ISA AL MASIH, HAMBA ALLAH

Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud

Janji Allah SWT mengenai kelemahlembutan dan kerendahan hati Isa, A.S.

s (4) An Nisaa 172 :

" Lay yastankifal masiihu ay yakuuna 'abdal lillaahi wa lal malaa-ikatul muqar-rabuuna wa may yastankif 'an I'baadati-hii wa yastakbir fa sa yahsyuruhum ilaihi jamii'aa".

Artinya :

" Al Masih itu sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (enggan) malaikat-malaikat yang terdekat kepada Allah (menjadi hamba-Nya). Dan barangsiapa yang enggan dari menyembah Allah dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.

Cara hidup Isa Al Masih mencerminkan kesederhanaan. Dia tidak memiliki kekayaan duniawi. Dari kelahiran-Nya sampai ajal-Nya, Nabi Isa hidup sebagai orang miskin. Pada waktu Ia disunat, orang tua-Nya memper- sembahkan persembahan yang paling murah. Sepanjang masa pelayanan-Nya, Al Masih tidak punya rumah. Ia hanya mempunyai satu jubah yang kasar dan sederhana.

Dibesarkan di rumah seorang tukang kayu, dari kecil dia pasti bekerja keras. Kulit-Nya kasar. Ia sudah biasa jalan kaki ke mana-mana.

innamal masiihu iisabnu maryama rasuulullaahi wa kalimatuhuu alqaahaa ilaa maryama wa ruuhum minhu

Artinya :

"Hanya sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu adalah utusan Allah, dan (dijadikan) dengan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) Ruh dari pada-Nya. QS 4, An-Nisaa' ay. 171.

Nazareth, sebuah desa kecil, adalah kampung halaman-Nya. Para penghuni Nazareth di- anggap oleh orang-orang kota sebagai orang- orang yang tidak terdidik.

"Anak Manusia", sebutan yang paling sering dipakai untuk diri-Nya, juga menunjukkan kerendahan hati Isa Al Masih.

Walau Isa Al Masih mempunyai kuasa yang sungguh ajaib, Dia tidak memegahkan diri. Dia tidak enggan hidup sebagai seorang Hamba Allah yang menggunakan kuasa-Nya hanya untuk menolong sesama manusia. Dia tidak mencari keuntungan bagi diri-Nya. Bayang-kanlah, betapa besar kekayaan Isa kalau Ia minta imbalan dari ribuan orang yang di-sembuhkan-Nya.

Nabi Isa bergaul juga dengan orang kaya, orang pandai, dan orang-orang besar, tetapi Ia lebih senang bergaul dengan orang-orang yang sederhana. Dia dipersalahkan oleh tokoh-tokoh agama Yahudi karena Dia berhubungan dengan orang-orang berdosa.


Bar rafa'ahullaahu ilaihi wa kaanallaahu 'aziizan hakiimaa.

Artinya :

Tetapi Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS 4, An Nisaa' ay. 158.

Nabi Isa disenangi oleh anak-anak. Walaupun Dia tidak menikah dan tidak punya anak, Dia suka main dengan anak-anak. Karena selalu sibuk dalam pelayanan, Isa Al Masih tidak luput dari keletihan. Pada suatu hari ketika Nabi Isa sedang istirahat, murid-murid-Nya takut anak-anak di sekitar-Nya akan meng-ganggu Nabi Isa. Tetapi sebaliknya Nabi Isa merasa senang melihat anak-anak itu. Dia minta teman-teman-Nya tidak melarang anak-anak itu datang kepada-Nya.

Karena anak-anak itu masih polos, Ia berkata kepada teman-teman-Nya,

"Jika kamu tidak bertaubat dan menjadi seperti anak kecil, kamu tidak akan masuk ke dalam Ke- rajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga."

Wa im min ahlil kitaabi illaa la yu'minanna bihii qabla mautihii wa yaumal qiyaamati yakuunu 'alaihim syahiidaa.

Artinya :

Dan tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab melainkan akan beriman kepada Isa sebelum matinya, dan pada hari kiamat dia menjadi saksi terhadap mereka.

QS 4, An Nisaa' ay. 159.

Sesuai dengan sifat manusia, murid-murid Isa sering "cari muka". Mereka masing-masing punya harapan akan menjadi orang besar, orang penting. Ada yang minta duduk di kanan-kiri Sang Al Masih pada waktu Dia kelak akan dinobatkan menjadi raja. Menurut pandangan mereka, orang besar adalah orang yang dilayani banyak hamba dan yang me-merintah sesuai dengan keinginan diri sendiri. Tetapi Isa Al Masih menegur mereka,

" . . . pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, . . . Tidaklah demikian di an- tara kamu. Barangsiapa ingin men- jadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, . . ."


Yaa ayyuhal ladziina aamanuu aaminuu billaahi wa rasuulihii wal kitaabil ladzii nazzala 'alaa rasuulihii wal kitaabil ladzii anzala min qablu, wa may yakfur billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulihii wal yaumil aakhiri fa qad dhalla dhalaalam ba'iidaa.

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan (beriman kepada) Kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan Kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan barangsiapa yang ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh. QS 4, An Nisaa' ay. 136.

Fa ammal ladziina aamanuu wa 'amilush shaalihaati fa yuwaffiihim ujuurahum wa yaziiduhum min fadhlihii wa ammal ladziinas tankafuu was takbaruu fa yu'adzdzibuhum 'adzaaban aliimaw wa laa yajiduuna lahum min duunil-laahi waliyyaw wa laa nashiiraa.

Artinya :

Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka, dan menambah

untuk mereka sebahagian dari karunia-Nya. Dan adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh Pelindung dan Penolong bagi diri mereka selain dari pada Allah. QS 4, An Nisaa' ay. 173.

Pada suatu malam waktu mereka mau makan bersama, Nabi Isa memberi teladan kepada mereka. Ia menyatakan kerendahan hati-Nya dengan mencuci kaki semua murid-Nya. Murid-murid-Nya malu karena mereka sendiri terlalu sombong untuk merendahkan diri melayani sesamanya. Mereka pikir, hanya hamba yang paling rendahlah yang harus mencuci kaki orang lain.

Fa ammal ladziina aamanuu billaahi wa tashamuu bihii fa sa yudkhiluhum fii rahmatim minhu wa fadhliw wa yahdiihim ilaihi shiraatham mustaqiimaa.

Artinya :

Adapun mereka yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)Nya, maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat dan karunia-Nya dan menunjuki mereka jalan yang lurus kepada-Nya.

QS 4, An Nisaa' ay. 175.

Isa Al Masih, Hamba Allah yang setia, ber-sedia memikul beban-beban sesama manusia. Karena Dia sendiri hidup miskin dan sederhana, Dia mengerti bahwa hidup kita di dunia ini sering dilanda kesusahan. Dia akan menolong semua orang yang menyerahkan kesusahan hidup mereka kepada-Nya.

Al Masih mengatakan, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamua. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."


Dengan demikian menjadi nyata, tuduhan bahwa Kitab-Kitab Suci sebelumnya (Taurat, Zabur dan Injil atau salah satu dari antaranya) sudah dipalsukan, tidak dapat dipertanggung jawabkan secara fakta, akal sehat maupun menurut keterangan-keterangan Al-Qur'an sendiri. Itu hanyalah isu isapan jempol belaka yang telah membodohi umat yang benar-benar taat kepada Allah, dan itu adalah pekerjaan Iblis yang telah berhasil untuk sementara waktu, mempengaruhi dan membelokkan ajaran Tauhid dari kemurniannya.

Pertanyaan yang perlu Anda renungkan.

Apakah saudara memahami isi buku ini?

Ya

Tidak

Berikan penjelasan

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________

Jika saudara percaya dengan iman dan mengundang Isa Almasih ke dalam hatimu, dimanakah dia berada? Jelaskan.

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ______________

Apakah saudara ingin menjadi jemaah Allah SWT yang mengakui Isa putra Maryam sebagai rahmat Allah bagi manusia?

Ya

Tidak

Pertanyaan untuk Anda renungkan :

Menurut anda mengapa Al Quran menyaksikan bahwa Isa Almasih adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat?

Setelah membaca bagian ketiga ini, apakah anda sudah percaya bahwa Isa Almasih wafat, bangkit dan diangkat kepada Allah? Ya/tidak

Menurut anda mengapa Isa Almasih diwafatkan dan dibangkitkan?

Menurut Al Quran dan Injil Isa Almasih kelak akan menjadi Hakim pada Hari Kiamat. Dapatkah Isa Almasih merahmati kita supaya bebas dari hukuman?

Sesuai jawaban pada nomor 14, apakah anda percaya dan menerima Isa Almasih sebagai rahmat dari Allah dan Pembela pada Hari Kiamat?

Jika Jawaban Saudara "YA" pada nomor 15, apakah Saudara ingin mendapat bimbingan lanjutan?

(Jawaban saudara kami tunggu, sebelum kami kirimkan bagian berikutnya).