seorang nabi, yaitu langsung diangkat ke sorga. Tetapi tidak! Para Murid telah mengatakan yang sebenarnya, apa yang telah terjadi, bahwa Ia digantung di kayu hukuman dan mati, lalu bangkit kembali.


Qur'an mengenai hal ini.

1. Beberapa kutipan dari Al-Quran mengenai Taurat (Perjanjian Lama)

QS 2 Al Baqarah ay 87

"Wa laqad aatanaina muusal kitaaba wa qaffainaa mim ba'dihii bir rusuli wa aatainaa 'iisabna maryamal bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi a fa kullamaa jaa-akum rasuulum bi maa laa tahwaa anfusukumus takbartum fa fariiqan kadzdzabtum wa fariiqan taqtuluun."

"Dan sesungguhnya, Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut sesudah itu dengan Rasul-rasul..."

QS 45 Al Jaatsiyah ay 16

"Wa la qad aatainaa banii israa-iilal kitaaba wal hukma wan nubuwwata wa razaqnaahum minath thayyibaati wa fadhdhalnaahum 'alal 'aalamiin."

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada bani Israil Al Kitab (Taurat) dan kekuasaan dan kenabian; dan Kami berikan kepada mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya) ."

QS 32 As Sajdah ay 23-24

"Wa la qad aatainaa muusal kitaaba fa laa takun fii miryatim mil liqaa-ihii wa ja'alnaahu hudal li banii israa-iil. Wa ja'alnaa minhum a-immatay yahduuna bi amrinaa lammaa shabaruu wa kaanuu bi aayaatinaa yuuqinuun."

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menemuinya dan Kami jadikan Al Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi bani Israil. Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan selalu menyakini ayat-ayat Kami."

Catatan : QS 4 An Nisaa ay 7

QS 40 Al Mu'min ay 53,54

"Wa la qad aatainaa muusal hudaa wa auratsnaa banii israa-iilal kitaab. Hudaw wa dzikraa li ulil albaab."

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa; dan Kami wariskan Taurat kepada bani Israil, untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir."

2. Apa yang dikatakan Al-Quran mengenai Zabur (Mazmur)


QS 4 An Nisaa' ay 163

"Innaa auhainaa ilaika ka maa auhainaa ilaa nuuhiw wan nabiyyiina mim ba'dihii wa auhainaa ilaa ibraahiima wa ismaa'iila wa is-haaqa wa ya'quuba wal asbaathi wa 'iisaa wa ayyuuba wa yuunusa wa haaruuna wa sulaimaana wa aatainaa daawuuda zabuuraa."

" Dan Kami datangkan Zabur kepada Daud." (dks)

QS 21 Al Anbiyaa ay 105

"Wa la qad katabnaa fiz zabuuri mim ba'didz dzikri annal ardha yaritsuhaa 'ibaadiyash shaalihuun."

"Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuzh, bahwasannya bumi dipusakai hamba-hambaku yang saleh."

3. Beberapa kutipan dari Al-Quran tentang Injil

QS 57 Al Hadiid ay 27

"Tsumma qaffainaa 'alaa aatsaarihim bi rusulina wa qaffainaa bi 'iisabni maryama wa aatainaahul injiila wa ja'alnaa fii quluubil ladziinat taba'uuhu ra'fataw wa rahmataw wa rahbaniyyatanib tada'uuhaa maa katabnaahaa 'alaihim illab tighaa-a ridhwaanillaahi fa maa ra'auhaa haqqa ri'aayatihaa fa aatainal ladziina aamanuu minhum ajrahum wa katsiirum minhum faasiquun."

"Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam : dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami adakan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengadakan rahbaniyyah. Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah ..."

QS 5 Al Maa'idah ay 46

"Wa qaffainaa'alaa aatsaarihim bi 'iisabni maryama mushaddiqal li maa bainaa yadaihi minat tauraati wa aatainaahul injiila fiihi hudaw wa nuuruw wa mushaddiqal li maa baina yadaihi minat tauraati wa hudaw wa mau'i'hatal lil muttaqiin."


"Dan Kami iringkan jejak mereka (Nabi-Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."

QS 43 Az Zukhruf ay 63

"Wa lammaa jaa-a 'iisaa bil bayyinaati qaala qad ji'tukum bil hikmati wa li ubayyina lakum ba'dhal ladzii takhtalifuuna fiihifat taqullaaha wa athii'uun."

"Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata : 'Aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku.'"

4. Al-Qur'an dibandingkan terhadap/dengan Perjanjian Lama (Taurat), Pernjanjian Baru (Injil) dan Mazmur (Zabur) :

QS 26 Asyasyu'ara ay 192-199

"Wa innahuu la tanziilu rabbil 'aalamiin.

Nazaa bihir ruuhul amiin.

'Alaa qalbika li takuuna minal mundziriin.

Bi lisaanin 'arabiyyim mubiin.

Wa innahuu la fii zuburil awwaliin.

A wa lam yakul lahum aayatan ay ya'lamahuu 'ulamaa-u banii israa-iil.

Wa lau nazzalnaahu 'alaa ba'dhil a'jamiin.

Fa qara-ahuu 'alaihim kaanuu bihii mu'miniin."

"Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-Kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? Dan kalau Al-Qur'an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab, lalu dia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir), mereka tidak (juga) akan beriman kepadanya." (dks)

QS 10 Yunus ay 94

"Fa in kunta fii syakkim mim maa anzalnaa ilaika fas alil ladziina yaqra-uunal kitaaba min qablika la qad jaa-akal haqqu mir rabbika fa laa takuunanna minal mumtariin."

"Maka jika seandanya kamu (Muhammad) berada dalam keraqu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu,


sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu..."

5. Al-Qur'an membenarkan Perjanjian Lama (Taurat), Zabur (Mazmur) dan Perjanjian Baru (Injil) :

QS 6 Al-An'aam ay 92

"Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya......."

QS 5 Al Maa'idah ay 48

"Wa anzalnaa ilaikal kitaaba bil haqqi mushaddiqal li maa baina yadaihi minal kitaabi wa muhaiminan 'alaihi fah kum bainahum bi maa anzalallaahu wa laa tattabi''ahwaa-ahum ''m maa jaa-aka minal haqqi li kullin ja''lnaa minkum syir'a'aw wa minhaajaw wa lau syaa-allaahu la ja'a'akum ummataw waahidataw walaakil li yabluwakum fii maa

aataakum fas tabiqul khairaati ilallaahi marji'ukum jamii'an fa yunabbi-ukum bi maa kuntum fiihi takhtalifuun."

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Kitab Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)...."

QS 10 Yunus ay 37

"Wa maa kaana haadzal qur-aanu ay yuftaraa min duunillaahi walaakin tashdiiqal ladzii baina yadaihi wa tafshiilal kitaabi laa raiba mir rabbil 'aalamiin."

"Tidaklah mungkin Al-Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan Kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam."

QS 35 Faathir ay 31

"Wal ladzii auhainaa ilaika minal kitaabi huwal haqqu mushaddiqal li maa baina yadaihi innallaaha bi'ibaadihii la khabiirum bashiir."

"Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) itulah yang benar, dengan membenarkan Kitab-Kitab yang


sebelumnya ............"

QS 12 Yusuf ay 111

"La qad kaana fii qashahihim 'ibratul li ulil albaabi maa kaana hadiitsay yuftaraa walaakin tashdiiqal ladzii baina yadaihi wa tafshiila kulli syai-iw wa hudaw wa rahmatal li qaumiy yu'minuun."

"...Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,akan tetapi membenarkan (Kitab-kitab) yang sebelumnya..."

6. Al-Qur'an dalam pandangan Orang Yahudi dan Kristen pada zaman Muhammad SAW :

QS 2 Al Baqarah ay 91

"Wa idzaa qiila lahum aaminuu bi maa anzalallaahu qaaluu nu'minu bi maa unzila 'alainaa wa yakfuruuna bi maa waraa-ahuu wa huwal haqqu mushaddiqal li maa ma'ahum qul fa lima taqtuluuna ambiyaa-allaahi min qablu in kuntum mu'miniin."

"Dan apabila dikatakan kepada mereka : 'Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah!' Mereka berkata : 'Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami!'. Dan mereka kafir kepada Al-Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al-Qur'an itulah yang

hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka..."

QS 2 Al Baqarah ay 101

"Wa lammaa jaa-ahum rasuulum min 'indillaahi mushaddiqul li maa ma'ahum nabadza fariiqum minal ladziina uutul kitaaba kitaaballaahi waraa-a zhuhuurihim ka annahum laa ya'lamuun."

"Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggungnya), seolah-olah mereka tidak mengetahuinya (bahwa itu adalah Kitab Allah)."

QS 2 Al Baqarah ay 90

"Bi'sa masy tarau bihii anfusahum ay yakfuruu bi maa anzalallaahu baghyan ay yunazzilallaahu min fadhlihii 'alaa may yasyaa-u min 'ibaadihii fa baa-uu bi ghadhabin 'alaa ghadhabiw wa lil kaafiriina 'adzaabum muhiin."

"Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah ..."


QS 2 Al Baqarah ay 40,41

"Yaa banii israa-iiladz kuruu ni'matiyal latii an'amtu'alaikum wa aufuu bi 'ahdii uufi bi 'ahdikum wa iyyaaya far habuun.

Wa aaminuu bi maa anzaltu mushaddiqal li maa ma'akum wa laa takuunuu awwala kaafirim bihii wa laa tasytaruu bi aayaatii tsamanan qaliilaw wa iyyaaya fat taquun."

"Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janjiku kepadamu,... Dan berimanlah kamu kepada apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi seorang yang pertama kafir kepadanya .."

7. Walaupun demikian Muhammad SAW dengan penuh kejujuran mengatakan bahwa mereka yang mengikuti ajaran dari kitab sucinya masing-masing tidak memerlukan yang lain. Mereka tentu akan diterima oleh Allah.

QS 5 Al Maa'idah ay 43,44

"Wa kaifa yuhakkimuunaka wa 'indahumut tauraatu fiiha hukmullaahi tsumma yatawallauna mim ba'di dzaalika wa maa ulaa-ika bil mu'miniin.

Innaa anzalnat tauraata fiiha hudaw wa nuuruy yahkumu bihan nabiyyuunal ladziina aslamuu wal ahbaaru bi mas tuhfizhuu min kitaabillaahi wa kaanuu 'alaihi syuhadaa-a fa laa takhsyawun naasa wakh syauni wa laa tasytaruu bi aayaatii tsamanan qaliilaw wa mal lam yahkum bi maa anzalallaahu fa ulaa-ika humul kaafiruun."

"Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-Nabi yang menyerahkan dirinya kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa ,yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir."


QS 5 Al Maa'idah ay 47

"Wal yahkum ahlul injiili bi maa anzalallaahu fiihi wa mal lam yahkum bi maa anzalallaahu fa ulaa-ika humul faasisiquun."

"Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang fasik."

QS 5 Al Maa'idah ay 69

"Innal ladziina aamanuu wal ladziina haaduu wash shaabi-uuna wan nashaaraa man aamana billaahi wal yaumil aakhiri wa 'amila shaalihan fa laa khaufun 'alahim wa laa hum yahzanuun."

"Sesungguhnya orang-orang Mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah), hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."

QS 3 Aali 'Imraan ay 113,114

"Laisuu sawaa-am min ahlil kitaabi ummatun qaa-imatuy yatluuna aayaatillaahi aanaa-al laili wa hum yasjuduun.

Yu'minuuna billaahi wal yaumil aakhiri wa ya'muruuna bil ma'ruufi wa yanhauna 'anil munkari wa yusaari'uuna fil khairaati wa ulaa-ika minash shaalihiin."

"... di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengajarkan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh."

QS 5 Al Maa'idah ay 82,83


"La tajidanna asyaddan naasi 'adaawatal li ladziina aamanul yahuuda wal ladziina asyrakuu wa la tajidanna aqrabahum mawaddatal lil ladziina aamanul ladziina qaaluu innaa nashaaraa dzaalika bi anna minhum qissiisiina wa ruhbaanaw wa annahum laa yastakbiruun.

Wa idzaa sami'uu maa unzila ilar rasuuli taraa a'yunahum tafiidhu minad dam'I mim maa 'arafuu minal haqqi yaquuluuna rabbanaa aamannaa fak tubnaa ma'asy syaahidiin."

"... Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata 'Sesungguhnya kami ini orang Nasrani'. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad SAW), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari Kitab-kitab mereka sendiri); ..."

Muhammad dan Al-Quran juga menyatakan bahwa tidak seorangpun dapat menjadi seorang Muslim yang baik tanpa mengamalkan ajaran-ajaran dari Taurat, Zabur, dan Injil :

QS 4 An Nisaa' ay 136

"Yaa ayyuhal ladziina aamanuu aaminuu billaahi wa rasuulihii wal kitaabil ladzii nazzala 'alaa rasuulihii wal kitaabil ladzii anzala min qablu wa may yakfur billaahi wa maala-ikatihii wa kutubihii wa rusulihii wal yaumil aakhiri fa qad dhalla dhalaalam ba'iidaa."

"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

QS 3 Aali 'Imraan ay 84

"Qul aamannaa billaahi wa maa unzila 'alainaa wa maa unzila 'alaa ibraahiima wa ismaa'iila wa is-haaqa wa ya'quuba wal asbaathi wa maa uutiya muusaa wa 'iisaa wan nabiyyuuna min rabbihim laa nufarriqu baina ahadim minhum wa nahnu lahuu muslimuun."

"Katakanlah : 'Kami beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Iskhaq, Ya'kub dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami menyerahkan diri kepada-Nya."


QS 2 Al Baqarah ay 136

"Quuluu aamannaa billaahi wa maa unzila ilainaa wa maa unzila ilaa ibraahiima wa ismaa'iila wa is-haaqa wa ya'quuba wal asbathi wa maa uutiya muusaa wa 'iisaa wa maa uutiyan nabiyyuuna mir rabbihim laa nufarriqu baina ahadim minhum wa nahnu lahuu muslimuun."

"Katakanlah (hai orang-orang Mu'min) : 'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'i1, Iskhaq, Ya'kub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadanya.'"

QS 2 Al Baqarah ay 285

"Aamanar rasuulu bi maa unzila ilaihi mir rabbihii wal mu'minuuna kullun aamana billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulihii laa nufarriqu baina ahadim mir rusulihii wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir."

"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman; semuanya

beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan) : 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasu1-rasul-Nya.'"

QS 29 Al Ankabut ay 46

"Wa laa tujaadiluu ahlal kitaabi illaa bil latii hiya ahsanu illal ladziina zhalamuu minhum wa quuluu aamannaa bil ladzii unzila ilainaa wa unzila ilaikum wa ilaahunaa wa ilaahukum waahiduw wa nahnu lahuu muslimuun."

"Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka. Dan katakanlah: 'Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepadanyalah berserah diri.'"

QS 5 Al Maa'idah ay 68

"Qul yaa ahlal kitaabi lastum 'alaa syai-in hattaa tuqiimut tauraata wal injiila wa maa unzila ilaikum mir rabbikum wa la yaziidanna katsiiram


yang ingin saya katakan :

QS 2 Al Baqarah ay 253

"Tilkar rusulu fadhdhalnaa ba'dhahum 'alaa ba'dhim minhum man kallamallaahu wa rafa'a ba'dhahum darajaatiw wa aatainaa 'iisabna maryamal bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi wa lau syaa-allahu maq tatalal ladziina mim ba'dihim min ba'di maa jaa-at humul bayyinaatu walaakinikh talafuu fa minhum man aamana wa minhum man kafara wa lau syaa-allaahu maq tataluu walaakinnallaaha yaf'alu maa yuriid."

"...Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah Rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan. Akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir..."

Kita juga tahu bahwa Taurat dan Zabur telah ada sebelum zaman Isa dan tertulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, maupun bahasa Arami. Juga telah kita ketahui bahwa sebelum zaman Muhammad SAW Alkitab ataupun sebagian besar dari isinya telah ada dan telah tertulis dalan bahasa : Syria, Koptik, Armenia, Latin, Gotik (bahasa satu suku bangsa di Jerman sekitar abad ke tiga dan ke empat) dll.

minhum maa unzila ilaika mir rabbika thughyaanaw wa kufran fa laa ta'sa 'alal qaumil kaafiriin."

"Katakanlah : 'Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat dan Injil dan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ..."

Siapapun yang mau dengan akal budi membaca ayat-ayat di atas (dan masih banyak ayat-ayat serupa dalam Al-Qur'an) akan segera melihat bahwa Muhammad SAW juga yakin bahwa Taurat, Zabur, dan Injil, yang mana adalah Alkitab, belum dipalsukan semasa hidupnya. Jika tidak, ia tidak akan menulis mengenai kemurnian Kitab-kitab ini (kebenaran) dalam cara yang dapat dilakukannya. Ini membuat setiap orang yang bertentangan dengannya menjadi orang-orang Yahudi, Kristen, dan Islam yang malang.

Dengan demikian, hanya ada suatu pernyataan lain yang kelihatannya dapat diperdebatkan, yaitu bahwa Alkitab telah dipalsukan setelah Muhammad SAW wafat pada abad ke-tujuh Masehi. Oleh karena itu marilah kita meneliti dan mencoba melihat jika ada sesuatu yang mungkin dan dapat terjadi.

Jauh sebelum masa Muhammad SAW dan hingga kini, orang-orang Yahudi telah terbagi ke dalam beberapa golongan baik secara politik maupun agama, yang terus menerus bertentangan satu sama lain dalam masalah-masalah yang bersifat duniawi. Juga kita dapat melihat bahwa kekristenan sendiri sejak dahulu sudah terbagi dalam sekte-sekte yang paling berbeda pendapat mengenai masalah kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang (kehidupan yang kekal setelah kematian). Muhammad SAW sendiri telah menulis, waktu demi waktu, kesempatan demi kesempatan mengenai perpecahan yang membahayakan ini. Ayat-ayat berikut dipilih dari antara sejumlah ayat yang lain, akan menjelaskan apa


QS 10 Yunus ay 64

"Lahumul busyraa fil hayaatid dun-yaa wa fil aakhirati laa tabdiila li kalimaatillaahi dzaalika huwal fauzul 'azahiim."

"...Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji) Allah yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (dks)

QS 6 Al An'aam ay 34

"Wa laqad kudzdzibat rusulum min qablika fa shabaruu 'alaa kudzdzibuu wa uudzuu hattaa ataahum nashrunaa wa laa mubaddila li kalimaatillaahi wa la qad jaa-aka min naba-il mursaliin."

"...Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji Allah) ..."

QS 35 Faathir ay 43

Untuk menyatakan bahwa Alkitab telah dipalsukan setelah zaman Muhammad SAW, ini berarti bahwa :

Wakil-wakil dari seluruh umat Yahudi dan Kristen dari berbagai golongan dan sekte, dari tujuh atau delapan suku yang berbeda dan bahasa yang berbeda, yang telah saling berperang karena partikaian-pertikaian besar dan menentukan, tiba-tiba menjadi bersahabat.

2. Mereka telah mengadakan suatu muktamar (pertemuan besar) di mana mereka membuat suatu Alkitab palsu untuk menggantikan Alkitab yang sesungguhnya ada pada zaman itu.

3. Mereka telah menghancurkan naskah yang asli dan telah berhasil meyakinkan setiap orang yang memiliki Alkitab (dalam berbagai bahasa) agar mereka menggantikan Alkitabnya dengan Alkitab yang modern dan sudah dipalsukan itu.

Jika seseorang masih tetap bersikeras dalam pemikiran yang fantastik dan kekanak-kanakan ini, kita dapat menanyakan kepadanya fakta sejarah yang bisa menyatakan hal ini dengan tepat, dan buku-buku sejarah yang menulis hari, tanggal dan tempat muktamar khayalan itu, peserta dan keputusan atau resolusi yang mereka sepakati. Sejarahlah yang setia menyimpan rekaman peristiwa-peristiwa yang kurang penting dari pada peristiwa khayalan ini jauh sebelum kelahiran Muhammad SAW. Apalagi banyak uraian yang dapat kita temukan mengenai pokok masalah yang begitu penting, sekiranya memang benar terjadi hanya di dalam 14 abad yang terakhir !.

Kami berpendapat juga bahwa Muhammad telah meramalkan pemalsuan seperti ini ketika dia menulis :


Dengan demikian menjadi nyata, tuduhan bahwa Kitab-Kitab Suci sebelumnya (Taurat, Zabur dan Injil atau salah satu dari antaranya) sudah dipalsukan, tidak dapat dipertanggung jawabkan secara fakta, akal sehat maupun menurut keterangan-keterangan Al-Qur'an sendiri. Itu hanyalah isu isapan jempol belaka yang telah membodohi umat yang benar-benar taat kepada Allah, dan itu adalah pekerjaan Iblis yang telah berhasil untuk sementara waktu, mempengaruhi dan membelokkan ajaran Tauhid dari kemurniannya.

Pertanyaan yang perlu Anda renungkan.

Apakah saudara memahami isi buku ini?

Ya

Tidak

Berikan penjelasan

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________

Jika saudara percaya dengan iman dan mengundang Isa Almasih ke dalam hatimu, dimanakah dia berada? Jelaskan.

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ______________

Apakah saudara ingin menjadi jemaah Allah SWT yang mengakui Isa putra Maryam sebagai rahmat Allah bagi manusia?

Ya

Tidak

Pertanyaan untuk Anda renungkan :

Menurut anda mengapa Al Quran menyaksikan bahwa Isa Almasih adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat?