D A F T A R I S I

Bagian I :

Isa, bin Maryam

Isa, Al Masih

Isa, Tanda Ajaib

Bagian II :

4. Isa, Hamba Allah

5. Isa, Firman Allah

6. Isa, Orang Suci

Bagian III :

7. Isa, Terkemuka di Dunia dan di Akhirat

8. Isa, Diangkat kepada Allah

9. Isa, Hakim Manusia

10. Isa, Rahmat Allah

ISA A.S, BIN MARYAM

"Qaalat annaa yakuunu lii ghulaamuw wa lam yamsasnii basyaruw wa lam aku baqhiyyaa. Qaala kadzaaliki, qaala rabbuki huwa'alayya hayyinuw; wa li naj'alahuu aayaatal linnaasi wa rahmatam minnaa, wa kaana amram maqdhiyyaa."

Artinya :

Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak, sedang sedang aku belum pernah disentuh seorang laki-laki pun (suami) dan tiadalah aku perempuan jahat"

(Jibril) berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu mudah bagiKu." Kam hendak menjadikannya sebagai tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami, dan adalah urusan itu telah ditetapkan."

Qs (19) Maryam 20, 21


Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra (Isa A.S.) telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa.

(Janji dari Allah S.W.T. di dalam Kitab Taurat, 700 tahun sebelum Nabi Isa lahir mengenai kelahiran dan kehidupan Isa Al Masih.)

Pada mulanya, kasih Allah S.W.T. bersinar atas Maryam, seorang perawan di Palestina. Dia bertunangan dengan Yusuf. Jibril, seorang malaikat menampakkan diri kepada Maryam.

Kata Jibril, "Jangan takut Maryam, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang putera dan hendaklah engkau menamai Dia Isa."

Maryam terkejut dan bertanya, " Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami ?"

Jibril menyahut, "Roh Allah akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau."

Allah menjadikan seorang bayi di dalam rahim Maryam dengan kuasa FirmanNya. Itu terjadi sewaktu Maryam belum bersetubuh dengan Yusuf. Celakalah mereka yang berkata bahwa ada persetubuhan antara Allah Yang Mahakudus dan Maryam. Oleh karena Maryam sungguh tawakal, dia mengandung seorang Anak suci.

Yusuf adalah orang yang baik hati, tetapi dia belum mendengar apa-apa tentang pesan Jibril. Menurut Hukum Taurat, seorang perempuan yang hamil tanpa bersuami patut dihukum mati. Walaupun Yusuf mau melindungi Maryam dari hukuman, dia belum bersedia mengakui anaknya. Pantas saja Yusuf hendak memutuskan hubungan-nya dengan Maryam secara diam-diam ! Tuhan mengutus Jibril lagi untuk meyakinkan Yusuf bahwa Maryam tidak bersalah.

Fat-takhadzat min duunihim hijaabaa, fa arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fatamatstsala lahaa basyaran sawiyyaa

Artinya :maka dia (Maryam) mengadakan pambatas dari keluarganya, lalu Kami mengutus Ruh Kami (Jibril) kepadanya, lalu dia menyerupakan dirinya di hadapannya sebagai manusia sempurna. QS 19, Maryam ay. 17

Semua terjadi sesuai dengan Janji Allah S.W.T (700 tahun sebelum Nabi Isa lahir): "Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:.seorang perempuan akan menamakan Dia Almasi(Taurat, Surah 23, 7 : 14)

Qaalat innii a'uudzu birrahmaani minka in kunta taqiyyaa. Qaala innamaa ana rasuulu rabbiki, li ahaba laki qhulaaman zakiyyaa.

Artinya :

Maryam berkata :"Sesungguhnya aku ber-lindung kepada Yang Maha Pemurah dari engkau jika betul engkau orang yang takwa." (Jibril) berkata,"Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci." QS 19, Maryam ay. 18,19.


Yusuf menikahi Maryam, tetapi mereka tidak bersetubuh sebelum dan selama Maryam hamil. Mereka tinggal di desa Nazareth, tetapi Allah merencanakan agar kelahiran Nabi Isa terjadi di kota Bethlehem. Pemerintah Roma, yang menjajah Palestina, menyuruh semua orang jajahan pulang ke kampung halamannya supaya ikut sensus dan membayar pajak. Yusuf dan Maryam adalah keturunan Nabi Daud, maka mereka pulang ke kampung halaman Nabi Daud yang bernama Bethlehem. Perjalanan ke Bethlehem dari Nazareth yang berlangsung antara tiga dan lima hari lamanya adalah kehendak Allah supaya janji Allah digenapi :

"Tetapi engkau hai Bethlehem Efrata, . . .dari padamu akanngkit bagi-Kusrael,ermulaannya sudah sejak purbakala,. .(Taurat, Surah 33, 5:1)

Itu Janji Allah S.W.T, 720 tahun sebelum Nabi Isa lahir.

Oleh karena banyaknya keturunan Nabi Daud yang ikut sensus, dan karena Yusuf dan Maryam adalah orang miskin, mereka harus menginap di kandang. Waktu mereka masih berada di situ, Maryam melahirkan Anak suci itu yang tidak punya ayah jasmani. Sesuai dengan perintah Allah, mereka menamai Anak itu Isa*. Isa dibungkus dengan kain dan diletakkan di palungan yang berisi jerami supaya tidak masuk angin. Karena keadaan Yusuf dan Maryam miskin, masyarakat setempat tidak menyadari, kelahiran Isa adalah peristiwa yang mulia di tengah-tengah mereka.

* Nama anak itu dalam bahasa Ibrani adalah "Yesua" dan dalam Al-Qur'an disebut "Isa". Nama itu berarti "Allah menyelamatkan" (umat-Nya).

Pada malam itu ada gembala-gembala yang sedang menjaga kawanan ternak di padang sepi. Mula-mula seorang malaikat berdiri di depan mereka, dan cahaya kemuliaan keagungan Allah sendiri nampak di sekeliling mereka, sehingga mereka gemetar ketakutan.

Kemudian mereka pergi ke Bethlehem untuk mencari bayi itu. Mereka menemui Yusuf, Maryam dan bayi suci itu di kandang.

Mereka mengenali bahwa itu Isa karena Dia dibungkus dengan kain dan terbaring di palungan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh malaikat itu. Sesudah menemui-Nya, gembala-gembala pulang sambil memuji Allah.

Walaupun Nabi Isa adalah seorang keturunan bani Israel, Allah mengutus-Nya untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Pada waktu Ia lahir, Allah memberi pertanda kepada seluruh dunia: sebuah bintang yang sangat cemerlang terbit di langit.

Ada rombongan dari Asia yang mengikuti arah bintang itu ke Yerusalem (Quds) untuk mencari Al Masih. Mereka adalah ahli ilmu falak yang sadar bahwa bintang itu adalah bukti ada seorang terkemuka yang baru lahir. Rombongan itu pergi ke Bethlehem karena mereka diberi tahu bahwa Al Masih akan lahir di situ menurut nubuat para Nabi Israel. Mereka menjumpai Anak itu bersama ibunya dan Yusuf. Di hadapan Sang Al Masih, mereka bersujud sambil memuliakan Allah yang menuntun mereka dengan bintangNya. Mereka memberikan hadiah-hadiah yang sangat mahal, yang pantas bagi Sang Al Masih.


ISA, AL MASIH

(Taurat, surah 23, 40 : 3-5)

Itu Janji Allah S.W.T, 700 tahun sebelum Nabi Isa lahir.

91 :

Wal latii ahshanat farjahaa fa nafakhnaa fiihaa mir ruuhinaa wa ja'alnaahaa wab nahaa aayatal lil'aalamiin.

Artinya :

" Dan (ingatlah berita Maryam) yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan kepadanya dari Ruh Kami, dan Kami jadikan dia bersama puteranya sebagai bukti (kekuasaan Allah) bagi semesta alam."

Nabi Isa tidak menyatakan diri sebagai Al Masih sampai Dia berumur 30 tahun. Sebelum Ia mulai melayani, ada seorang Nabi lain yang diutus Allah untuk menegur dan menyiapkan umat-Nya. Dia hidup seorang diri di daerah yang sunyi dan dia berpakaian jubah bulu unta dan memakai ikat pinggang kulit. Makanannya belalang dan madu hutan. Dia adalah Nabi Yahya Alaihissalam,

yang berapi-api berkhotbah dengan kuasa Allah sehingga banyak orang mau datang untuk mendengar apa yang disampaikannya.

Yaa Yahyaa khudzil kitaaba biquwwah; wa aatainaahul hukma shabiy-yaa. Wa hanaaman mil ladun-naa wa zakaa, wa kaana taqiy-yaa.

Artinya :

(Allah berfirman), "Hai, Yahya, ambillah kitab itu dengan sungguh-sungguh." Dan Kami telah memberikan kepadanya hikmah (pengetahuan) pada masa kanak-kanak, dan (Kami berikan kepadanya) rasa kasih sayang dari sisi Kami serta kesucian, dan dia adalah seorang yang takwa.

QS 19, Maryam ay. 12,13

Nabi Yahya memandikan petaubat-petaubat dengan menyelamkan mereka di sungai sebagai tanda pertobatan. Permandian itu adalah tanda penyucian waktu mereka bertaubat dan tanda mau mulai hidup taat kepada Allah.

Wa bar-ran biwaalidaihi wa lam yakun jab-baaran 'ashiy-yaa.

Artinya :

Dan seorang yang berbakti kepada ibu-bapanya, dan dia bukanlah seorang yang sombong lagi durhaka. QS 19 Maryam ay. 14

Karena yang pergi mendengarkan Nabi Yahya jumlahnya besar, para pemimpin agama Yahudi ingin tahu, siapa dia. Mereka


bertanya, apakah Nabi Yahya adalah Al Masih* yang dijanjikan Allah ratusan tahun sebelumnya? Nabi Yahya mengakui dengan jelas bahwa dia sendiri bukan Al Masih.

Sebagai uraian Nabi Yahya mengutip nubuat nabi-nabi Israel :

"Lihatlah, Aku menyuruh utusan-KU mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu."

"Ada suara yang beraseru-seru :

Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah . . . jalan raya bagi Allah kita."

* Al Masih berarti "Yang dipilih dan yang diberi kuasa oleh Allah." Al Masih berasal dari kata "ha Mesia" (Bahasa Ibrani) yang juga diterjemahkan "Mesias." Al Masih adalah seorang keturunan raja, keturunan Nabi Daud, yang akan datang untuk mengukuhkan sebuah kerajaan yang penuh sukacita, dan yang tidak berkesudahan.

Keterangan Nabi Yahya itu sama dengan pesan yang disampaikan oleh seorang malaikat kepada ayahnya, Nabi Zakariyya Alaihissalam, sebelum punya anak karena istrinya mandul. Pada suatu hari seorang malaikat tampak di depan Zakariyya dan memberi pesan :

"Jangan takut, Hai Zakariyya . . . sebab istrimu akan melahirkan seorang anak . . . dan haruslah engkau menamai dia Yahya. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan Allah . . . ; dan ia akan berjalan mendahului Tuhan . . . menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Karena Zakariyya ragu kepada pesan Allah, ia dibuat bisu. (QS 19, Maryam ayat 10,11)

Qaala rab-bij'al lii aayah, qaala aayatuka al-laa tukal-liman naasa tsalaatsa layaalin sawiy-yaa. Fakharaja 'alaa qaumihii minal mihraabi fa-auhaa ilaihim an sab-bihuu bukrataw wa asyiy-yaa.

Artinya :

Zakaria berkata : " Hai, Tuhanku, adakanlah bagiku suatu tanda." Allah berfirman, "Tanda untukmu ialah bahwa engkau tidak berbicara kepada manusia tiga malam, sedang engkau dalam keadaan sehat." Maka dia keluar dari mihrab menemui kaumnya, maka dia mengisyaratkan kepada mereka," Hendaklah kamu bertasbih pada waktu pagi dan petang."

Jadi, sesuai dengan janji Allah, Nabi Yahya datang untuk menyiapkan dan mengumumkan kedatangan Sang Al Masih. Nabi Yahya, orang yang besar di hadapan Allah, menganggap Al Masih jauh lebih besar. Nabi Yahya berkata, "Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak"

Isa Al Masih datang untuk dimandikan oleh Nabi Yahya. Nabi Yahya tidak merasa layak untuk mempermandikan Isa Al Masih, tetapi karena Isa mendesak, maka dimandikannya juga. Ketika Nabi Isa keluar dari dalam air, Ruhulqudus dari Allah turun dari surga ke atas-Nya. Ada suara dari surga yang menyatakan:

" Inilah Anak Yang Kukasihi,

Kepada-Nyalah Aku berkenan."

Kalimat "Inilah Anak Yang Kukasihi" dikutip dari lagu penobatan


dari Kitab Zabur yang dinyanyikan waktu seorang keturunan Nabi Daud diurapi menjadi raja. Istilah "Anak" tepat dengan janji Allah kepada Nabi Daud bahwa Allah akan

Qaala in-nii 'abdul laah, aataaniyal kitaaba wa ja'a anii nabiy-yaa.

Artinya :

Bayi (Isa) berkata : "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Allah memberiku kitab dan Dia menjadikan aku seorang nabi,

QS 19, Maryam ay. 30.

menganggap dan memperlakukan raja-raja keturunan Daud sebagai putra-Nya (Taurat, Surah 10,7:14). Itu tidak berarti bahwa ada hubungan jasmani, atau bahwa Allah memperanakkan mereka.

Sebutan "Anak Allah" menunjuk adanya keakraban hubungan antara Allah dan orang yang ditentukan untuk melaksanakan kehendak-Nya.

Kalimat yang kedua, "kepada-Nyalah Aku berkenan," dikutip dari nubuat Nabi Yesaya mengenai kedatangan Al Masih. "Orang pilihan-Ku, kepada-Nyalah Aku berkenan. Aku telah menaruh Ruh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan keadilan kepada bangsa-bangsa" (Taurat, Surah 23, 42:1).

Demikianlah Allah mengurapi Sang Al Masih. Nabi Isa dinyatakan sebagai utusan Allah yang amat akrab dengan-Nya, dan yang diurapi dengan kuasa Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya.

Wa ja'alanii mubaarakan aina maa kuntu wa aushaanii bish shalaati waz zakaati maa dumtu hayyaa. Wa barram bi waalidatii wa lam yaj'alnii jabbaaran syaqiyyaa

Artinya :

Dan Dia menjadikan aku orang yang diberkati di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan aku shalat dan zakat selama aku hidup, dan berbuat baik kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.

QS 19, Maryam ay. 31,32.

Ada pesan yang lain yang disampaikan Nabi Yahya tentang Isa Al Masih. Pada suatu hari Nabi Yahya melihat Nabi Isa lewat, lalu Nabi Yahya berseru, "Lihatlah Lambang Kurban Allah, yang menyucikan dosa dunia." Dengan kesaksian itu Nabi Yahya menubuatkan bahwa Isa akan menjadi kurban untuk pengampunan dosa manusia.

Dengan menegur umat manusia dan menunjuk Isa sebagai Al Masih, tugas Nabi Yahya telah terlaksana. Dia memberi tahu kepada pengikut-pengikutnya, "Aku bukan Al Masih, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." Dengan demikian, Nabi Yahya setia kepada Allah dan lebih mementingkan Al Masih dari pada dirinya sendiri.

ISA, TANDA AJAIB

Janji Allah S.W.T, mengenai pelayanan Al Masih.


"wa aataina 'iisab na maryamal bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi"

Artinya :

".Dan Kami beri Isa putra Maryam beberapa keterangan (mukjizat) serta Kami perkuat dia dengan Ruhulqudus"

Qs (3) Ali Imran 49 :

"annii akhluqu lakum minath thiini ka hai-atith thairi fa anfukhu fiihi fa yakuunu thairam bi idznillaah,"

Artinya :

"Sesungguhnya aku (Isa) datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu,..dan aku menyembuhkan orang yang buta dan yang berpenyakit lepra, dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah."

Sesudah Nabi Isa diurapi dan dinyatakan sebagai Al Masih, Ia mulai melayani umat manusia. Pada suatu hari, Isa pulang ke Nazareth dan dalam ibadah Ia membacakan nubuat mengenai Al Masih dari Kitab Taurat tadi. Kemudian Ia berkata, "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Lalu semua yang mendengar kagum akan kata-kata Nabi Isa dan heran karena mereka kenal Dia sejak kecil.

Wa mushad diqal-limaa baina yaday-ya minat tauraati wa li

uhil-la lakum ba'dhal-ladzii hur-rima 'alaikum wa ji'tukum bi-aayatim-mir-rab-bikum, fattaqul laaha wa athii'uun.

Artinya :

Dan (aku) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian dari apa yang telah diharamkan atas kamu, dan aku bawa kepadamu suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, maka bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.

QS 3, A-li 'Imraan ay. 50.

Desa Nazareth senang dengan ajaran Nabi Isa sampai saat Dia menjelaskan bahwa kuasa dan berkat Allah ada untuk semua bangsa dan tidak hanya untuk bani Israel saja. Mendengar hal itu, mereka sangat marah sampai-sampai mereka mau menjatuhkan Isa dari suatu tebing. Mereka tidak berhasil melalukannya karena belum tiba waktu yang ditentukan Allah.

'Inna haadzaa la huwal qashashul haqqu, wa maa min ilaahin 'illallaahu, wa 'innallaaha la huwal 'aziizul hakiim.

Artinya :

Sesungguhnya inilah kisah yang benar, dan tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Allah Dialah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

QS 3, A-li 'Imraan ay. 62.

Memang tahun rahmat Tuhan datang waktu Isa Al Masih melayani orang miskin, khususnya yang sakit. Allah melimpahkan kuasa-Nya yang ajaib kepada Isa sebagai tanda hadirat Allah. Isa berkeliling


untuk memberitakan Injil serta melenyapkan segala penyakit. Maka Isa Al Masih menyembuhkan orang-orang yang buta, yang lumpuh, yang tuli dan bisu, yang sakit demam, yang sakit ayan, yang sakit kusta, yang sakit pendarahan dan semua orang sakit yang dibawa kepada-Nya.

Tetapi tidak semua orang yang senang dengan Nabi Isa. Misalnya, suatu hari Ia melumuri lumpur pada mata orang yang buta sejak lahir. Lalu orang buta itu disuruh membasuh matanya di kolam tertentu. Karena orang itu percaya dan taat kepada Al Masih, matanya sembuh. Banyak orang Yahudi tidak senang karena penyembuhan itu yang dianggap sebagai suatu pekerjaan, terjadi pada hari Sabat, yaitu hari mereka dilarang untuk bekerja.

Pada suatu malam, Al Masih dan murid-murid-Nya naik perahu kecil untuk pergi ke seberang Danau Galilea. Karena beberapa murid-Nya adalah bekas nelayan, mereka mendayung sementara Nabi Isa tidur. Waktu mereka berada di tengah danau besar itu, ada amukan badai besar yang mengancam perahu itu, sehingga ombak mulai masuk ke perahu. Dengan kecut hati mereka berupaya mencegah perahu itu jangan sampai tenggelam. Makin lama mereka makin putus asa. Ombak makin besar, sedangkan mereka masih terlalu jauh dari pantai. Saat itu mereka sadar, Nabi Isa masih tertidur di atas bantal di buritan perahu. Nabi Isa dibangunkan. Mereka bertanya apakah Nabi Isa masih mempedulikan mereka. Al Masih memerintahkan agar danau dan angin ribut itu tenang. Tiba-tiba semua reda.

Sesudah menyeberangi danau itu, mereka tiba di Gerasa, di mana ada banyak orang kafir. Nabi Isa

"wa maa'uutiya muusa wa 'iisaa wan-nabiy-yuuna mir-rab-bihim, laa nufar-riqu baina ahadim-minhum, wa nahnu lahuu

muslimuun.

Artinya :

dan kepada apa-apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membedakan seorang pun di antara mereka, dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri.

QS 3, A-li 'Imraan ay. 84.

biasanya melayani orang Yahudi yang menunggu-nunggu kedatangan Al Masih, tetapi Ia juga melayani bangsa lain.

Wa inna haadzihii ummatukum ummataw waahidataw wa anaa rabbukum fat taquun.

Artinya :

Dan sesungguhnya inilah umat kamu umat yang satu, dan Aku adalah Tuhan kamu, maka bertakwalah kepada-Ku.

QS 23, Al-Mu'minun ay. 52.

Di situ mereka menemui orang Gerasa yang kerasukan setan. Roh-roh jahat sangat menyiksa orang Gerasa itu. Orang itu menjerit-jerit sambil memukuli diri dengan batu. Dia telanjang bulat dan setiap hari berkeliaran. Orang itu sudah berkali-kali dibelenggu, tetapi dia segera dapat melepaskan diri. Akibatnya, dia dijauhi orang dan tidur di pekuburan.

Waktu Isa melihat orang itu, Ia berbelas kasihan dan berkata, "Hai roh jahat! Keluarlah dari orang ini." Ketika mendengar Isa Al Masih berkata begitu, orang itu berlutut di depan-Nya dan roh jahat itu menjawab, "Apa maksud-Mu dengan aku, Isa, Putera Allah Yang Mahatinggi. Demi Allah, jangan siksa aku." Diakui bahwa ada satu batalyon roh jahat yang merasuk orang itu. Al Masih menyuruh roh-roh jahat itu masuk ke dalam kawanan babi yang ada di lereng


bukit. Jadi, batalyon roh jahat itu masuk ke babi-babi itu sehingga semua babi terjun ke danau. Dua ribu babi mati lemas. Karena mereka rugi besar, orang-orang Gerasa memohon Nabi Isa pergi dari tempat mereka.

Demikianlah kuasa Isa Al Masih atas roh jahat, setan dan semua makhluk halus.

Isa Al Masih berkuasa menyelamatkan umat manusia dari malapetaka termasuk penyakit, bencana alam dan kuasa gelap.

"Yauma nahsyurul mut-taqiina ilar rahmaani wafdaa"

Artinya :

Pada hari Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa sebagai tamu (terhormat) kepada Yang Maha Pengasih,

QS 19, Maryam ay. 85.

Nabi Isa mendengar bahwa sahabatnya, Lazarus sakit parah. Beberapa hari kemudian, waktu Nabi Isa tiba di kampung Lazarus, Ia diberitahu bahwa Lazarus telah dikuburkan empat hari lamanya.

Al Masih ikut berduka cita dengan dua adik perempuan Lazarus; Nabi Isa menangis. Mereka pergi untuk melihat kuburannya yang berupa gua yang ditutup dengan batu besar. Karena disuruh oleh Al Masih, beberapa orang membuka kubur itu. Isa berseru, "Lazarus, marilah keluar." Lazarus yang sampai saat itu mati, dihidupkan-Nya kembali dan keluar dari gua. Mereka membuka kain kafan yang membelit Lazarus.

Allah mengadakan mukjizat-mukjizat sebagai tanda bahwa Nabi Isa diutus dengan maksud yang istimewa.

In kullu man fis samaawaati wal ardhi illaa aatir rahmaani 'abdaa.

Artinya :

Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi melainkan datang sebagai hamba kepada Yang Maha Pengasih.

QS 19, Maryam ay. 93.

Pertanyaan untuk Anda renungkan :

Setelah membaca bagian awal dari Kisah Nabi Isa AS, menurut kesaksian Al-Qur'an (yang diturunkan sesudah Nabi Isa) didukung oleh beberapa bagian Kitab Taurat (yang diturunkan sebelum Nabi Isa), apakah saudara yakin kebenaran dari Nabi Isa AS tersebut ?

2 Kelahiran Nabi Isa AS dan kehidupannya ditandai dengan banyak keajaiban, apakah saudara mempercayainya ?

Mempelajari proses kelahiran Nabi Isa AS menurut bagian ini, menurut saudara Nabi Isa berasal dari mana ?

Dari riwayat kelahirannya dan kuasa yang dimilikinya sama dengan kuasa Allah S.W.T, siapa sebenarnya yang ada dalam pribadi Nabi Isa AS tersebut ?


Apakah saudara ingin memperoleh lanjutan seri Riwayat Nabi Isa AS ini (bagian kedua) ?

(Jawaban saudara kami tunggu, sebelum kami kirimkan bagian berikutnya)

Jawaban :

1.

2.

3.

4.

5.

Nama :

Alamat :

D A F T A R I S I

Bagian I :

Isa, bin Maryam

Isa, Al Masih

Isa, Tanda Ajaib

Bagian II :

Isa, Hamba Allah

Isa, Firman Allah

Isa, Orang Suci

Bagian III :

Isa, Terkemuka di Dunia dan di Akhirat

Isa, Diangkat kepada Allah

Isa, Hakim Manusia

Isa, Rahmat Allah

ISA AL MASIH, HAMBA ALLAH

"Lihat, itu Hamba-KU yang Kupegang, orang pilihan-KU, yang kepadanya Aku berkenan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud

Janji Allah SWT mengenai kelemahlembutan dan kerendahan hati Isa, A.S.

Qs (4) An Nisaa 172 :


" Lay yastankifal masiihu ay yakuuna 'abdal lillaahi wa lal malaa-ikatul muqar-rabuuna wa may yastankif 'an I'baadati-hii wa yastakbir fa sa yahsyuruhum ilaihi jamii'aa".

Artinya :

" Al Masih itu sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (enggan) malaikat-malaikat yang terdekat kepada Allah (menjadi hamba-Nya). Dan barangsiapa yang enggan dari menyembah Allah dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.

Cara hidup Isa Al Masih mencerminkan kesederhanaan. Dia tidak memiliki kekayaan duniawi. Dari kelahiran-Nya sampai ajal-Nya, Nabi Isa hidup sebagai orang miskin. Pada waktu Ia disunat, orang tua-Nya memper- sembahkan persembahan yang paling murah. Sepanjang masa pelayanan-Nya, Al Masih tidak punya rumah. Ia hanya mempunyai satu jubah yang kasar dan sederhana.

Dibesarkan di rumah seorang tukang kayu, dari kecil dia pasti bekerja keras. Kulit-Nya kasar. Ia sudah biasa jalan kaki ke mana-mana.

innamal masiihu iisabnu maryama rasuulullaahi wa kalimatuhuu alqaahaa ilaa maryama wa ruuhum minhu

Artinya :

"Hanya sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu adalah utusan Allah, dan (dijadikan) dengan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) Ruh dari pada-Nya. QS 4, An-Nisaa' ay. 171.

Nazareth, sebuah desa kecil, adalah kampung halaman-Nya. Para penghuni Nazareth di- anggap oleh orang-orang kota sebagai orang- orang yang tidak terdidik.

"Anak Manusia", sebutan yang paling sering dipakai untuk diri-Nya, juga menunjukkan kerendahan hati Isa Al Masih.

Walau Isa Al Masih mempunyai kuasa yang sungguh ajaib, Dia tidak memegahkan diri. Dia tidak enggan hidup sebagai seorang Hamba Allah yang menggunakan kuasa-Nya hanya untuk menolong sesama manusia. Dia tidak mencari keuntungan bagi diri-Nya. Bayang-kanlah, betapa besar kekayaan Isa kalau Ia minta imbalan dari ribuan orang yang di-sembuhkan-Nya.

Nabi Isa bergaul juga dengan orang kaya, orang pandai, dan orang-orang besar, tetapi Ia lebih senang bergaul dengan orang-orang yang sederhana. Dia dipersalahkan oleh tokoh-tokoh agama Yahudi karena Dia berhubungan dengan orang-orang berdosa.


Bar rafa'ahullaahu ilaihi wa kaanallaahu 'aziizan hakiimaa.

Artinya :

Tetapi Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS 4, An Nisaa' ay. 158.

Nabi Isa disenangi oleh anak-anak. Walaupun Dia tidak menikah dan tidak punya anak, Dia suka main dengan anak-anak. Karena selalu sibuk dalam pelayanan, Isa Al Masih tidak luput dari keletihan. Pada suatu hari ketika Nabi Isa sedang istirahat, murid-murid-Nya takut anak-anak di sekitar-Nya akan meng-ganggu Nabi Isa. Tetapi sebaliknya Nabi Isa merasa senang melihat anak-anak itu. Dia minta teman-teman-Nya tidak melarang anak-anak itu datang kepada-Nya.

Karena anak-anak itu masih polos, Ia berkata kepada teman-teman-Nya,

"Jika kamu tidak bertaubat dan menjadi seperti anak kecil, kamu tidak akan masuk ke dalam Ke- rajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga."

Wa im min ahlil kitaabi illaa la yu'minanna bihii qabla mautihii wa yaumal qiyaamati yakuunu 'alaihim syahiidaa.

Artinya :

Dan tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab melainkan akan beriman kepada Isa sebelum matinya, dan pada hari kiamat dia menjadi saksi terhadap mereka.

QS 4, An Nisaa' ay. 159.

Sesuai dengan sifat manusia, murid-murid Isa sering "cari muka". Mereka masing-masing punya harapan akan menjadi orang besar, orang penting. Ada yang minta duduk di kanan-kiri Sang Al Masih pada waktu Dia kelak akan dinobatkan menjadi raja. Menurut pandangan mereka, orang besar adalah orang yang dilayani banyak hamba dan yang me-merintah sesuai dengan keinginan diri sendiri. Tetapi Isa Al Masih menegur mereka,

" . . . pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, . . . Tidaklah demikian di an- tara kamu. Barangsiapa ingin men- jadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, . . ."


Yaa ayyuhal ladziina aamanuu aaminuu billaahi wa rasuulihii wal kitaabil ladzii nazzala 'alaa rasuulihii wal kitaabil ladzii anzala min qablu, wa may yakfur billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulihii wal yaumil aakhiri fa qad dhalla dhalaalam ba'iidaa.

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan (beriman kepada) Kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan Kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan barangsiapa yang ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh. QS 4, An Nisaa' ay. 136.

Fa ammal ladziina aamanuu wa 'amilush shaalihaati fa yuwaffiihim ujuurahum wa yaziiduhum min fadhlihii wa ammal ladziinas tankafuu was takbaruu fa yu'adzdzibuhum 'adzaaban aliimaw wa laa yajiduuna lahum min duunil-laahi waliyyaw wa laa nashiiraa.

Artinya :

Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka, dan menambah untuk mereka sebahagian dari karunia-Nya. Dan adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh Pelindung dan Penolong bagi diri mereka selain dari pada Allah. QS 4, An Nisaa' ay. 173.

Pada suatu malam waktu mereka mau makan bersama, Nabi Isa memberi teladan kepada mereka. Ia menyatakan kerendahan hati-Nya dengan mencuci kaki semua murid-Nya. Murid-murid-Nya malu karena mereka sendiri terlalu sombong untuk merendahkan diri melayani sesamanya. Mereka pikir, hanya hamba yang paling rendahlah yang harus mencuci kaki orang lain.

Fa ammal ladziina aamanuu billaahi wa tashamuu bihii fa sa yudkhiluhum fii rahmatim minhu wa fadhliw wa yahdiihim ilaihi shiraatham mustaqiimaa.

Artinya :

Adapun mereka yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)Nya, maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat dan karunia-Nya dan menunjuki mereka jalan yang lurus kepada-Nya.

QS 4, An Nisaa' ay. 175.

Isa Al Masih, Hamba Allah yang setia, ber-sedia memikul beban-beban sesama manusia. Karena Dia sendiri hidup miskin dan sederhana, Dia mengerti bahwa hidup kita di dunia ini sering dilanda kesusahan. Dia akan menolong semua orang yang menyerahkan kesusahan hidup mereka kepada-Nya.

Al Masih mengatakan, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan


Isa Al Masih adalah salah satu dari Nabi-nabi Allah yang menyampaikan Firman-Nya. Tetapi, Isa Al Masih tidak hanya menyampaikan Firman-Nya secara lisan. Menurut Kitab Suci, Nabi Isa sendiri adalah Firman Allah. Firman Allah yang kekal dan ilahi diutus ke dalam rahim Maryam untuk menjadi manusia, yaitu Isa Al Masih.

Jadi, Firman Allah yang menciptakan dunia ini menjadi manusia agar umat manusia bisa mendengar dan melihat-Nya. Firman itu men-jelma menjadi seorang manusia yang hidup untuk menyatakan kuasa dan rahmat Allah. Itu sebabnya, Injil tidak hanya mengandung ajaran Nabi Isa, tetapi juga mengandung perbuatan dan hidup-Nya, karena semuanya merupakan Firman Allah.

Seperti beberapa nabi lain, Nabi Isa menyampaikan Firman Allah secara lisan, dan Allah memilih orang-orang yang setia untuk mencatatnya. Injil yang diberikan Allah ke- pada Nabi Isa dicatat oleh empat saksi yang setia. Kesaksian mereka tidak bertentangan, melainkan menambah pengertian karena pem- baca sempat melihat dari empat segi.

Ada orang yang menduga bahwa Injil yang asli itu telah hilang atau dipalsukan. Memang ada kitab Injil yang dipalsukan; salah satunya yang dikenal ialah "Injil Barnabas"*) yang muncul 1400 tahun sesudah saksi-saksi mata wafat.

In-na fikh tilaafil-laili wan-nahaari wa maa khalaqal-laahu fis-samaawaati wal ardhi la-aayatil-liqaumiy-yat-taquun.

Artinya :

kepadamua. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

ISA A.S. FIRMAN ALLAH

Janji Allah SWT mengenai Firman-Nya sendiri.

Qs 4 (An Nisaa) ayat 171 :

"innamal masiihu 'iisabnu maryama rasuulullaahi wa kalimatuhuu alqaahaa ilaa maryama wa ruuhum minhu"

Artinya :

"Hanya sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (dijadikan) dengan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari pada-Nya. "

Hadits Annas Ibnu Malik hal. 72 :

"Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhuu."

Artinya :

"Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya"


Sesungguhnya pada peristiwa pergantian malam dan siang dan pada apa yang telah diciptakan Allah di langit dan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya oleh orang-orang yang takwa.

QS 10, Yunus ay. 6.

Rusulan-mubasy syiriina wa mundzi riina li-al-laa yakuuna lin-naasi 'alal-laahi huj-jatum ba'dar-rusul wa kaanal-laahu 'aziizan hakiimaa.

Artinya :

Mereka kami utus sebagai Rasul-Rasul Pembawa berita gembira dan Pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia untuk menempelak Allah sesudah diutusnya Rasul-Rasul itu. Dan Allah-lah yang Maha Perkasa dan Bijaksana. QS 4, An Nisaa' ay. 165

Tetapi, Injil asli yang ditulis oleh keempat saksi yang setia itu tidak pernah diubah. Pada masa ini masih ada lima ribuan naskah kuno dalam bahasa asli yang membuktikan bahwa Allah sendiri menjaga agar Injil tidak diselewengkan. Injil, yang berarti "kabar baik", menjelaskan kasih dan anugerah Allah untuk semua orang.

Wa laa mubad-dila likalimaatil-laah; wa laqad jaa-aka min-na ba-il mursaliin.

Artinya :

"Tak ada seorang pun yang dapat merobah ketetapan-

ketetapan Allah, dan sesungguhnya telah sampai kepadamu dari kisah para Rasul itu."

QS 6, Al-An'aam ay. 34.

Seluruh dunia mengakui bahwa ajaran Nabi Isa luar biasa. Waktu Dia menyampaikan Firman Allah, masyarakat senang mendengar- Nya karena Dia mengajar dengan penuh wibawa. Dia sering menyampaikan pesan dalam cerita pendek supaya ajaran itu menarik dan bisa dimengerti. Nabi Isa menghibur mereka yang cemas dan menegur mereka yang angkuh dan keras kepala.

Satu tema utama dalam ajaran Al Masih adalah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah itu tidak bersifat politik, tetapi berada di mana kuasa Allah mengalahkan si Iblis. Sekarang Kerajaan Allah ada di dalam orang yang ber-iman kepada Nabi Isa dan yang setia kepada Allah, Raja dalam hidupnya. Pada hari kiamat Kerajaan Allah akan dikukuhkan secara mutlak.

Keakraban antara Allah dan utusan-Nya, yaitu Al Masih, terjalin melalui doa. Nabi Isa sangat tekun berdoa sehingga Ia memperoleh bimbingan dan kekuatan dari Allah. Oleh karena hubungan-Nya dengan Allah akrab sekali, Nabi Isa menyebut Allah sebagai "Bapa". Dia juga mengajar murid-murid-Nya agar mereka tidak segan-segan berbicara kepada Allah dalam doa. Kita tidak perlu segan; kasih Allah kepada kita lebih besar daripada kasih seorang bapak kepada anak-anaknya. Allah SWT siap mendengarkan permohonan kita.

Nabi Isa berfirman,"Janganlah berdoa seperti mereka yang suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam tempat ibadah dan pada ti-kungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Sesungguhnya mereka sudah mendapat upah- nya. Jika engkau berdoa, masuk ke kamarmu dan berdoalah kepada Tuhanmu yang ada di tempat tersembunyi."


Subhaanahuu wa ta'aalaa 'am-maa ya-quuluuna 'uluw-wan kabiiraa.

Artinya :

Maha suci dan Maha Tinggi Dia dari segala apa yang mereka katakan, tinggi tiada tara.

QS 17, Al Israa' ay. 43.

Contoh-contoh dari Firman Allah yang diberikan Nabi Isa :

Kepada kaum Yahudi yang merasa benar di hadapan Allah karena taat kepada peraturan haram dan halal, Allah berfirman :

"Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang."

Kepada mereka yang tidak merasa bersalah bila membenci musuhnya, Allah berfirman :

"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."

Kepada mereka yang berpikir bahwa dosa adalah soal lahiriah saja, Allah berfirman :

"Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya."

*) (Injil Barnabas), Dapat dijelaskan sebagai berikut :

Banyak kejanggalan yang membuktikan kepalsuan dari Injil Barnabas itu, yang terdapat dalam Injil itu sendiri, dan ini merupakan bumerang bagi buku itu sendiri, antara lain :

Dalam buku tersebut, beberapa kali ditulis bahwa Nabi Isa bukan Al Masih, melainkan Nabi Muhammad SAW; tetapi dalam Al-Qur'an berkali-kali ditulis bahwa Nabi Isa adalah Al Masih, dan Nabi Muhammad SAW adalah Rasulullah. (Baca Qs 3 Aali Imran ay. 45, Qs 4 An Nisaa ay. 171 & 172, Qs 19 Maryam ay. 21, Qs 7 Al Araaf ay. 188, Qs 11 Huud ay. 2, Qs 13 Ar radu ay. 7, Qs 15 Al Hijr ay. 89, dan lain-lain).

2. Buku tersebut, banyak mengutip beberapa buku yang diterbitkan pada abad ke-15 dan 16, menunjukkan bahwa buku tersebut ditulis pada abad ke-16, bukan pada abad pertama. Kita semua tahu, bahwa Injil diturunkan kepada Nabi Isa, jadi ditulis pada abad pertama Masehi.

3. Dari kedua belas murid Nabi Isa, tidak ada yang bernama Barnabas, demikian pula dari antara orang-orang yang mengikuti Dia, tidak ada satupun yang bernama Barnabas. Nama Barnabas baru muncul puluhan tahun setelah jaman nabi Isa lewat, yaitu seorang murid yang bernama Yusuf, yang suka memberi sedekah untuk membantu pelayanan pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus. Karena sifat suka memberi sedekah itulah maka Yusuf tersebut dijuluki "Barnabas". Penulis Injil Barnabas tersebut mengambil nama itu karena dia tidak dapat mengambil nama dari salah seorang murid Nabi Isa sendiri, karena naskah-naskah asli dapat membuktikan bahwa tulisan-tulisan para murid sangat bertentangan dengan isi Injil Barnabas (yang palsu itu).

4. Jika Injil Barnabas itu asli, bagaimana mungkin dia memuat tulisan tentang Nabi Muhammad SAW, yang lahir lima abad kemudian; Ini menunjukkan bahwa Injil Barnabas, ditulis sesudah zaman Nabi kita Muhammad SAW. Hasil penelitian para ahli


sejarah Kitab Suci, membuktikan bahwa buku tersebut ditulis pada abad ke-15 sesudah Masehi, atau 900 tahun sesudah zaman Nabi Muhammad SAW.

ISA, A.S ORANG SUCI

Qs 19 (Maryam) ayat 19 :

"Qaala innamaa ana rasuulu rabbiki li ahaba laki ghulaaman zakiyya."

Artinya :

"(Jibril) berkata, " aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci."

Hadits Shahih Bukhari Nomor 1493 :

"Yaquulu maa mim banii aadama mauluudun illaa yamassuhusy syaithaanu hiina yuuladu fayastahillu shaarikhom mim massisy syaithaani ghaira maryama wabnihaa."

Artinya :

"Setiap anak Adam yang baru lahir, disentuh oleh setan ketika lahirnya itu, lalu ia memekik menangis karenanya, kecuali Maryam dan anaknya."

Iblis mulai mencobai Nabi Isa dengan menyerang rasa lapar-Nya. Karena nabi Isa sedang lemah dan lapar, Iblis menggodai-Nya untuk memerintahkan batu-batu menjadi roti. Nabi Isa tahu kuasa Allah diberikan kepada-Nya bukan untuk kepentingan diri-Nya sendiri. Ia sadar bahwa makan roti tidak sepenting

menaati Firman Allah. Al Masih menyanggah Iblis dengan kutipan dari Taurat nabi Musa.

In-na 'ibaadii laisa laka 'alaihim sulthaan, wa kafaa birab-bika wakiilaa.

Artinya :

Namun terhadap hamba-hamba-Ku tidak mungkin kamu dapat menguasainya. Cukuplah Tuhanmu sebagai Pelindung mereka.

QS 17, Al Israa' ay. 65

Wa qul jaa-al haq-qu wa zahaqal baathil, in-nal baathila kaan zahuuqaa.

Artinya :

Dan katakanlah ! : "Kebenaran pasti datang, kepalsuan pasti lenyap. Sebab yang palsu itu sudah mestinya lenyap !."

QS 17, Al Israa' ay. 81.

Kemudian Iblis membawa nabi Isa ke atas Baitullah di Yerusalem. Kata Iblis, kalau Nabi Isa menjatuhkan diri-Nya dari tempat tinggi itu, Allah akan mengutus para malaikat untuk melindungi Dia agar tidak cedera. Iblis membujuk, banyak orang akan melihat dan percaya kepada-Nya. Nabi Isa tahu banyak orang hanya senang ikut Dia oleh karena melihat


mujizat. Hati mereka tidak berubah sebagaimana yang dituntut Allah. Allah menghendaki manusia menjadi percaya kepada Al Masih bukan semata-mata karena tertarik pada keajaiban yang dilakukan-nya, tetapi karena yakin akan kebenaran yang ada di dalam Dia. Untuk menangkis godaan Iblis, Nabi Isa mengutip dari Kitab Taurat lagi, "Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu."

Qul kafaa bil-laahi syahiidam bainii wa bainakum, in-nahuu kaana bi'ibaadihi khabiiram bashiiraa.

Artinya :

Katakanlah ! : "Cukuplah kiranya, Allah sebagai saksi antara aku dan kamu. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui akan hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. QS 17, Al Israa'' ay. 96.

Wa in-nal laaha rab-bii wa rab-bukum fa'buduuh, haadzaa shiraathum mustaqiim.

Artinya :

Allah ! Itulah Tuhanku dan Tuhanmu yang sebenarnya. Karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus !. QS 19, Maryam ay. 36.

Hunaalikal walaayatu lil-laahil haq-q, huwa khairun tsawaabaw-wa khairun 'uqbaa.

Artinya :

Dalam keadaan yang gawat seperti ini satu-satunya andalan hanya dari Allah, andalan Tunggal! Dialah sebaik-baiknya Pemberi ganjaran, sebaik-baiknya Pemberi balasan.

QS 18, Al Kahf ay. 44.

Menjelang hari raya agama Yahudi, Al Masih memasuki kota Yerusalem dengan menunggang seekor keledai sama seperti waktu Nabi Sulaiman, alaihissalam, memasuki kota Yerusalem untuk dinobatkan menjadi raja Israel, meng-gantikan Nabi Dawud, bapaknya. Karena sudah dinubuwatkan oleh Nabi Zakhariya, semua orang Israel tahu bahwa Al Masih akan menyatakan dirinya dengan cara menunggang keledaimemasuki kota Yerusalem persis seperti yang dilakukan Nabi Sulaiman.

"Lihat, rajamu datang kepadamu; Ia adil dan jaya.

Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai."

Jadi, Isa Al Masih, orang suci dan adil, disambut ribuan orang Yahudi waktu Ia masuk ke Yerusalem.

Dzaalika iisabnu maryam; qaulal haq-qil ladzii fiihi yamtaruun.

Artinya :

Itulah Isa putera Maryam ! Itulah perkataan yang benar yang Kami firmankan, di mana mereka berselisih paham tentang kebenarannya.

QS 19, Maryam ay. 34..


Kaum Yahudi sudah berabad-abad me-nantikan kedatangan Al Masih ke Yerusalem. Tetapi mereka salah mengerti; mereka mengira Dia akan datang sebagai raja yang akan memerdekakan Israel dari penjajahan Romawi.

Jadi, tidak semua orang senang dengan nabi Isa. Para pemimpin Israel yang angkuh dan suka berselisih tentang hal-hal keagamaan tidak senang dengan ajaran-Nya. Mereka dengki karena jumlah orang menyambut Nabi Isa begitu banyak. Mereka lalu berkomplot untuk membunuh Al Masih. Mereka membayar Yudas Al Keriot untuk mengkhianati Nabi Isa.

Isa Al Masih dikhianati dan tertangkap pada malam Jum'at. Sesudah Dia diperiksa oleh para pemimpin agama Yahudi, Dia dibawa kepada Pilatus, wali Romawi. Meskipun orang-orang Yahudi melontarkan tuduhan palsu kepada Nabi Isa, Pilatus mengakui sesudah memeriksa Nabi Isa, "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang ini."

Catatan tambahan :

Menurut kesaksian Injil yang ditulis oleh keempat murid Nabi Isa, penangkapan terhadap Nabi Isa terjadi di taman yang bernama Getsemani, ketika Ia sedang berdoa, bukan dalam ruangan seperti ditulis dalam Injil Barnabas. Yudas si pengkhianat berada dalam rombongan pasukan tentara Romawi yang mau menangkap Nabi Isa itu dan memberikan ciuman kepada Nabi Isa sebagai tanda bagi pasukan penangkap, bahwa orang yang ia cium itulah Nabi Isa (Pasukan tentara Romawi kurang mengenal Nabi Isa). Bahkan beberapa murid yang lain sempat mengadakan perlawanan, sebelum dicegah oleh Nabi Isa. Seorang anggota rombongan sempat dipotong sampai putus telinganya oleh murid yang bernama Simon Petrus namun disambung kembali oleh Nabi Isa. Dengan mujizat itu pasukan penangkap lebih yakin lagi bahwa itulah Nabi Isa. Jadi tidak terjadi pertukaran rupa Nabi Isa menjadi seperti wajah Yudas,

sehingga mereka salah tangkap. Nabi Isa tidak melawan melainkan menyerahkan diri, karena sesuai jawaban doa yang baru Ia terima dari Allah, bahwa Allah menghendaki Ia harus menjalani semua itu.

Yudas sendiri, setelah penangkapan itu, diliputi rasa menyesal yang dalam, sehingga melarikan diri ke suatu kebunnya. Ketika sedang berlari dengan sangat cepat itulah kakinya terantuk sebuah batu, sehingga ia jatuh terjerembab dengan perutnya tepat mengenai sebuah batu tajam yang menonjol. Perutnya robek dan isi perutnya keluar. Yudas mati di tempat itu dengan keadaan yang sangat mengerikan, sebagai balasan atas pengkhianatannya. Teman-temannya sesama murid Nabi Isa, menemukannya di situ dan memakamkannya di tempat itu. Lalu mereka menamakan tempat tersebut Hakal Dama yang artinya "Tanah Darah". Hingga saat ini tempat tersebut masih ada dan menjadi salah satu bukti sejarah jaman Nabi Isa.

Sementara Nabi Isa terus digiring oleh kelompok penangkapnya yang terdiri dari para tokoh agama Yahudi dan tentara Romawi yang mereka bayar untuk melakukan tugas penangkapan itu, karena mereka sendiri tidak berani menangkap Nabi Isa. Seorang murid Nabi Isa yang paling dekat dengan-Nya yaitu Simon Petrus, mengikuti dari belakang mereka.

Pertanyaan untuk Anda renungkan :

Setelah membaca bagian lanjutan dari Kisah Nabi Isa AS, apakah saudara yakin kebenaran dari Nabi Isa AS tersebut ?

7. Jika saudara ingin mencontoh teladan Nabi Isa AS dan kehidupannya yang ditandai dengan kerendahan hati dan kelemahlembutan, apakah saudara merasa tetap sebagai seorang muslim? (sebab sesungguhnya Nabi Isa A.S. adalah seorang muslim, Qs 3 ay. 52, Qs 5 ay. 111)


8. Mempelajari cara hidup dan ajaran Nabi Isa AS menurut bagian ini, menurut saudara teladan dan ajaran Nabi Isa berasal dari siapa ?

9. Dari riwayat kehidupannya dan cara dia bergaul, kepada siapa sebenarnya ajaran Nabi Isa AS tersebut ditujukan, apakah orang kaya saja, ataukah orang miskin saja, ataukah orang sakit saja, ataukah bangsa tertentu saja, atau untuk siapa saja yang mau menerima?

10. Apakah saudara ingin memperoleh lanjutan seri Riwayat Nabi Isa AS ini (bagian ketiga) ?

(Jawaban saudara kami tunggu, sebelum kami kirimkan bagian berikutnya)

Jawaban :

6.

7.

8.

9.

10..

Nama :

Alamat :

PENGANTAR UNTUK BAG. III

Satu hal yang perlu dijelaskan di sini adalah, bahwa Kitab Suci Al-Qur'an mencatat tentang akhir kehidupan Nabi Isa AS di dunia ini. Hanya saja, bagaimana prosesnya secara terperinci sama sekali tidak dikisahkan. Beberapa ayat Al-Qur'an jelas-jelas menunjuk ke soal kematian, kebangkitan dan diangkatnya Nabi Isa AS kepada Allah SWT. Semasa hidupnya, Nabi Isa AS sudah menyampaikan sendiri perihal bagaimana akhir hidupnya (QS 19 ayat 33), artinya : "dan kesejahteraan atasku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku wafat dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."~ perkataan Nabi Isa AS sendiri waktu masih bayi dan (QS 3 ayat 55), artinya : "Ingatlah tatkala Allah berfirman : Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan mengangkatmu kepadaKU, dan akan menyucikan engkau dari orang-orang kafir,"~ firman Allah sendiri. Jadi bagaimana kita mengetahui proses akhir hidup Nabi Isa AS di dunia ini, hanya dapat diketahui dari Kitab Suci yang ditinggalkannya (Injil).

Jika kita merujuk kepada Rukun Iman ke-3, yaitu beriman kepada Nabi-Nabi, Kitab Suci-Kitab Suci, Rasul-Rasul, Malaikat-Malaikat dan Hari Kiamat, maka sangat pantas bagi kita jika untuk mengetahui lebih lengkap tentang Seorang Nabi Utusan Tuhan adalah melalui Kitab Suci yang dibawa oleh nabi tersebut. Riwayat Nabi Musa AS hanya dapat diketahui dari Kitab Taurat, Riwayat Nabi Dawud AS hanya dapat diketahui dari Kitab Zabur. Demikian halnya tentang Nabi Isa AS, jika kita


mengakuinya sebagai Nabi Utusan Tuhan, kita harus mempelajari dan mengakui Kitab Suci yang dibawanya (Injil), pekerjaan dan perbuatannya serta keistimewaan yang Allah SWT berikan kepadanya. Jika kita menyangkal hal ini, maka kita termasuk orang-orang yang merugi.

Nabi Muhammad SAW, menurut kesaksian Al-Qur'an semasa hidupnya, jika mengalami suatu persoalan yang sulit, oleh Allah SWT disuruh bertanya kepada ahli-ahli kitab atau merujuk kepada Kitab-Kitab sebelumnya (QS 10 Yunus, ayat 94), artinya : "Maka jika engkau (Muhammad) dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Al-kitab sebelum engkau. Sungguh telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang ragu."

Jadi, dengan tetap menegakkan Rukun Iman dan mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW, maka kami mengambil bagian terakhir dari Riwayat Nabi Isa AS sesuai dengan Injilnya, tanpa menambah dan menguranginya, hanya cara penuturannya yang disesuaikan dengan gaya bercerita.

ISA AS, TERKEMUKA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT

Pemberitahuan tentang akhir pelayanan Nabi Isa AS, sejak zaman Nabi-Nabi terdahulu, jauh sebelum Nabi Isa AS sendiri diutus Allah SWT.

QS 3 Aali Imraan ayat 45 :

"Idz qalatil malaikatu yaa Maryama innallaaha yubasyiruki bi kalimatim minhus muhul masihu 'isabnu Maryama wajihan fiddun-yaa wal akhirati wa minal muqarrabiin,"

Artinya :

Ingatlah ketika malaikat berkata, hai Maryam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan Kalimah dari padaNya namanya Almasih putra Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang yang paling dekat dengan Allah."

Walau Isa Al Masih tidak bersalah, para pemimpin Yahudi mendesak dengan keras agar Pilatus menyerahkan Nabi Isa untuk dihukum mati. Nabi Isa, Sang Kurban Agung yang tidak bercacat, bersedia menjadi kurban. Al Masih mati bukan karena dikalahkan oleh kuasa musuhnya, tetapi oleh karena Dia menyerahkan diri kepada rencana Allah. Nabi Isa mengatakan, "Tidak seorang pun mengambil nyawa-Ku dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak Allah."

Pada malam Jum'at itu, sebelum Al Masih tertangkap, Ia bergumul dalam doa kepada Allah. Karena Dia ada dalam wujud manusia, Al Masih tentu tidak suka pada siksaan.


Tetapi, oleh karena Ia sungguh tawakal, Isa Al Masih bersedia menjadi kurban. Itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan manusia.

Memang, Isa Al Masih menderita sesuai dengan kehendak Allah,. Karena Nabi Isa taat kepada Allah, maka Allah tetap membimbing Dia, menguatkan Dia sampai pada ajal-Nya.

Mari kita merenungkan kehendak Allah ini. Nabi Isa Al Masih adalah Firman-Nya sesuai QS 4 An Nisaa ayat 171 :

"In-namal masiihu iisab-nu maryama rasuulul-laahi wa kalimatuhu, al qaahaa ilaa maryama wa ruuhum minh,"

Artinya :

"Sesungguhnya Al Masih Isa putera Maryam adalah Rasul Allah, dan terjadinya dengan Kalimat Cipta yang disampaikan kepada Maryam dengan perantaraan Ruh sesuai dengan perintah-Nya"

Carilah pengertian mengenai maksud dan tujuan Allah. Dari awal, penderitaan Al Masih mengerikan sekali. Para penjaga Yahudi dan tentara Roma senang menyiksa orang terdakwa. Mereka memukul, menampar, dan meludahi muka Isa. Kemudian Nabi Isa dicambuki 39 kali dengan cambuk yang merobek daging punggungnya. Lalu, para tentara membuat sebuah mahkota dari ranting berduri, dan menancapkannya di kepala Al Masih. Sambil mengolok-olokkan dia, mereka memukul-mukul mahkota itu dengan tongkat.

Sang Al Masih, utusan Allah, dianggap oleh seluruh umat Allah sebagai orang terkemuka di dunia dan akhirat. Mengapa

? Dalam Injil, Nabi Isa sendiri memberi penjelasan :

"Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Mesias (Isa Al Masih) datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Dalam penderitaan-Nya, Nabi Isa menjadi teladan ketaatan yang sempurna.. Ia tidak membela diri, tidak mengutuki mereka yang menyiksa-Nya, tidak mencoba melarikan diri.

Nabi Isa harus memikul kayu hukuman, keluar dari Yerusalem ke tempat pelaksanaan hukuman mati. Sesuai dengan pemberitahuan jauh sebelumnya oleh Nabi Yesaya,

"Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian."

Pada Jum'at pagi, pukul 09.00, Al Masih dipakukan di kayu hukuman itu. Itulah hari Kaum Yahudi mengurbankan domba untuk memperingati peristiwa mereka keluar dari perbudakan di Tanah Mesir pada zaman Nabi Musa AS. Mereka bisa keluar dari Tanah Mesir karena Allah SWT mengirim musibah untuk membunuh setiap anak sulung di seluruh Tanah Mesir, termasuk Putera Mahkota Fir'aun sendiri. Hanya mereka yang membubuhkan darah domba di pintu rumah mereka yang tidak terkena musibah kematian anak sulung. Jadi, sesuai dengan nubuat para Nabi, Isa Al Masih menjadi Domba Kurban Allah yang menghapus murka Allah SWT kepada semua orang yang mau


Yaa ay-yuhal-ladziina aamanuu kuunuu qaw-waamiina lil-laahi syuhadaa-a bil qisth, wa laa yajriman-nakum sya-na-aanu qaumin 'alaa al-laa ta'diluu. I'diluu, huwa aqrabu lit-taqwaa. Wat taqul-laah, in-nal-laaha khabiirum bi-maa ta'maluun.

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman ! Hendaklah kamu berdiri tegak di atas kebenaran yang adil semata-mata karena Allah dalam memberi kesaksian. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, sampai mempengaruhi dirimu untuk berlaku adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Karena itu, bertakwalah kepada Allah !. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

QS 5, Al Maaidah ay. 8

percaya. Sama seperti Allah SWT menyediakan kurban pengganti untuk menggantikan putera

Nabi Ibrahim AS karena ketaatannya, demikian juga Allah SWT menyediakan Nabi Isa sebagai kurban untuk menggantikan semua orang yang percaya dari hukuman dosa yaitu neraka jahanam. Perlu diingat, jika Allah SWT yang menyediakan, berarti Allah SWT yang memberikan langsung. Diantara Nabi-Nabi, hanya dua orang nabi yang diberikan langsung oleh Allah SWT ke dunia ini. Nabi Adam AS, diberikan langsung, tetapi bukan kurban pengganti, sebab waktu itu belum ada manusia

yang berdosa, dan Isa Al Masih, diberikan Allah SWT sebagai pengganti bagi semua orang yang mau percaya kepada-Nya.

Wa 'adal laahul-ladziina aamanuu wa 'amilush-shaalihaati lahum maghfiratuw-wa ajrun 'azhiim.

Artinya :

Allah telah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh.

QS 5, Al Maaidah ay. 9.

Penderitaan Isa Al Masih bukan merupakan kegagalan kehendak Allah SWT. Sebelum Nabi Isa AS, juga ada utusan-utusan Allah SWT yang rela berkorban untuk menyampaikan pesan Allah SWT dan memulihkan hubungan manusia dengan Allah SWT. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun, harus menderita oleh penganiayaan kaumnya sendiri, demi menjalankan tugas kerasulannya. Nah, Isa Al Masih juga harus menderita untuk melaksanakan kehendak Allah.

Justru, tidak ada seorangpun, kecuali Isa Al Masih sendiri yang mengerti bahwa ia harus tersiksa untuk melaksanakan kehendak Allah. Para tentara hanya melaksanakan perintah atasannya. Para Pemimpin Bani Israel dan pengikut-pengikut Nabi Isa AS pun tidak sadar bahwa Dia harus menderita, walaupun Nabi Isa AS sudah berkali-kali mengatakan hal itu kepada mereka. Kehendak Allah menjadi samar-samar karena manusia memang tidak dapat mengerti kehendak dan rancangan Allah SWT. Orang-orang tidak sadar, bahwa semua peristiwa itu sudah ditentukan oleh Allah Yang Maha Kuasa. Bahkan


manusia cenderung tidak bisa menerima hal itu, karena manusia memang tidak bisa mengerti pikiran Allah SWT, sehingga sering dikatakan bahwa tidak mungkin, Nabi Isa AS yang mempunyai sifat keilahian dari Roh Allah yang ada dalam diri-Nya harus menderita dan mati seperti itu, tapi inilah kehendak Allah yang tidak bisa manusia tolak.

Wal-ladziina kafaruu wa kadz-dzabuu bi aayaatinaa ulaa-ika ashaabul jahiim.

Artinya :

Adapun terhadap orang-orang yang kafir dan mendustakan keterangan-keterangan Kami, mereka adalah penghuni neraka.

QS 5, Al Maaidah ay. 10.

Seluruh hidup Isa Al Masih adalah bukti dari Kasih Allah SWT, lebih-lebih kesediaan-Nya untuk menanggung hukuman yang semestinya pantas ditimpakan kepada kita manusia. Sesuai dengan ajaran-Nya sendiri, Isa Al Masih mengasihi mereka yang menyiksa Dia. Dalam menanggung siksaan yang sangat kejam, Nabi Isa AS masih menaruh perhatian kepada sesama. Bagi semua orang yang melakukan pembunuhan terhadap diri-Nya, Nabi Isa AS berdoa, "Ya, Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat," (Sapaan "Bapa" menggambarkan kedekatan hubungan roh Isa Al Masih yang adalah Rohullah, Kalimatullah dengan Allah SWT, bukan berarti "Bapak" sebagai orang tua laki-laki)

Ada dua orang jahat yang dihukum mati di samping Nabi Isa AS. Salah satunya menyesali dosanya dan bertobat sebelum mati. Ia sadar dan mengakui bahwa Nabi Isa AS sesungguhnya

tidak bersalah, tetapi dirinya memang bersalah dan layak mendapat hukuman itu. Lalu Nabi Isa AS berjanji kepadanya, katanya, "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan-Ku di Firdaus." Kepala Pasukan Romawi yang melakukan hukuman mati itu pun tersentuh hatinya melihat sikkap Nabi Isa AS menghadapi hukuman-Nya itu, sehingga ia berkata, "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

I'lamuu an-nal-laaha syadiidul 'iqaabi wa an-nal-laaha ghafuurur-rahiim.

Artinya :

Ketahuilah, bahwasanya Allah sangat hebat siksaan-Nya, namun Allah juga Maha Pengampun dan Penyayang.

QS 5, Al Maaidah ay. 98.

Pengurbanan Isa Al Masih menunjukkan betapa besar kasih Allah SWT kepada umat manusia yang terpisah dari hadirat-Nya. Oleh karena dosa, hubungan manusia dengan Allah SWT terputus, dan manusia tidak dapat memulihkannya kembali. Tetapi karena kasih Allah SWT terhadap manusia tidak pernah luntur, Allah SWT sendiri bertindak untuk menyelamatkan manusia dari akibat dosanya. Betapa besar kasih Allah SWT yang bersedia memberikan Al Masih sebagai kurban penebus dosa manusia.

In-na fikh tilaafil-laili wan-nahaari wa maa khalaqal-laahu fis-


samaawaati wal ardhi la-aayatil-liqaumiy-yat taquun.

Artinya :

Sesungguhnya pada peristiwa pergantian malam dan siang dan pada apa yang telah diciptakan Allah di langit dan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya oleh orang-orang yang takwa. QS 10, Yunus

Pada hari itu, mulai pukul dua belas siang sampai pukul tiga sore, seluruh daerah itu menjadi gelap seperti malam. Sudah enam jam Isa Al Masih berada di kayu hukuman itu dan penderitaan-Nya mengerikan sekali. Punggung-Nya masih sakit karena dicambuki, belum lagi paku-paku besar pada tangan dan kaki-Nya, nyeri tak terbayangkan! Dia semakin letih dan sulit bernafas. (Peristiwa matahari menjadi gelap pada ri, menunjukkan kebesaran Allah oleh ketakwaan Isa Alasihtuk

Sesaat kemudian, menjelang Ia menghem-buskan nafas terakhir-Nya Nabi Isa AS berseru dengan perasaan yang tak tertahan lagi, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?" Wajar memang, dari segi perasaan, Nabi Isa AS merasa seperti ditinggalkan. Tetapi dari segi iman, Ia tahu bahwa Allah SWT tidak meninggalkan-Nya, karena tidak berapa lama kemudian, dengan suara mantap, Ia berseru, "Sudah genap."

Seruan Nabi Isa AS itu, adalah kutipan dari pemberitahuan sebelumnya yang disampaikan Nabi Dawud AS mengenai penderitaan Isa Al Masih dalam kitab Zabur pasal 22. Nubuat itu memberitahukan bahwa Al Masih harus dihina, tangan dan kaki-Nya dipaku dan Dia akan menjadi tontonan. Tetapi ada juga pernyataan bahwa Allah SWT tidak akan meninggalkan Nabi Isa AS.

"Sebab Ia(Allah SWT) tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengseraan orang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-

Nya."

Allah SWT tidak membiarkan Nabi Isa AS, karena Allah SWT sendirilah yang mengutus-Nya untuk menanggung kesengsaraan sebagai kurban penebusan dosa. Itu sebabnya dalam kitab Zabur 22 tertulis nubuat Nabi Dawud AS mengenai penebusan dosa. Hasil pengurbanan Isa Al Masih,

Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada Tuhan; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya."

Nabi Isa AS tahu persis, bahwa dengan mempersembahkan nyawa-Nya, Dia sudah menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini.

Idz qaalal hawaariy-yuuna yaa'iisabna maryama hal yastathii'u rab-buka ay-yunaz-zila 'alainaa maa-idatam minas-samaa-i qaalat taqul-laaha in kuntum mu'niniin.

Artinya :

Selanjutnya, ingat pulalah ketika kaum Hawari berkata : "Hai Isa putera Maryam! Berkenankah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit untuk kami?" Isa menjawab : "Bertakwalah kepada Allah, jika kamu betul-betul orang beriman."

QS 5, Al Maaidah ay. 112.

Tentara Romawi diminta oleh Orang Yahudi untuk mempercepat kematian ketiga orang yang dipaku pada kayu hukuman itu supaya mayat-mayat itu tidak menajiskan perayaan hari besar Yahudi. Waktu mereka datang untuk memeriksa Nabi Isa AS, Ia sudah wafat. Untuk memastikan bahwa Ia sudah wafat, salah seorang tentara menikamkan tombaknya ke lambung Nabi Isa AS sampai ke jantung-Nya; maka keluarlah


air dan darah dari bekas tikaman itu.

Isa Al Masih sama sekali tidak mati secara sia-sia. Dengan kematian-Nya, Dia yang sempurna menggantikan manusia supaya dosa manusia dapat diampuni. Sesuai dengan nubuat para Nabi Allah SWT, Allah SWT telah menimpakan kepada Al Masih hukuman yang sepantasnya ditimpakan kepada manusia.

Mari kita lihat QS 4 An Nisaa ayat 157 :

"wa maa qataluuhu wa maa shalabuuhu wa laakin syub-biha lahum. Wa in-nalladziinakh talafuu fiihi lafii syak-kimminh."

Artinya :

"mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih pendapat tentang terbunuhnya Isa, merekapun masih ragu-ragu tentang (menen-tukan) pembunuhannya"

Kata "mereka" di sini adalah orang-orang Yahudi. Jadi ayat ini bersaksi tentang kedustaan orang-orang Yahudi yang mengatakan mereka telah membunuh Nabi Isa AS. Siapapun pasti akan membenarkan ayat ini, karena kenyataannya bahwa bukan orang Yahudi yang membunuh Nabi Isa AS, melainkan Tentara Romawi, buktinya Ia disalibkan, suatu cara penghukuman orang Romawi. Jika orang Yahudi yang membunuh Nabi Isa AS, maka Ia akan dirajam dengan batu

sampai mati. Mengapa orang Yahudi tidak menghukum Nabi Isa AS dengan cara mereka?. Jawabannya adalah, karena jika demikian, maka Nabi Isa AS akan disebut mati syahid, suatu cara kematian yang terhormat. Jadi dengan demikian orang Yahudi tidak dapat menyangkal tentang kenabian Isa Al Masih. Jadi ayat Al-Qur'an ini, jelas menentang pengakuan orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa AS, karena sebenarnya mereka menggunakan tangan tentara Romawi. Tetapi ayat ini, tidak pernah menyangkal dan tidak diwahyukan untuk menyangkal kematian Nabi Isa AS. Lanjutannya pada ayat 158, mengatakan bahwa Allah SWT mengangkat derajat Nabi Isa AS ke tempat yang mulia. Jadi bukan jasad Nabi Isa AS yang diangkat hidup-hidup seperti versi Injil Barnabas.

Bar-rafa'ahul-laahu ilaihi, wa kaanal-laahu'aziizan hakiimaa."

Artinya :

"Tetapi yang sebenarnya Allah telah mengangkat derajat Isa ke tempat yang mulia. Dan adalah Allah Maha Perkasa dan Bijaksana."

Peristiwa ini menjadi sama dengan peristiwa Perang Badar yang dimenangkan oleh Kaum Muslim, meskipun kemenangan itu atas nama Kaum Muslim, tetapi sesuai Al-Qur'an, bukan Kaum Muslim yang membunuh musuh-musuh itu, melainkan Allah SWT, karena kenyataannya demikian.

QS 8, Al Anfaal ayat 17 :


"Falam taqtuluuhum wa laakin-nal-laaha qatalahum. Wa maa ramaita idz ramaita wa laakin-nal-laaha ramaa, wa liyubliyal mu'minina minhu balaa-an hasanaa, in nal-laaha samii'un 'aliim"

Artinya :

"Sebenarnya, bukan kamu yang membunuh mereka itu, tetapi Allah, dan waktu kamu melempar itu sebenarnya bukan kamu yang melakukannya, tetapi Allah jualah, Tuhan berbuat demikian hendak menganugerahkan nikmat kemenangan yang gemilang kepada kaum mukmin. Sesungguhnya Allah itu maha Mendengar dan Mengetahui."

ISA AL MASIH, DIANGKAT KEPADA ALLAH SWT

benarkan banyak orang oleh hikmat-Nya, dan kejaan mereka dia pikul."

Sabda Allah SWT kepada Nabi Isy'aya AS, menubuatkan tentang kemenangan Isa Al Masih atas alam maut, (Taurat Surah 23, 53:11).

"hatiku bersuka cita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan."

Sabda Allah SWT melalui Nabi Dawud AS, juga menubuatkan tentang kemenangan Isa Al Masih ats alam maut, (Zabur fatsal 16 ayat 9-10)

Idz qaalal-laahu yaa 'iisaa in-nii mutawaf-fiika wa raafi'uka ilay-ya wa muthah-hiruka minal-ladziina kafaruu wa jaa'ilul-ladziinat-taba'uuka fauqal-ladziina kafaruu ilaa yaumil qiyamah, tsum-ma ilay-ya marji'ukum fa ahkumu, bainakum fiimaa kuntum fiihi takhtaliffuun.

Artinya :

"Ingatlah ketika Allah berfirman: "Hai Isa! Aku akan mewafatkanmu, dan mengangkat derajatmu di sisi-Ku, serta membersihkanmu dari tuduhan orang-orang kafir. Dan pengikut-pengikutmu akan Aku jadikan lebih mulia dari pada orang-orang kafir sampai pada hari kiamat. Kemudian kepada-Kulah tempat kembalimu. Nanti akan Aku berikan keputusan kepadamutentang persoalan yang kamu perselisihkan itu."

Perhatikan ayat tersebut; jadi prosesnya, Allah akan mewafatkan Nabi Isa AS lebih dahulu, setelah itu, mengangkat derajatnya di sisi Allah SWT.

Ada dua orang dari para pemimpin agama Yahudi yang setia kepada Isa Al Masih, namanya Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus. Mereka minta jenazah Nabi Isa AS dari Pilatus. Pilatus, pemimpin Romawi itu mengizinkan mereka untuk mengambilnya sesudah dia memastikan bahwa Nabi Isa AS telah wafat.

Yusuf, seorang kaya, punya kubur yang belum dipakai, yang baru digali dari sebuah bukit batu. Karena perayaan hari raya itu hampir mulai, mereka tergesa-gesa membalut jenazah Nabi


Allah. Dia mengetahui apa yang ada di langit maupun di bumi. Allah Maha Kuasa atas segala-galanya. QS 3, A-li 'Imraan ay. 29.

Sebagaimana lazimnya, ketika Nabi Isa AS wafat, Dia masuk ke dalam alam maut. Si Iblis dan setan-setan berpesta pora karena Nabi Isa AS wafat. Tidak pernah ada yang bisa melepaskan diri dari kematian, pikir mereka! Iblis dan setan-setan mengira bahwa mereka sudah berhasil mengalahkan Firman Allah SWT (Nabi Isa AS). Bukankah mereka sudah berhasil mendalangi orang-orang untuk membunuh Al Masih? Mereka menganggapkematian Al Masih sebagai kemenangan mereka atas Allah SWT. Tetapi setan-setan tidak sadar bahwa semuanya terjadi sesuai dengan rancangan Allah SWT sendiri yang tidak mereka ketahui. Pada minggu pagi, Sang Al Masih menyatakan kuasa-Nya atas alam maut. Sang Al Masih bangkit dari antara orang mati! Dengan demikian, Ia menaklukkan kuasa si Iblis. Itu terjadi sesuai dengan rancangan Allah SWT.

Pada minggu pagi, datanglah malaikat untuk menggulingkan batu besar di depan kubur Nabi Isa AS sehingga gempa bumi yang dahsyat terjadi. Prajurit-prajurit Romawi yang menjaga kubur itu ketakutan ketika melihat malaikat itu, sampai-sampai mereka menjadi pucat seperti orang mati.

Kemudian, datanglah beberapa perempuan yang setia, hendak memberi rempah-rempah pada jenazah Al Masih. Tetapi waktu mereka tiba di kuburan itu, mereka melihat bahwa batu besar yang menutupi kubur itu sudah terguling. Nampaklah dua orang malaikat dan bertanya kepada mereka : "Mengapa kamu mencari orang hidup di antara orang mati ? Isa Al Masih tidak di sini, Ia sudah bangkit !."

Murid-murid Nabi Isa AS mendengar khabar itu, tetapi selama mereka sendiri belum melihat Isa yang sudah bangkit, mereka masih ragu. Pada sore hari itu, Al Masih menampakkan diri di hadapan sepuluh dari murid-murid-Nya, dan berkata, "Assalaamu

Isa AS dengan kain kafan dan memasukkannya ke dalam kubur itu. Kemudian kubur itu ditutup dengan batu besar.

Ada dua perempuan yang ikut mereka untuk melihat di mana jenazah Nabi Isa AS dikuburkan. Karena setia kepada Isa Al Masih, mereka merencanakan untuk datang pada hari minggu pagi, sesudah perayaan itu selesai; mereka hendak mengurus agar jenazah Nabi Isa AS diberi rempah-rempah sesuai dengan adat mereka.

Walau Nabi Isa AS sudah sering mengatakannya, murid-murid-Nya tidak mengerti mengapa Nabi Isa AS dibunuh. Mereka bertanya kepada diri sendiri,"Apakah rencana Allah SWT gagal?" atau "Apakah kita keliru, mengganggap Nabi Isa AS sebagai Al Masih?"

Keesokan harinya pemimpin-pemimpin agama Yahudi mengingat-ingat bahwa Nabi Isa AS pernah berkata bahwa Ia akan dibunuh dan akan dibangkitkan pada hari ketiga.

Mereka takut murid-murid Nabi Isa AS akan mengambil jenazah-Nya, kemudian membohongi mereka dengan mengatakan bahwa Ia sudah bangkit dari alam maut. Jadi, mereka menghadap Pilatus lagi dan minta dia menyuruh pasukan Romawi agar menjaga kubur Nabi Isa AS. Para pasukan menyegel kubur itu dan menjaganya dengan ketat.

Qul in tukhfuu maa fii shuduurikum au tubduuhu ya'lamhul-laah, wa ya'lamu maa fis-samaawaati wa maa fil ardh, wal-laahu 'alaa kul-li syai-in qadiir.

Artinya :

Katakanlah : Meskipun kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu, atau kamu lahirkan, pasti diketahui juga oleh


'alaikum." (Salam sejahtera bagimu). Ia memperlihatkan bekas luka tikaman di lambung dan tangan-Nya supaya mereka sadar, Diabukan khayalan/mimpi belaka.

Salah satu murid, yang bernama Thomas, tidak hadir waktu Ia menampakkan diri. Waktu diberi tahu, Thomas berkata :"Kalau aku belum melihat luka bekas paku dan menaruh jariku di lobangnya, aku tidak percaya." Satu minggu kemudian, Nabi Isa AS menampakkan diri lagi di depan mereka; Thomas ada di situ. Isa berkata : "Lihatlah tangan-Ku dan taruhlah jarimu di sini." Seketika itu juga Thomas percaya dan tidak bimbang lagi.

Selama 40 hari, Nabi Isa AS berada di dunia ini sejak kebangkitan-Nya dalam wujud jasmani yang mulia (bukan jasmani seperti manusia biasa). Dia memperlihatkan diri kepada murid-Nya, orang tua-Nya, dan kepada lebih dari 500 orang lainnya. Dia berbincang-bincang dengan mereka dan memaafkan kekurang percayaan mereka dan memberi wejangan-wejangan kepada mereka. Dia menyuruh mereka mengabarkan berita tentang Dia kepada semua bangsa, supaya semua bangsa percaya kepada-Nya dan dirahmati Allah.

Karena ketaatan Nabi Isa AS, Allah SWT hendak mengangkat Dia ke surga dan memberikan kedudukan yang tertinggi kepada-Nya. Itu terjadi. Pada suatu hari, Nabi Isa AS, terangkat dari suatu bukit di depan banyak saksi mata. Kemudian dua malaikat berdiri di depan mereka dan berkata : "Kenapa kalian melihat ke langit?, Isa Al Masih, yang terangkat ke surga, akan datang kembali dengan cara yang sama."

ISA AS, HAKIM MANUSIA

"L-Zukhruf ay. 6

amu. Dia akadi hakim yang adil

"Laa mahdiya illa isabnu maryama"

Artinya :

"Tidak ada Imam Mahdi selain Isa putera Maryam."

Hadits ibnu Majah

Isa Al Masih telah datang pertama kali ke dunia ini untuk membuat jalan bagi umat Allah agar mereka dapat masuk ke dalam kerajaan-Nya. Sekarang kita menantikan Al Masih akan datang kembali sebagai Sang Hakim yang adil yang akan mengukuhkan Kerajaan Allah dan menghakimi semua umat manusia.

Qul yaumal fat-hi laa yanfa'ul ladziina kafaruu iimaanuhum wa laa hum yunzharuun.

Artinya :

Katakanlah ! "Bahwa pada hari kemenangan itu tidaklah akan berguna lagi keimanan orang-orang kafir! Tidak pula mereka akan diberi tangguh !."QS 33, Al Ahzaab ay. 29.


Nabi Isa AS telah diangkat ke surga. Pada suatu hari, dengan cara yang sama, Ia akan turun dari surga bersama para malaikat Allah. Tuhan Allah sudah tahu waktunya, tetapi tidak ada seorang manusia pun yang tahu kapan waktunya Dia akan datang. Jadi, akan ada banyak orang yang tidak siap bertemu dengan Nabi Isa AS pada hari kiamat nanti.

In-nal ladziina aamanuu wal ladziina haaduu wash shaabi-iina wan nashaaraa wal majuusa wal ladziina asyrakuu. In-nal laaha yafshilu bainahum yaumal qiyaamah, in-nal-laaha 'alla kul-ki syai-iin syahiid.

Artinya :

Sesungguhnya terhadap orang-orang yang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Sabiin, orang-orang Nasrani, orang-orang majusi, dan orang-orang musyrik, akan diberi kepurusan hukum oleh Allah pada hari kiamat antara sesamanya, karena Allah sungguh telah menyaksikan segala-galanya. -sungguh

QS 22, Al Hajj ay. 17.

Kitab suci berkata bahwa kelak segala lutut akan bertelut dan segala lidah akan mengaku bahwa Isa Al Masih adalah

Rahmat Allah bagi dunia. Mau tidak mau, semua makhluk di dunia akan mengakui Al Masih sebagai Maharaja karena Allah SWT telah mengaruniakan kemuliaan bagi Isa Al Masih sebagai yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa menyangkalnya, berarti dia telah kafir terhadap Firman Allah dan kebenarannya yang telah diwahyukan kepada para Nabi.

In-nal laaha 'indahuu 'ilmus-saa'ati wa yunaz-zilul ghaits; wa ya'lamu maa fil arhaam. Wa maa tadrii nafsun bi ay-yi ardhin tamuut. In-nal laaha 'aliimun khabiir.

Artinya :

Sesungguhnya Allahlah yang mempunyai pengetahuan tentang terjadinya Hari Kiamat, yang menurunkan hujan, yang mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan dia usahakan besok. Dan tidak seorangpun yang mengetahui, di bumi mana ia akan meninggal. Sesungguhnya Allah Maha Tahu dan Mengetahui. QS 31, Luqman ay. 34.

Pertanyaan untuk Anda renungkan :

Menurut anda mengapa Al Quran menyaksikan bahwa Isa Almasih adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat?

Setelah membaca bagian ketiga ini, apakah anda sudah percaya bahwa Isa Almasih wafat, bangkit dan diangkat kepada Allah? Ya/tidak

Menurut anda mengapa Isa Almasih diwafatkan dan dibangkitkan?

Menurut Al Quran dan Injil Isa Almasih kelak akan menjadi Hakim pada Hari Kiamat. Dapatkah Isa Almasih merahmati kita


supaya bebas dari hukuman?

Sesuai jawaban pada nomor 14, apakah anda percaya dan menerima Isa Almasih sebagai rahmat dari Allah dan Pembela pada Hari Kiamat?

Jika Jawaban Saudara "YA" pada nomor 15, apakah Saudara ingin mendapat bimbingan lanjutan?

(Jawaban saudara kami tunggu, sebelum kami kirimkan bagian berikutnya).

Jawaban :

11.

12.

13.

14.

15.

16. .

Nama :

Alamat :

D A F T A R I S I

Bagian I :

Isa, bin Maryam

Isa, Al Masih

Isa, Tanda Ajaib

Bagian II :

Isa, Hamba Allah

Isa, Firman Allah

Isa, Orang Suci

Bagian III :

Isa, Terkemuka di Dunia dan di Akhirat

Isa, Diangkat kepada Allah

Isa, Hakim Manusia

Isa, Rahmat Allah


Bismillaahir rahmanaanir rahiim.

Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.

Arrahmaanir rahiim.

Maaliki yaumid diin.

Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin.

Ihdinash shiraathal mustaqiim.

Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alahim wa ladh dhaalliin

Al Masiihu 'iisabnu Maryama


Riwayat dan Kisah Nyata

Isa Al Masih

Untuk Kalangan Sendiri

ISA AS, RAHMAT ALLAH

engan cuma-cuma karena penebusan dalam Isa Almasih."

(Kitab Suci Injil Surah Roma 3 : 21 - 24 & 5 : 8-9)

QS 19 Maryam ayat 18 - 21

Qaalat innii a'uudzu bir rahmaani minka in kunta taqiyyaa. Qaala innamaa ana rasuulu rabbiki li ahaba laki ghulaaman zakiyyaa. Qaalat annaa yakuunu lii ghulaamuw wa lam yamsasnii basyaruw wa lam aku baghiyyaa. Qaala kadzaalika qaala rabbuki huwa 'alayya hayyinuw wa li naj'alahuu aayatal lin naasi wa rahmatam minnaa wa kaana amram maqdhiyyaa.

Artinya :

Maryam berkata , "Sesungguhnya aku berlindung kepada Yang Maha Pemurah dari engkau jika betul engkau orang yang taqwa." (Jibril) berkata, "Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci." Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak, sedang aku belum pernah disentuh seorang laki-laki pun (suami) dan tiadalah aku perempuan jahat." (Jibril) berkata, "Demikianlah, Tuhanmu berfirman, 'Hal itu mudah bagiku. Kami hendak menjadikannya sebagai tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami, dan adalah urusan itu telah ditetapkan.'

Pada akhir zaman, Nabi Isa akan meng-hakimi Iblis dan semua pengikutnya. Al Masih, yang mengalahkan Iblis pada hari Dia dibangkitkan dari alam maut, akan merobohkan kerajaan Iblis yang memberontak kepada Allah SWT dan yang memusuhi


manusia. Allah SWT telah menyiapkan lautan api yang selamanya menyala-nyala. Si Iblis, setan-setan, ad'Dajal, jin-jin, dan penguasa-penguasa maut akan dilemparkan ke dalam lautan api oleh Al Masih, supaya tidak menipu dan menggodai manusia lagi. Tidak ada yang akan luput dari penghakiman itu; mereka akan menderita selama-lamanya.

Kemudian, tingkah laku setiap orang akan diadili oleh Isa Al Masih. Yang sudah meninggal dan yang masih hidup, masing-masing akan dihakimi. Karena Allah Yang Mahatahu sudah menyiapkan Kitab di mana tercatat semua perbuatan kita, semua dosa lahir dan batin akan tersingkap semuanya.

Tetapi mereka yang namanya tercatat dalam Kitab Kehidupan akan selamat. Al Masih sendiri telah berkata :

"Sesungguhnya barangsiapa mende-ngar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup." Dan lagi kata-Nya :

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Allah, kalau tidak melalui Aku."

Demikianlah kata Isa Al Masih, dan inilah yang dimaksudkan dengan Jalan Yang Lurus (Shiraathal Mustaqiim). Al Masih sebagai Kurban dari Allah sudah menyiapkan jalan agar setiap orang yang percaya kepada-Nya bisa masuk surga.

Allah SWT telah berfirman mengenai kota yang disediakan-Nya sebagai tempat tinggal semua orang yang diterima di sisi-Nya, :

"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.

Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka dan maut tidak akan ada

lagi. Tidak akan ada lagi ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

"Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Isa Al Masih adalah lampunya,"

(Kitab Suci Injil Surah Wahyu 21 : 3-4 & 23)

Dengan mempercayai pengurbanan Isa Al Masih, kita orang-orang yang berdosa, dinyatakan diampuni di hadapan Allah SWT. Dosa kita dapat dihapus; Inilah Rahmat Allah.

Kitab Suci mengatakan, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu, bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan Kurban yang mahal, yaitu pengurbanan Al Masih, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu (Ia) baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah."

Kitab Suci Injil Surah I Petrus 1 : 18-21

Isa Al Masih yang telah dibangkitkan dari kematian, hidup selama-lamanya untuk menjamin keselamatan bagi kita yang percaya. Ia mendoakan kita apabila kita berbuat dosa segera bertaubat supaya kita tetap selamat.

"Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka," demikianlah bunyi Kitab Suci Injil Surah Ibrani 7 : 25.

Selain mendoakan kita, Isa Al Masih sedang menyiapkan


tempat tinggal di surga untuk setiap orang yang percaya kepada-Nya. Isa Al Masih berkata : "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. di surga banyak tempat tinggal. Jika demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku"

(Kitab Suci Injil Surah Yahya 14 : 1-3)

Sampai nanti kita masuk ke surga, Isa Al Masih tidak meninggalkan kita sendirian. Al Masih berjanji, "Penghibur, yaitu Ruh'ul Qudus yang akan diutus oleh Allah dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu.."

(Kitab Suci Injil Surah Yahya 14 : 26)

Ruh'ul Qudus adalah hadirat Allah SWT sendiri yang diam bersama orang-orang yang percaya kepada Al Masih. Hadirat Allah itu menandai orang-orang yang percaya untuk menjamin keselamatan mereka. Ruh'ul Qudus mewujudkan keselamatan di dalam hidup seseorang ketika orang itu menerima Isa Al Masih sebagai Rahmat Allah SWT baginya. Maka terjadilah perubahan di dalam hati dan pikirannya. Ruh'ul Qudus selalu menyertai kita yang beriman kepada Al Masih. Ia mengajar dan membimbing kita kepada Shiraathal Mustaqiim. Dia Penghibur, Penolong dan Ruh Kebenaran.

Ruh'ul Qudus memimpin hidup kita yang taat pada pimpinan-Nya. Hasilnya : hubungan kita dengan Allah SWT menjadi akrab.

Karena kita sudah menerima keselamatan yang begitu berharga dalam Isa Al Masih, kita harus hidup selalu menyenangkan hati Allah SWT. Kita sudah menjadi berbeda

dengan hidup kita sebelumnya, pada saat kita percaya kepada Al Masih. Kuasa dalam Ruh'ul Quduslah yang membuat ini terjadi. Dengan demikian, kita dapat menyebut Allah Yang Maha Esa sebagai Allahuma yang sangat mengasihi kita. Kita dapat mengenal Dia yang mengasihi dan memperhatikan kita masing-masing.

Isa Al Masih datang bukan hanya untuk menghindarkan kita dari azab Allah SWT, tetapi juga supaya kita mengalami hidup yang baik dan sejahtera. "Aku datang supaya mereka mempunyai hidup , dan mempunyainya dalam segala kelimpahan," kata Al Masih (Menurut Kitab Suci Injil Surah Yahya 10 : 10b). IA juga berjanji, "Air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

(Kitab Suci Injil Surah Yahya 4 : 14b)

Bila kita diampuni dan dibenarkan di hadapan Allah SWT, itu semata-mata pemberian Allah SWT kepada kita yang mengakui bahwa Isa Al Masih telah menjadi kurban tebusan bagi dosa kita, dan bahwa IA telah menang atas kuasa maut. Nabi Ibrahim alaihissalaam, memberi kita teladan bagaimana beriman.

Nabi Ibrahim AS diberkati Allah SWT oleh karena ia beriman, bukan karena menaati hukum. Ia percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah Yang Mahakuasa. Kitapun diberkati karena kita beriman bahwa tidak mustahil bagi Allah untuk mengampuni dosa manusia melalui pengurbanan Isa Al Masih. Syukurlah kita diselamatkan karena tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Allah SWT berjanji kepada Nabi Ibrahim AS bahwa Dia akan memberi suatu negeri kepada keturunannya. Walau sampai ajalnya dia tidak melihat penggenapan janji itu, Nabi Ibrahim AS tetap percaya kepada janji Allah SWT. Kita juga sudah


"Wa qaulihim innaa qatalnal masiiha 'iisabna maryama rasuulallaahi wa maa qataluuhu wa maa shalabuuhu walaakin syubbiha lahum wa innal ladziinakh talafuu fiihi lafii syakkim minhu maa lahum bihii min 'ilmin illat tibaa'azh zhanni wa maa qataluuhu yaqiinaa."

"...mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya (menghukum), tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka..." (dikutip sebagian).

Berarti bahwa Isa tidak disalibkan tetapi ada seseorang yang secara ajaib menggantikan-Nya. tetapi jika konteks ini dipelajari secara keseluruhan, kita dapat melihat bahwa pokok dari kalimat ini adalah orang-orang Yahudi, dan sungguh, orang Yahudi tidak membunuh-Nya. Pandangan-pandangan dari penafsir-penafsir ini sebenarnya mengandung pertentangan. Pertentangan-pertentangan itu adalah :

Sangatlah sulit untuk mencocokkan bagian ini dari konteks dengan ayat yang berikut dari Surat An Nisaa yaitu ayat 158

"Bar rafa'ahullaahu ilaihi wa kaanallaahu 'aziizan hakiimaa."

"... Allah membangkitkan dia kepada-Nya.....".

Mengapa Allah membangkitkan Dia kalau Dia tidak mati?

2. Sangatlah sulit untuk mencocokkan penafsiran ini dengan ayat-ayat Al-Qur'an ini yaitu : QS 2 Al Baqarah ay 87 ; QS 3 Aali 'Imraan ay 55. QS 5 Al Maa'idah ay 117 dan QS 19 Maryam ay 33-34.

3. Banyak ayat Al-Qur'an lain juga akan menjadi tidak mungkin untuk

pantas mempercayai bahwa Isa Al Masih sedang menyediakan tempat di surga bagi kita yang percaya kepada-Nya, walaupun kita belum melihat tempat itu.

Nabi Ibrahim AS disuruh mempersembahkan putranya sebagai kurban tetapi dia percaya, Allah SWT akan menyediakan pengganti putranya itu. Karena dia taat dan percaya kepada Allah SWT, Nabi Ibrahim AS lulus dari ujian itu. Lalu Allah SWT menebus putranya dengan seekor domba. Kita lulus dari ujian iman kalau kita percaya kepada Kurban Yang Disediakan Allah SWT, yaitu Isa Al Masih, yang menggantikan kita.

Kalau anda mau percaya kepada Isa Al Masih untuk memperoleh keselamatan itu, ucap-kanlah doa ini :

Sebelum mengakhiri pelajaran ini ada beberapa SARAN PENTING, yang ingin kami anjurkan ialah agar Anda mempelaiari dengan teliti dua hal yang penting dan menentukan di bawah ini :

1. Adakah orang yang menggantikan Isa Almasih di kayu hukuman?

II. Apakah Alkitab (Taurat, Zabur, dan Injil) dipalsukan?

Mari kita bahas satu persatu dua pernyataan di atas tersebut

ADAKAH ORANG YANG MENGGAN-TIKAN ISA ALMASIH DI KAYU HUKUMAN?

a ayat yang begitu terkenal,

QS 4 An Nisaa ay 157


dapat saling dicocokkan atau diterima apa lagi Taurat, Zabur, dan Injil. (Contohnya QS 29 Al Ankabut ay 46)

"Wa laa tujaadiluu ahlal kitaabi illaa bil latii hiya ahsanu illal ladziina zhalamuu minhum wa quuluu aamannaa bil ladzii unzila ilainaa wa unzila ilaikum wa ilaahunaa wa ilaahukum waahiduw wa nahnu lahuu muslimuun."

"...janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka. Dan katakanlah :'Kami telah beriman kepada (Kitab-Kitab) yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nyalah berserah diri.",

QS 2 Al Baqarah ay 136

"Quuluu aamannaa billaahi wa maa unzila ilainaa wa maa unzila ilaa ibraahiima wa ismaa'iila wa is-haaqa wa ya'quuba wa asbaathi wa maa uutiya muusaa wa 'iisaa wa maa uutiyan nabiyyuuna mir rabbihim laa nufarriqu baina ahadim minhum wa nahnu lahuu muslimuun."

"Katakanlah (hai orang-orang mu'min) :'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan

kepada Ibrahim, Ismail, Iskhaq, Yaqup dan anak cucunya, dan apa yang diberikan-Nya kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan Nabi-Nabi dari Tuhannya. Kami tidak membedakan seorangpun, di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya';

dan QS 26 Asysyu'ara ay 192-196

"Wa innahuu la tanziilu rabbil 'aalamiin.

Nazala bihir ruuhul amiin.

'Alaa qalbika li takuuna minal mundziriin.

Bi lisaanin 'arabiyyim mubiin.

Wa innahuu la fii zuburil awwaliin."

".....sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibrail) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-Kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama bani Israil mengetahuinya?".

Beberapa penafsir Islam kuno yang dihormati dan beberapa penulis Hadits juga tidak sepaham. Seperti Az Zamakhshari, Ar Razi, Ibnu Abbas, Wahab, Muhammad Ibn Ishaak dan yang lain mengatakan bahwa Isa Al Masih benar-benar mati untuk kira-kira tiga sampai tujuh jam sebelum Dia diangkat/ dibangkitkan ke sorga oleh Allah. Kisah mengenai penggantian Isa dari kayu hukuman


Kita kembali ke QS 4 An Nisaa ay 157 "... tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. . . " (dks). Seharusnya seorang penafsir yang baik tidak perlu mengawali dengan suatu penggantian sama sekali. Ini akan berarti seolah-olah Orang Yahudi telah berhasi1, bahwa rencana mereka berhasil, dan sangat luar biasa bahwa Allah Yang Maha Adil dan Bijaksana melakukan penipuan kepada umat-Nya sendiri. Apakah hal ini dapat diterima oleh akal kita?

Tetapi yang sebenarnya, seperti yang mereka (Orang Yahudi) inginkan yaitu orang Romawi telah mengerjakan pekerjaan yang hina untuk mereka, suatu pekerjaan yang tak mau mereka kerjakan bahkan tidak mampu untuk mengerjakannya. Tetapi semua keberhasilan itu hanya sebentar. Allah telah mempunyai rencana di luar dugaan dan ingatan mereka. Dia telah membangkitkan Isa dari kematian dengan segala akibat yang tidak dapat diterima oleh semua orang berdosa dimana-mana : Orang Yahudi, orang Kristen, dan juga orang Romawi! Di sinilah Allah menyatakan dengan jelas dan tegas Kuasa-NYA.

II. APAKAH ALKITAB (TAURAT, ZABUR, INJIL) DIPALSUKAN?

Beberapa penafsir Al-Qur'an sesudah Zaman Muhammad SAW yang mengajarkan secara salah bahwa Isa telah digantikan pada kayu hukuman, mengemukakan bahwa Alkitab bertentangan dengan ajaran mereka yang tanpa dasar itu, sebagai pengganti pandangan yang berdasarkan fakta dan kenyataan sebagaimana seorang penafsir yang baik, yang ahli. Tetapi mereka lebih cenderung memilih jalan menfitnah dengan kampanye menentang Alkitab dengan mengatakan bahwa Alkitab telah dipalsukan. Mari kita sejenak melihat apa yang dikatakan oleh Muhammad SAW dan Al-

tak dapat dipercayai karena beberapa sebab berikut :

a). Paling tidak ada sepuluh orang yang akan diajukan sebagai pengganti, dari teman-teman dekat Isa hingga musuh-musuh-Nya yang paling jahat, ataupun orang-orang yang tidak termasuk dalam kedua golongan ini.

b). Sangatlah tidak dapat diterima bahwa Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Perkasa harus mengadakan mujizat pemalsuan untuk mengelabuhi mata Orang Yahudi.

c). Dalam QS 2 Al Baqarah ay 253 dan di beberapa tempat dalam Al-Qur'an kita membaca bahwa Allah memperkuat Isa Al Masih dengan Ruhul Qudus. Tidak mampukah Allah untuk membenarkan/meneguhkan dan melindungi-Nya hingga akhir?

d). Al-Qur'an menyatakan bahwa Isa Al Masih dapat bangkit dari kematian. Tidak mampukah Dia untuk melindungi hidupNya sendiri?

e). Karena Allah sendiri dapat membangkitkan Isa dari kubur, apakah keuntungan-Nya membunuh seseorang yang lain untuk menggantikan Dia pada tempat-Nya.?

f). Atau tidak dapatkah si pengganti ini melakukan usaha untuk membela dirinya, dengan berteriak bahwa ia bukanlah Isa? Sesungguhnya segala sesuatunya menjadi tersiar jika ini betul-betul telah terjadi!

g). Orang-orang yang sangat mengasihi dan menghormati Isa mengatakan bahwa mereka telah melihat dengan mata kepala sendiri, Isa telah menderita seperti seorang penjahat di tangan serdadu Romawi. Sungguh mereka, dari kebanyakan orang, akan lebih senang jika Dia mengakhiri kehidupan-Nya dengan cara yang mereka pikir lebih cocok untuk kematian seorang nabi, yaitu langsung diangkat ke sorga. Tetapi tidak! Para Murid telah mengatakan yang sebenarnya, apa yang telah terjadi, bahwa Ia digantung di kayu hukuman dan mati, lalu bangkit kembali.


Qur'an mengenai hal ini.

1. Beberapa kutipan dari Al-Quran mengenai Taurat (Perjanjian Lama)

QS 2 Al Baqarah ay 87

"Wa laqad aatanaina muusal kitaaba wa qaffainaa mim ba'dihii bir rusuli wa aatainaa 'iisabna maryamal bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi a fa kullamaa jaa-akum rasuulum bi maa laa tahwaa anfusukumus takbartum fa fariiqan kadzdzabtum wa fariiqan taqtuluun."

"Dan sesungguhnya, Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut sesudah itu dengan Rasul-rasul..."

QS 45 Al Jaatsiyah ay 16

"Wa la qad aatainaa banii israa-iilal kitaaba wal hukma wan nubuwwata wa razaqnaahum minath thayyibaati wa fadhdhalnaahum 'alal 'aalamiin."

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada bani Israil Al Kitab (Taurat) dan kekuasaan dan kenabian; dan Kami berikan kepada mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya) ."

QS 32 As Sajdah ay 23-24

"Wa la qad aatainaa muusal kitaaba fa laa takun fii miryatim mil liqaa-ihii wa ja'alnaahu hudal li banii israa-iil. Wa ja'alnaa minhum a-immatay yahduuna bi amrinaa lammaa shabaruu wa kaanuu bi aayaatinaa yuuqinuun."

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menemuinya dan Kami jadikan Al Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi bani Israil. Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan selalu menyakini ayat-ayat Kami."

Catatan : QS 4 An Nisaa ay 7

QS 40 Al Mu'min ay 53,54

"Wa la qad aatainaa muusal hudaa wa auratsnaa banii israa-iilal kitaab. Hudaw wa dzikraa li ulil albaab."

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa; dan Kami wariskan Taurat kepada bani Israil, untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir."

2. Apa yang dikatakan Al-Quran mengenai Zabur (Mazmur)


QS 4 An Nisaa' ay 163

"Innaa auhainaa ilaika ka maa auhainaa ilaa nuuhiw wan nabiyyiina mim ba'dihii wa auhainaa ilaa ibraahiima wa ismaa'iila wa is-haaqa wa ya'quuba wal asbaathi wa 'iisaa wa ayyuuba wa yuunusa wa haaruuna wa sulaimaana wa aatainaa daawuuda zabuuraa."

" Dan Kami datangkan Zabur kepada Daud." (dks)

QS 21 Al Anbiyaa ay 105

"Wa la qad katabnaa fiz zabuuri mim ba'didz dzikri annal ardha yaritsuhaa 'ibaadiyash shaalihuun."

"Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuzh, bahwasannya bumi dipusakai hamba-hambaku yang saleh."

3. Beberapa kutipan dari Al-Quran tentang Injil

QS 57 Al Hadiid ay 27

"Tsumma qaffainaa 'alaa aatsaarihim bi rusulina wa qaffainaa bi 'iisabni maryama wa aatainaahul injiila wa ja'alnaa fii quluubil ladziinat taba'uuhu ra'fataw wa rahmataw wa rahbaniyyatanib tada'uuhaa maa katabnaahaa 'alaihim illab tighaa-a ridhwaanillaahi fa maa ra'auhaa haqqa ri'aayatihaa fa aatainal ladziina aamanuu minhum ajrahum wa katsiirum minhum faasiquun."

"Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam : dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami adakan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengadakan rahbaniyyah. Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah ..."

QS 5 Al Maa'idah ay 46

"Wa qaffainaa'alaa aatsaarihim bi 'iisabni maryama mushaddiqal li maa bainaa yadaihi minat tauraati wa aatainaahul injiila fiihi hudaw wa nuuruw wa mushaddiqal li maa baina yadaihi minat tauraati wa hudaw wa mau'i'hatal lil muttaqiin."


"Dan Kami iringkan jejak mereka (Nabi-Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."

QS 43 Az Zukhruf ay 63

"Wa lammaa jaa-a 'iisaa bil bayyinaati qaala qad ji'tukum bil hikmati wa li ubayyina lakum ba'dhal ladzii takhtalifuuna fiihifat taqullaaha wa athii'uun."

"Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata : 'Aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku.'"

4. Al-Qur'an dibandingkan terhadap/dengan Perjanjian Lama (Taurat), Pernjanjian Baru (Injil) dan Mazmur (Zabur) :

QS 26 Asyasyu'ara ay 192-199

"Wa innahuu la tanziilu rabbil 'aalamiin.

Nazaa bihir ruuhul amiin.

'Alaa qalbika li takuuna minal mundziriin.

Bi lisaanin 'arabiyyim mubiin.

Wa innahuu la fii zuburil awwaliin.

A wa lam yakul lahum aayatan ay ya'lamahuu 'ulamaa-u banii israa-iil.

Wa lau nazzalnaahu 'alaa ba'dhil a'jamiin.

Fa qara-ahuu 'alaihim kaanuu bihii mu'miniin."

"Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-Kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? Dan kalau Al-Qur'an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab, lalu dia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir), mereka tidak (juga) akan beriman kepadanya." (dks)

QS 10 Yunus ay 94

"Fa in kunta fii syakkim mim maa anzalnaa ilaika fas alil ladziina yaqra-uunal kitaaba min qablika la qad jaa-akal haqqu mir rabbika fa laa takuunanna minal mumtariin."

"Maka jika seandanya kamu (Muhammad) berada dalam keraqu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu,


sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu..."

5. Al-Qur'an membenarkan Perjanjian Lama (Taurat), Zabur (Mazmur) dan Perjanjian Baru (Injil) :

QS 6 Al-An'aam ay 92

"Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya......."

QS 5 Al Maa'idah ay 48

"Wa anzalnaa ilaikal kitaaba bil haqqi mushaddiqal li maa baina yadaihi minal kitaabi wa muhaiminan 'alaihi fah kum bainahum bi maa anzalallaahu wa laa tattabi''ahwaa-ahum ''m maa jaa-aka minal haqqi li kullin ja''lnaa minkum syir'a'aw wa minhaajaw wa lau syaa-allaahu la ja'a'akum ummataw waahidataw walaakil li yabluwakum fii maa

aataakum fas tabiqul khairaati ilallaahi marji'ukum jamii'an fa yunabbi-ukum bi maa kuntum fiihi takhtalifuun."

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Kitab Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)...."

QS 10 Yunus ay 37

"Wa maa kaana haadzal qur-aanu ay yuftaraa min duunillaahi walaakin tashdiiqal ladzii baina yadaihi wa tafshiilal kitaabi laa raiba mir rabbil 'aalamiin."

"Tidaklah mungkin Al-Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan Kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam."

QS 35 Faathir ay 31

"Wal ladzii auhainaa ilaika minal kitaabi huwal haqqu mushaddiqal li maa baina yadaihi innallaaha bi'ibaadihii la khabiirum bashiir."

"Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) itulah yang benar, dengan membenarkan Kitab-Kitab yang


sebelumnya ............"

QS 12 Yusuf ay 111

"La qad kaana fii qashahihim 'ibratul li ulil albaabi maa kaana hadiitsay yuftaraa walaakin tashdiiqal ladzii baina yadaihi wa tafshiila kulli syai-iw wa hudaw wa rahmatal li qaumiy yu'minuun."

"...Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,akan tetapi membenarkan (Kitab-kitab) yang sebelumnya..."

6. Al-Qur'an dalam pandangan Orang Yahudi dan Kristen pada zaman Muhammad SAW :

QS 2 Al Baqarah ay 91

"Wa idzaa qiila lahum aaminuu bi maa anzalallaahu qaaluu nu'minu bi maa unzila 'alainaa wa yakfuruuna bi maa waraa-ahuu wa huwal haqqu mushaddiqal li maa ma'ahum qul fa lima taqtuluuna ambiyaa-allaahi min qablu in kuntum mu'miniin."

"Dan apabila dikatakan kepada mereka : 'Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah!' Mereka berkata : 'Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami!'. Dan mereka kafir kepada Al-Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al-Qur'an itulah yang

hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka..."

QS 2 Al Baqarah ay 101

"Wa lammaa jaa-ahum rasuulum min 'indillaahi mushaddiqul li maa ma'ahum nabadza fariiqum minal ladziina uutul kitaaba kitaaballaahi waraa-a zhuhuurihim ka annahum laa ya'lamuun."

"Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggungnya), seolah-olah mereka tidak mengetahuinya (bahwa itu adalah Kitab Allah)."

QS 2 Al Baqarah ay 90

"Bi'sa masy tarau bihii anfusahum ay yakfuruu bi maa anzalallaahu baghyan ay yunazzilallaahu min fadhlihii 'alaa may yasyaa-u min 'ibaadihii fa baa-uu bi ghadhabin 'alaa ghadhabiw wa lil kaafiriina 'adzaabum muhiin."

"Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah ..."


QS 2 Al Baqarah ay 40,41

"Yaa banii israa-iiladz kuruu ni'matiyal latii an'amtu'alaikum wa aufuu bi 'ahdii uufi bi 'ahdikum wa iyyaaya far habuun.

Wa aaminuu bi maa anzaltu mushaddiqal li maa ma'akum wa laa takuunuu awwala kaafirim bihii wa laa tasytaruu bi aayaatii tsamanan qaliilaw wa iyyaaya fat taquun."

"Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janjiku kepadamu,... Dan berimanlah kamu kepada apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi seorang yang pertama kafir kepadanya .."

7. Walaupun demikian Muhammad SAW dengan penuh kejujuran mengatakan bahwa mereka yang mengikuti ajaran dari kitab sucinya masing-masing tidak memerlukan yang lain. Mereka tentu akan diterima oleh Allah.

QS 5 Al Maa'idah ay 43,44

"Wa kaifa yuhakkimuunaka wa 'indahumut tauraatu fiiha hukmullaahi tsumma yatawallauna mim ba'di dzaalika wa maa ulaa-ika bil mu'miniin.

Innaa anzalnat tauraata fiiha hudaw wa nuuruy yahkumu bihan nabiyyuunal ladziina aslamuu wal ahbaaru bi mas tuhfizhuu min kitaabillaahi wa kaanuu 'alaihi syuhadaa-a fa laa takhsyawun naasa wakh syauni wa laa tasytaruu bi aayaatii tsamanan qaliilaw wa mal lam yahkum bi maa anzalallaahu fa ulaa-ika humul kaafiruun."

"Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-Nabi yang menyerahkan dirinya kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa ,yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir."


QS 5 Al Maa'idah ay 47

"Wal yahkum ahlul injiili bi maa anzalallaahu fiihi wa mal lam yahkum bi maa anzalallaahu fa ulaa-ika humul faasisiquun."

"Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang fasik."

QS 5 Al Maa'idah ay 69

"Innal ladziina aamanuu wal ladziina haaduu wash shaabi-uuna wan nashaaraa man aamana billaahi wal yaumil aakhiri wa 'amila shaalihan fa laa khaufun 'alahim wa laa hum yahzanuun."

"Sesungguhnya orang-orang Mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah), hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."

QS 3 Aali 'Imraan ay 113,114

"Laisuu sawaa-am min ahlil kitaabi ummatun qaa-imatuy yatluuna aayaatillaahi aanaa-al laili wa hum yasjuduun.

Yu'minuuna billaahi wal yaumil aakhiri wa ya'muruuna bil ma'ruufi wa yanhauna 'anil munkari wa yusaari'uuna fil khairaati wa ulaa-ika minash shaalihiin."

"... di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengajarkan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh."

QS 5 Al Maa'idah ay 82,83


"La tajidanna asyaddan naasi 'adaawatal li ladziina aamanul yahuuda wal ladziina asyrakuu wa la tajidanna aqrabahum mawaddatal lil ladziina aamanul ladziina qaaluu innaa nashaaraa dzaalika bi anna minhum qissiisiina wa ruhbaanaw wa annahum laa yastakbiruun.

Wa idzaa sami'uu maa unzila ilar rasuuli taraa a'yunahum tafiidhu minad dam'I mim maa 'arafuu minal haqqi yaquuluuna rabbanaa aamannaa fak tubnaa ma'asy syaahidiin."

"... Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata 'Sesungguhnya kami ini orang Nasrani'. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad SAW), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari Kitab-kitab mereka sendiri); ..."

Muhammad dan Al-Quran juga menyatakan bahwa tidak seorangpun dapat menjadi seorang Muslim yang baik tanpa mengamalkan ajaran-ajaran dari Taurat, Zabur, dan Injil :

QS 4 An Nisaa' ay 136

"Yaa ayyuhal ladziina aamanuu aaminuu billaahi wa rasuulihii wal kitaabil ladzii nazzala 'alaa rasuulihii wal kitaabil ladzii anzala min qablu wa may yakfur billaahi wa maala-ikatihii wa kutubihii wa rusulihii wal yaumil aakhiri fa qad dhalla dhalaalam ba'iidaa."

"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

QS 3 Aali 'Imraan ay 84

"Qul aamannaa billaahi wa maa unzila 'alainaa wa maa unzila 'alaa ibraahiima wa ismaa'iila wa is-haaqa wa ya'quuba wal asbaathi wa maa uutiya muusaa wa 'iisaa wan nabiyyuuna min rabbihim laa nufarriqu baina ahadim minhum wa nahnu lahuu muslimuun."

"Katakanlah : 'Kami beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Iskhaq, Ya'kub dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami menyerahkan diri kepada-Nya."


QS 2 Al Baqarah ay 136

"Quuluu aamannaa billaahi wa maa unzila ilainaa wa maa unzila ilaa ibraahiima wa ismaa'iila wa is-haaqa wa ya'quuba wal asbathi wa maa uutiya muusaa wa 'iisaa wa maa uutiyan nabiyyuuna mir rabbihim laa nufarriqu baina ahadim minhum wa nahnu lahuu muslimuun."

"Katakanlah (hai orang-orang Mu'min) : 'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'i1, Iskhaq, Ya'kub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadanya.'"

QS 2 Al Baqarah ay 285

"Aamanar rasuulu bi maa unzila ilaihi mir rabbihii wal mu'minuuna kullun aamana billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulihii laa nufarriqu baina ahadim mir rusulihii wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir."

"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman; semuanya

beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan) : 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasu1-rasul-Nya.'"

QS 29 Al Ankabut ay 46

"Wa laa tujaadiluu ahlal kitaabi illaa bil latii hiya ahsanu illal ladziina zhalamuu minhum wa quuluu aamannaa bil ladzii unzila ilainaa wa unzila ilaikum wa ilaahunaa wa ilaahukum waahiduw wa nahnu lahuu muslimuun."

"Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka. Dan katakanlah: 'Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepadanyalah berserah diri.'"

QS 5 Al Maa'idah ay 68

"Qul yaa ahlal kitaabi lastum 'alaa syai-in hattaa tuqiimut tauraata wal injiila wa maa unzila ilaikum mir rabbikum wa la yaziidanna katsiiram


yang ingin saya katakan :

QS 2 Al Baqarah ay 253

"Tilkar rusulu fadhdhalnaa ba'dhahum 'alaa ba'dhim minhum man kallamallaahu wa rafa'a ba'dhahum darajaatiw wa aatainaa 'iisabna maryamal bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi wa lau syaa-allahu maq tatalal ladziina mim ba'dihim min ba'di maa jaa-at humul bayyinaatu walaakinikh talafuu fa minhum man aamana wa minhum man kafara wa lau syaa-allaahu maq tataluu walaakinnallaaha yaf'alu maa yuriid."

"...Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah Rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan. Akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir..."

Kita juga tahu bahwa Taurat dan Zabur telah ada sebelum zaman Isa dan tertulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, maupun bahasa Arami. Juga telah kita ketahui bahwa sebelum zaman Muhammad SAW Alkitab ataupun sebagian besar dari isinya telah ada dan telah tertulis dalan bahasa : Syria, Koptik, Armenia, Latin, Gotik (bahasa satu suku bangsa di Jerman sekitar abad ke tiga dan ke empat) dll.

minhum maa unzila ilaika mir rabbika thughyaanaw wa kufran fa laa ta'sa 'alal qaumil kaafiriin."

"Katakanlah : 'Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat dan Injil dan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ..."

Siapapun yang mau dengan akal budi membaca ayat-ayat di atas (dan masih banyak ayat-ayat serupa dalam Al-Qur'an) akan segera melihat bahwa Muhammad SAW juga yakin bahwa Taurat, Zabur, dan Injil, yang mana adalah Alkitab, belum dipalsukan semasa hidupnya. Jika tidak, ia tidak akan menulis mengenai kemurnian Kitab-kitab ini (kebenaran) dalam cara yang dapat dilakukannya. Ini membuat setiap orang yang bertentangan dengannya menjadi orang-orang Yahudi, Kristen, dan Islam yang malang.

Dengan demikian, hanya ada suatu pernyataan lain yang kelihatannya dapat diperdebatkan, yaitu bahwa Alkitab telah dipalsukan setelah Muhammad SAW wafat pada abad ke-tujuh Masehi. Oleh karena itu marilah kita meneliti dan mencoba melihat jika ada sesuatu yang mungkin dan dapat terjadi.

Jauh sebelum masa Muhammad SAW dan hingga kini, orang-orang Yahudi telah terbagi ke dalam beberapa golongan baik secara politik maupun agama, yang terus menerus bertentangan satu sama lain dalam masalah-masalah yang bersifat duniawi. Juga kita dapat melihat bahwa kekristenan sendiri sejak dahulu sudah terbagi dalam sekte-sekte yang paling berbeda pendapat mengenai masalah kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang (kehidupan yang kekal setelah kematian). Muhammad SAW sendiri telah menulis, waktu demi waktu, kesempatan demi kesempatan mengenai perpecahan yang membahayakan ini. Ayat-ayat berikut dipilih dari antara sejumlah ayat yang lain, akan menjelaskan apa


QS 10 Yunus ay 64

"Lahumul busyraa fil hayaatid dun-yaa wa fil aakhirati laa tabdiila li kalimaatillaahi dzaalika huwal fauzul 'azahiim."

"...Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji) Allah yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (dks)

QS 6 Al An'aam ay 34

"Wa laqad kudzdzibat rusulum min qablika fa shabaruu 'alaa kudzdzibuu wa uudzuu hattaa ataahum nashrunaa wa laa mubaddila li kalimaatillaahi wa la qad jaa-aka min naba-il mursaliin."

"...Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji Allah) ..."

QS 35 Faathir ay 43

Untuk menyatakan bahwa Alkitab telah dipalsukan setelah zaman Muhammad SAW, ini berarti bahwa :

Wakil-wakil dari seluruh umat Yahudi dan Kristen dari berbagai golongan dan sekte, dari tujuh atau delapan suku yang berbeda dan bahasa yang berbeda, yang telah saling berperang karena partikaian-pertikaian besar dan menentukan, tiba-tiba menjadi bersahabat.

2. Mereka telah mengadakan suatu muktamar (pertemuan besar) di mana mereka membuat suatu Alkitab palsu untuk menggantikan Alkitab yang sesungguhnya ada pada zaman itu.

3. Mereka telah menghancurkan naskah yang asli dan telah berhasil meyakinkan setiap orang yang memiliki Alkitab (dalam berbagai bahasa) agar mereka menggantikan Alkitabnya dengan Alkitab yang modern dan sudah dipalsukan itu.

Jika seseorang masih tetap bersikeras dalam pemikiran yang fantastik dan kekanak-kanakan ini, kita dapat menanyakan kepadanya fakta sejarah yang bisa menyatakan hal ini dengan tepat, dan buku-buku sejarah yang menulis hari, tanggal dan tempat muktamar khayalan itu, peserta dan keputusan atau resolusi yang mereka sepakati. Sejarahlah yang setia menyimpan rekaman peristiwa-peristiwa yang kurang penting dari pada peristiwa khayalan ini jauh sebelum kelahiran Muhammad SAW. Apalagi banyak uraian yang dapat kita temukan mengenai pokok masalah yang begitu penting, sekiranya memang benar terjadi hanya di dalam 14 abad yang terakhir !.

Kami berpendapat juga bahwa Muhammad telah meramalkan pemalsuan seperti ini ketika dia menulis :


Dengan demikian menjadi nyata, tuduhan bahwa Kitab-Kitab Suci sebelumnya (Taurat, Zabur dan Injil atau salah satu dari antaranya) sudah dipalsukan, tidak dapat dipertanggung jawabkan secara fakta, akal sehat maupun menurut keterangan-keterangan Al-Qur'an sendiri. Itu hanyalah isu isapan jempol belaka yang telah membodohi umat yang benar-benar taat kepada Allah, dan itu adalah pekerjaan Iblis yang telah berhasil untuk sementara waktu, mempengaruhi dan membelokkan ajaran Tauhid dari kemurniannya.

Pertanyaan yang perlu Anda renungkan.

Apakah saudara memahami isi buku ini?

Ya

Tidak

Berikan penjelasan

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________

Jika saudara percaya dengan iman dan mengundang Isa Almasih ke dalam hatimu, dimanakah dia berada? Jelaskan.

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ ______________

Apakah saudara ingin menjadi jemaah Allah SWT yang mengakui Isa putra Maryam sebagai rahmat Allah bagi manusia?

Ya

Tidak

Pertanyaan untuk Anda renungkan :

Menurut anda mengapa Al Quran menyaksikan bahwa Isa Almasih adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat?

Setelah membaca bagian ketiga ini, apakah anda sudah percaya bahwa Isa Almasih wafat, bangkit dan diangkat kepada Allah? Ya/tidak

Menurut anda mengapa Isa Almasih diwafatkan dan dibangkitkan?

Menurut Al Quran dan Injil Isa Almasih kelak akan menjadi Hakim pada Hari Kiamat. Dapatkah Isa Almasih merahmati kita supaya bebas dari hukuman?

Sesuai jawaban pada nomor 14, apakah anda percaya dan menerima Isa Almasih sebagai rahmat dari Allah dan Pembela pada Hari Kiamat?

Jika Jawaban Saudara "YA" pada nomor 15, apakah Saudara ingin mendapat bimbingan lanjutan?

(Jawaban saudara kami tunggu, sebelum kami kirimkan bagian berikutnya).


D A F T A R I S I

Bagian I :

1. Isa, bin Maryam

2. Isa, Al Masih

3. Isa, Tanda Ajaib

Bagian II :

4. Isa, Hamba Allah

5. Isa, Firman Allah

6. Isa, Orang Suci

Bagian III :

7. Isa, Terkemuka di Dunia dan di Akhirat

8. Isa, Diangkat kepada Allah

9. Isa, Hakim Manusia

10. Isa, Rahmat Allah

Lampiran I & II

Bismillaahir rahmanaanir rahiim.

Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.

Arrahmaanir rahiim.

Maaliki yaumid diin.

Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin.

Ihdinash shiraathal mustaqiim.

Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alahim wa ladh dhaalliin


Al Masiihu 'iisabnu Maryama

Riwayat dan Kisah Nyata

Isa Al Masih

Untuk Kalangan Sendiri