ISA A.S. FIRMAN ALLAH

Janji Allah SWT mengenai Firman-Nya sendiri.

Qs 4 (An Nisaa) ayat 171 :

"innamal masiihu 'iisabnu maryama rasuulullaahi wa kalimatuhuu alqaahaa ilaa maryama wa ruuhum minhu"

Artinya :

"Hanya sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (dijadikan) dengan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari pada-Nya. "

Hadits Annas Ibnu Malik hal. 72 :

"Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhuu."

Artinya :

"Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya"

Isa Al Masih adalah salah satu dari Nabi-nabi Allah yang menyampaikan Firman-Nya. Tetapi, Isa Al Masih tidak hanya menyampaikan Firman-Nya secara lisan. Menurut Kitab Suci, Nabi Isa sendiri adalah Firman Allah. Firman Allah yang kekal

dan ilahi diutus ke dalam rahim Maryam untuk menjadi manusia, yaitu Isa Al Masih.

Jadi, Firman Allah yang menciptakan dunia ini menjadi manusia agar umat manusia bisa mendengar dan melihat-Nya. Firman itu men-jelma menjadi seorang manusia yang hidup untuk menyatakan kuasa dan rahmat Allah. Itu sebabnya, Injil tidak hanya mengandung ajaran Nabi Isa, tetapi juga mengandung perbuatan dan hidup-Nya, karena semuanya merupakan Firman Allah.

Seperti beberapa nabi lain, Nabi Isa menyampaikan Firman Allah secara lisan, dan Allah memilih orang-orang yang setia untuk mencatatnya. Injil yang diberikan Allah ke- pada Nabi Isa dicatat oleh empat saksi yang setia. Kesaksian mereka tidak bertentangan, melainkan menambah pengertian karena pem- baca sempat melihat dari empat segi.

Ada orang yang menduga bahwa Injil yang asli itu telah hilang atau dipalsukan. Memang ada kitab Injil yang dipalsukan; salah satunya yang dikenal ialah "Injil Barnabas"*) yang muncul 1400 tahun sesudah saksi-saksi mata wafat.

In-na fikh tilaafil-laili wan-nahaari wa maa khalaqal-laahu fis-samaawaati wal ardhi la-aayatil-liqaumiy-yat-taquun.

Artinya :

Sesungguhnya pada peristiwa pergantian malam dan siang dan pada apa yang telah diciptakan Allah di langit dan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya oleh orang-orang yang takwa.

QS 10, Yunus ay. 6.


biasa. Waktu Dia menyampaikan Firman Allah, masyarakat senang mendengar- Nya karena Dia mengajar dengan penuh wibawa. Dia sering menyampaikan pesan dalam cerita pendek supaya ajaran itu menarik dan bisa dimengerti. Nabi Isa menghibur mereka yang cemas dan menegur mereka yang angkuh dan keras kepala.

Satu tema utama dalam ajaran Al Masih adalah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah itu tidak bersifat politik, tetapi berada di mana kuasa Allah mengalahkan si Iblis. Sekarang Kerajaan Allah ada di dalam orang yang ber-iman kepada Nabi Isa dan yang setia kepada Allah, Raja dalam hidupnya. Pada hari kiamat Kerajaan Allah akan dikukuhkan secara mutlak.

Keakraban antara Allah dan utusan-Nya, yaitu Al Masih, terjalin melalui doa. Nabi Isa sangat tekun berdoa sehingga Ia memperoleh bimbingan dan kekuatan dari Allah. Oleh karena hubungan-Nya dengan Allah akrab sekali, Nabi Isa menyebut Allah sebagai "Bapa". Dia juga mengajar murid-murid-Nya agar mereka tidak segan-segan berbicara kepada Allah dalam doa. Kita tidak perlu segan; kasih Allah kepada kita lebih besar daripada kasih seorang bapak kepada anak-anaknya. Allah SWT siap mendengarkan permohonan kita.

Nabi Isa berfirman,"Janganlah berdoa seperti mereka yang suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam tempat ibadah dan pada ti-kungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Sesungguhnya mereka sudah mendapat upah- nya. Jika engkau berdoa, masuk ke kamarmu dan berdoalah kepada Tuhanmu yang ada di tempat tersembunyi."

Subhaanahuu wa ta'aalaa 'am-maa ya-quuluuna 'uluw-wan kabiiraa.

Rusulan-mubasy syiriina wa mundzi riina li-al-laa yakuuna lin-naasi 'alal-laahi huj-jatum ba'dar-rusul wa kaanal-laahu 'aziizan hakiimaa.

Artinya :

Mereka kami utus sebagai Rasul-Rasul Pembawa berita gembira dan Pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia untuk menempelak Allah sesudah diutusnya Rasul-Rasul itu. Dan Allah-lah yang Maha Perkasa dan Bijaksana. QS 4, An Nisaa' ay. 165

Tetapi, Injil asli yang ditulis oleh keempat saksi yang setia itu tidak pernah diubah. Pada masa ini masih ada lima ribuan naskah kuno dalam bahasa asli yang membuktikan bahwa Allah sendiri menjaga agar Injil tidak diselewengkan. Injil, yang berarti "kabar baik", menjelaskan kasih dan anugerah Allah untuk semua orang.

Wa laa mubad-dila likalimaatil-laah; wa laqad jaa-aka min-na ba-il mursaliin.

Artinya :

"Tak ada seorang pun yang dapat merobah ketetapan-ketetapan Allah, dan sesungguhnya telah sampai kepadamu dari kisah para Rasul itu."

QS 6, Al-An'aam ay. 34.

Seluruh dunia mengakui bahwa ajaran Nabi Isa luar


Artinya :

Maha suci dan Maha Tinggi Dia dari segala apa yang mereka katakan, tinggi tiada tara.

QS 17, Al Israa' ay. 43.

Contoh-contoh dari Firman Allah yang diberikan Nabi Isa :

Kepada kaum Yahudi yang merasa benar di hadapan Allah karena taat kepada peraturan haram dan halal, Allah berfirman :

"Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang."

Kepada mereka yang tidak merasa bersalah bila membenci musuhnya, Allah berfirman :

"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."

Kepada mereka yang berpikir bahwa dosa adalah soal lahiriah saja, Allah berfirman :

"Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya."

*) (Injil Barnabas), Dapat dijelaskan sebagai berikut :

Banyak kejanggalan yang membuktikan kepalsuan dari Injil Barnabas itu, yang terdapat dalam Injil itu sendiri, dan ini merupakan bumerang bagi buku itu sendiri, antara lain :

Dalam buku tersebut, beberapa kali ditulis bahwa Nabi Isa

bukan Al Masih, melainkan Nabi Muhammad SAW; tetapi dalam Al-Qur'an berkali-kali ditulis bahwa Nabi Isa adalah Al Masih, dan Nabi Muhammad SAW adalah Rasulullah. (Baca Qs 3 Aali Imran ay. 45, Qs 4 An Nisaa ay. 171 & 172, Qs 19 Maryam ay. 21, Qs 7 Al Araaf ay. 188, Qs 11 Huud ay. 2, Qs 13 Ar radu ay. 7, Qs 15 Al Hijr ay. 89, dan lain-lain).

2. Buku tersebut, banyak mengutip beberapa buku yang diterbitkan pada abad ke-15 dan 16, menunjukkan bahwa buku tersebut ditulis pada abad ke-16, bukan pada abad pertama. Kita semua tahu, bahwa Injil diturunkan kepada Nabi Isa, jadi ditulis pada abad pertama Masehi.

3. Dari kedua belas murid Nabi Isa, tidak ada yang bernama Barnabas, demikian pula dari antara orang-orang yang mengikuti Dia, tidak ada satupun yang bernama Barnabas. Nama Barnabas baru muncul puluhan tahun setelah jaman nabi Isa lewat, yaitu seorang murid yang bernama Yusuf, yang suka memberi sedekah untuk membantu pelayanan pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus. Karena sifat suka memberi sedekah itulah maka Yusuf tersebut dijuluki "Barnabas". Penulis Injil Barnabas tersebut mengambil nama itu karena dia tidak dapat mengambil nama dari salah seorang murid Nabi Isa sendiri, karena naskah-naskah asli dapat membuktikan bahwa tulisan-tulisan para murid sangat bertentangan dengan isi Injil Barnabas (yang palsu itu).

4. Jika Injil Barnabas itu asli, bagaimana mungkin dia memuat tulisan tentang Nabi Muhammad SAW, yang lahir lima abad kemudian; Ini menunjukkan bahwa Injil Barnabas, ditulis sesudah zaman Nabi kita Muhammad SAW. Hasil penelitian para ahli sejarah Kitab Suci, membuktikan bahwa buku tersebut ditulis pada abad ke-15 sesudah Masehi, atau 900 tahun sesudah zaman Nabi Muhammad SAW.